-->

PERTAMINA BERIKAN PELATIHAN WIRAUSAHA PETERNAKAN AYAM

Pelatihan Yang Diselenggarakan Pertamina Sebagai Bentuk Kepedulian Kepada Masyarakat
(Foto : Pertamina)


Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Fuel Terminal Jambi, mendukung pengembangan usaha terpadu di Kelurahan Sejinjang dengan membangun rumah usaha peternakan ayam pedaging, serta memberikan pelatihan kewirausahaan. Program ini merupakan bagian dari Kampung Sejinjang Maju dan Berdikari (JEMARI), yang bertujuan menciptakan desa mandiri dengan kemandirian ekonomi melalui integrasi budidaya maggot dan peternakan ayam.

Program dilaksanakan pada Senin (23/9) dalam dua bentuk kegiatan yaitu Peresmian Rumah Usaha Peternakan Ayam Pedaging dan Pelatihan Wirausaha Peternakan Ayam sebagai Usaha Integritas Turunan Budidaya Maggot BSF. Pelatihan kewirausahaan peternakan ayam yang dipandu oleh, Budi Rahman, seorang wirausahawan dan peternak sukses ini diikuti oleh 24 masyarakat Kelurahan Sejinjang.

Dalam pelatihan, peserta disuguhi materi mengenai teknik pembesaran ayam pedaging, pembuatan kandang, dan pencegahan gagal panen. Ayam pedaging yang memiliki waktu pertumbuhan cepat, yaitu 5-8 minggu, dinilai sebagai pilihan yang tepat untuk usaha integrasi dengan budidaya maggot karena menghasilkan perputaran modal yang efisien.

Pada kesempatan ini, Lurah Sejinjang Zulkarnain, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pertamina Patra Niaga dalam pengembangan usaha masyarakat. Menurutnya, program ini menjadi langkah signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan warga dengan memanfaatkan potensi lokal, khususnya melalui usaha peternakan ayam yang diintegrasikan dengan budidaya maggot BSF.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pertamina, karena telah memberikan usaha lanjutan budidaya maggot BSF, yang diintegrasikan dan dikembangkangkan dengan pembangunan rumah usaha peternakan ayam pedaging. Harapannya, program bantuan yang telah diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Kelurahan Sejinjang,” ungkap Zulkarnain.

Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menegaskan bahwa program ini merupakan komitmen Pertamina dalam menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kapasitas masyarakat.

“Diharapkan program ini dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi warga Sejinjang dan mendukung kemandirian ekonomi di wilayah tersebut. Hal ini pun mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Tujuan Nomor 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta Tujuan Nomor 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab,” tegas Nikho. (INF)

KONTRIBUSI FAPET UNPAD MEMAJUKAN PETERNAKAN DI DESA SAYANG

Para Staff Pengajar FAPET UNPAD Memberikan Pelatihan Peternakan
(Foto : UNPAD)

Dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas peternakan rakyat serta alih teknologi di bidang peternakan domba, Pemerintah Desa Sayang Kecamatan Jatinangor menggandeng Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran untuk memberikan pelatihan pakan ternak domba dan pemanfaatan limbah peternakan menjadi pupuk di Demplot Rumah Pangan Lestari, Jatinangor, Selasa (19/9/2023). 

Dalam sambutannya, Kepala Desa Sayang Dodi Kurnaedi menyampaikan harapannya untuk pelatihan ini dapat meningkatkan mutu dan kualitas peternak terutama di dalam pembuatan pakan dan pemanfaatan limbah peternakan untuk dijadikan pupuk. Hal ini pun bertujuan untuk lebih mempermudah dan meningkatkan proses produksi, baik peternak breeding, usaha penggemukan ternak, serta pertanian. 

“Dengan (adanya) pelatihan ini bisa merubah pola pikir peternak yang biasanya beternak secara tradisional beralih ke peternak ke arah modern dalam pembuatan pakan ternak dan pengolahan limbah peternakan menjadi pupuk. Mudah-mudahan dengan diadakan pelatihan ini (dapat) mendorong semangat peternak dan petani untuk menembangkan perternakannya,” ujar Dodi.

Pemerintah Desa Sayang dan Fapet Unpad menghadirkan sejumlah narasumber yang terdiri dari Ir. Atun Budiman, M.Si., Dr. Lin Susilawati, S.Pt., MP., Lizah Khaerani, S.Pt., MT., M.Agr., Dr. Ir. Eulis Tanti Marlina, S.Pt., M.P., IPM., dan Deden Zam Zam Badruzaman, S.Pt., M.S. 

Dalam materinya yang bertajuk “Cara Membuat Pakan Hijauan dan Wawan Silase” Atun menjelaskan dengan gambar mengenai macam-macam rumput untuk pakan ternak dan cara membuat pakan ternak ruminansia fermentasi.

“Hijauan pakan adalah produk yang dihasilkan dari tanaman pakan atau tumbuhan lain yang menghasilkan biomasa dan berklorofil yang dapat berfungsi sebagai hijauan pakan, sehingga hijauan pakan dapat diperoleh dari semua tanaman pakan atau tanaman lain seperti jagung, jerami padi, kakao, pelepah kelapa sawit, pelepah pisang, pelepah sagu, dan lain-lain,” ujar Atun.

Lebih lanjut Atun juga menjelaskan bahwa hijauan pakan berperan sangat penting baik secara strategis maupun teknis dalam upaya mengembangkan ternak ruminansia. Sebagai sumber utama serat kasar, pakan hijauan dari jenis rumput dan legume mampu menyuplai kebutuhan protein bagi ternak sapi untuk hidup pokok, pertumbuhan, produksi daging, dan reproduksi.

Berkaitan dengan pengolahan limbah peternakan menjadi pupuk, DedenBadruzaman dalam pemaparannya menyampaikan limbah peternakan merupakan produk dari usaha peternakan, yang keberadaannya tidak dikehendaki sehingga harus dibuang. Limbah peternakan terdiri dari banyak jenis sesuai ternak yang menghasilkannya.

Deden juga menjelaskan bahwa salah satu upaya yang dapat ditempuh dalam meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh limbah ternak (khususnya kotoran sapi) secara sederhana dan cepat serta memberikan manfaat ekonomis bagi para peternak adalah melakukan proses pengolahan dengan menggunakan bantuan EM4 (Effective Microorganism 4).

Dalam hal ini, kotoran ternak sapi dapat dijadikan bahan utama pembuatan kompos karena memiliki kandungan nitrogen, potassium, dan materi serat yang tinggi. Kotoran ternak ini perlu penambahan bahan-bahan seperti serbuk gergaji, abu, kapur dan bahan lain yang mempunyai kandungan serat yang tinggi untuk memberikan suplai nutrisi yang seimbang pada mikroba pengurai. Selain proses dekomposisi dapat berjalan lebih cepat, hal ini juga dapat dihasilkan kompos yang berkualitas tinggi.

“Dengan pelatihan ini diharapkan masyarakat dapat tertarik untuk beternak domba, karena beternak domba sangat menguntungkan bagi peningkatan perekonomian masyarakat, kalau dikelola dan di-manage peternakan dombanya dengan baik. Serta masyarakat dapat memanfaatkan dagingnya maupun limbahnya untuk dapat meningkatkan ekonomi yang produktif, serta dengan memanfaatkan ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan di masyarakat,” ucap Deden. (INF/UNPAD)


ARTIKEL POPULER MINGGU INI

ARTIKEL POPULER BULAN INI

ARTIKEL POPULER TAHUN INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer