-->

SEJUMLAH BABI MATI MENDADAK, DISNAK MIMIKA WASPADA ASF

Babi Mati Mendadak, Disnak Waspada ASF

Dalam kurun waktu empat hari, sejak Jumat (19/1), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak) Kabupaten Mimika menerima laporan 44 ekor ternak babi milik warga Timika yang mati tanpa sebab.

Menurut Kadisnak Kabupaten Mimika, Drh Sabelina Fitriani dikonfirmasi sebagaimana dikutip dari fajarpapua.com, Senin (22/1), mengemukakan kematian puluhan ekor babi warga dalam beberapa hari ini disebabkan dua kemungkinan.

Pertama, virus demam babi Afrika (African Swine Fever Virus / ASFV). Virus yang belum ada obatnya ini dapat menimbulkan kematian ternak babi dalam waktu singkat dan sangat merugikan peternak.

Kemungkinan kedua, wabah hog cholera atau kolera babi. Namun untuk wabah hog cholera masih tanda tanya sebab khusus untuk Kabupaten Mimika vaksinasi hog cholera sudah berjalan baik dan benar. Untuk memastikan hal tersebut, Sabelina mengemukakan pihaknya mengirim sampel ternak babi yang mati ke Loka Vet Jayapura. 

“Kemungkinan dua minggu kedepan sudah ada laporan hasil ujin dan menemukan jawabannya,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipatif, Sabelina meminta para peternak untuk melakukan disinfeksi atau semprot kandang dan menerapkan aplikasi biosekuriti yang baik dan benar.

“Kami akan secepatnya pengadaan disinfektan. Kami juga berharap peternak membatasi orang yang masuk kandang,” bebernya.

Sementara itu, pada Senin pagi sejumlah himbauan dibagikan di hampir semua laman group WhatsApp warga Kota Timika. Begini petikan langsung himbauan tersebut.

“Mohon ijin Bunda dan semua anggota Komunitas untuk menyampaikan info terkini kota Timika berkaitan dengan ternak Babi.

Saat ini sedang terjadi wabah virus pada ternak babi yg menyebabkan kematian cukup banyak. Dan Disnak sedang siaga satu untuk menghentikan penyebaran virus untuk itu bagi Peternak Babi di mohon untuk :

1. Tidak membeli daging babi yang dijual bebas kecuali yang jual di Rumah Potong Babi Disnak.

2. Bagi yang beternak di pekarangan rumah, jika ada keluarga berkunjung ke rumah mohon untuk tidak ke area kandang babi. (Batasi org luar masuk ke area kandang) termasuk para penjagal babi yang membeli babi karena dia sudah keluar masuk di semua kandang untuk cari babi untuk di potong di rumah potong..

3. Jika bepergian keluar rumah setiba di rumah harap ganti baju dulu baru masuk ke kandang babi untuk kegiatan memberi makan ternak.

Virus tak berpengaruh pada manusia langsung tetapi dapat menyebabkan kerugian peternak karena tingkat kematian yg cukup tinggi. Peduli ternak, jaga kesehatannya, untuk sumber penghasilan yang pasti buat peternak, Ekonomi keluarga terpenuhi. (INF)

KURANG STOK, RPHU KABUPATEN MIMIKA GAGAL PENUHI TARGET PRODUKSI

Proses Produksi di RPHU Kabupaten Mimika


Rumah Pemotongan Hewan Unggas (RPHU) milik Pemerintah Kabupaten Mimika belum mampu memenuhi permintaan ayam potong dari salah satu perusahaan bernama PT Pangan Sari Utama. Hal tersebut karena selama berjalan dua bulan, kemampuan produksi RPHU hanya sekitar 20 ton. 

"Jadi memang masih terkendala stoknya yang kurang, awalnya target kami sebanyak 50 ton dalam sebulan untuk permintaan dari Pangan Sari," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan drh Sabelina Fitriani, Selasa (24/10/2023).

Saat ini jumlah peternak ayam pedaging di bawah binaan Dinas Peternakan yang tercatat hanya sebanyak 34 peternak, mereka pun merupakan peternak sekaligus penyuplai ayam hidup ke RPHU Kabupaten Mimika. 

Lebih lanjut Sabelina berharap di Mimika muncul peternak-peternak baru yang akan bergabung bisa menutupi kekurangan tersebut. Pasalnya peluang masih sangat terbuka bagi peternak untuk membuka usaha peternakannya di Mimika.

"Memang tidak semua peternak yang mampu untu support ayam hidup ke RPHU karena ada sebagian peternak yang langsung menjual ke masyarakat melalui pasar," katanya. 

Meskipun begitu Sabelina yakin, kedepannya pasti target yang telah ditetapkan dapat terpenuhi permintaan PT Pangan Sari Utama. Pasalnya lanjut Sabelina, beberapa peternak lokal sudah menyatakan kesanggupan menyalurkan  ayam hidup ke RPHU.

"Mudah-mudahan di bulan November mendatang, sudah bisa terpenuhi 50 ton, dan keberlanjutannya bisa terjaga" pungkasnya. (INF)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

ARTIKEL POPULER BULAN INI

ARTIKEL POPULER TAHUN INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer