Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Farmsco Feed Indonesia | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

TANTANGAN & PELUANG INDUSTRI PERUNGGASAN PASCA PANDEMI

Farmsco E-Learning Part 9 : Kupas Tuntas Masalah Perunggasan Nasional Pasca Pandemi

PT Farmsco Feed Indonesia kembali mengadakan webinar bertajuk Farmsco E-Learning pada Selasa (31/8) melalui aplikasi Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube. Dalam webinar kali ke-9 ini tema yang diangkat adalah "Tantangan & Peluang Industri Perunggasan Pasca Pandemi". Animo peserta pun sangat tinggi, hal ini terlihat dari jumlah peserta yang mencapai 350-an peserta hadir.

Vice President PT Farmsco Feed Indonesia Park Ju Hyun dalam sambutannya berterima kasih kepada seluruh peserta dan narasumber yang hadir dan berpartisipasi dalam acara tersebut. Ia juga bilang bahwa tema yang diangkat kali ini bertujuan untuk membuka pikiran dan wawasan para insan perunggasan Indonesia dalam mempertahankan perunggasan nasional dikala pandemi maupun pasca pandemi.

"Kita memang masih dalam masa pandemi, semua kebiasaan berubah, oleh karenanya kita harus saling menjaga satu sama lain agar perunggasan ini tetap hidup. Tantangan yang ada di depan mata kita harus disikapi dengan bijak, oleh karenanya mari kita bertukar pikiran, ide, dan gagasan baru. Kami akan fasilitasi itu," tutur Park.

Iqbal Alim Kasubdit Unggas dan Aneka Ternak Direktorat Bibit dan Produksi Ternak dalam keynote speech-nya mengatakan bahwa ditengah pandemi sekalipun perunggasan masih sangat menjanjikan. Namun begitu ada beberapa masalah yang masih merintangi perunggasan hingga saat ini.

"Beberapa masalah merupakan masalah lama seperti over supply dan fluktuasi harga telur dan ayam ras. Pandemi ini memunculkan masalah baru yaitu turunnya daya beli dan konsumsi. Selain itu ada masalah lain seperti masuknya ayam Brazil, pembukaan pasar, dan lain - lain," tutur Iqbal.

Iqbal menyatakan bahwa pemerintah berusaha semaksimal mungkin dalam mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Terlebih lagi unggas merupakan primadona sumber protein hewani masyarakat Indonesia. Iqbal juga menyingung bahwasanya ditengah pandemi ini masih ada titik terang bagi perunggasan nasional, terutama dari ekspor. 

"Beberapa produsen kita sudah bisa ekspor produk olahannya ke luar negeri, oleh karena itu ini bisa terus kita dorong dan seperti kata Pak Menteri juga bahwa kami akan mendukung semua produsen yang memang mau mengekspor," tukas Iqbal.

Narasumber selanjutnya yakni Ketua Umum GPPU Achmad Dawami. Dalam paparannya ia memaparkan secara gamblang permasalahan perunggasan dari hulu hingga hilir. Misalnya saja masalah kelebihan stok DOC FS yang hingga kini masih menjadi momok baik bagi peternak dan pembibit.

"Kita selalu melakukan cutting dan afkir dini sebagai solusi jangka pendek, tetapi solusi jangka panjangnya enggak pernah ketemu. Kita semua harus memikirkan ini, karena ini jga bukan peternak saja yang merugi, pembibit juga loh, memang dikiranya menghasilkan HE itu enggak pakai pakan?, enggak ada biaya pemeliharaannya?," tutur Dawami.

Lebih lanjut ia melanjutkan bahwa sebelum pandemi berlangsung pun mulai ada perubahan pola konsumsi. Terlebih lagi dengan kemajuan teknologi dan faktor generasi milenial yang ingin melakukan semuanya dengan praktis.

"Dulu mata rantai industri ini cukup panjang, kini ketika teknologi maju dan pandemi juga sekarang rantai pasok jadi semakin pendek.Tinggal pegang HP, tau - tau kita sudah bisa beli ayam, telur, dan lainnya. Makanya ini kita (stakeholder) juga harus melakukan perubahan agar dapat bertahan," tutur Dawami.

Dalam webinar tersebut juga dibahas permasalahan terkait pakan ternak. Tentunya Ketua Umum GPMT Desianto Budi Utomo yang langsung "turun gunung" memaparkan hal tersebut. Kata dia dalam situasi pandemi kini masalah yang dihadapi sektor pakan kian pelik, selain kenaikan harga bahan baku, ongkos kirim dari negara asal juga naik. Ia juga menyoroti turunnya permintaan pakan yang menurut survey GPMT dialami oleh 8 dari 10 perusahaan anggot GPMT.

"Ini benar - benar sulit, tetapi kita mau tidak mau suka tidak suka harus bertahan, bagaimanapun caranya. Oleh karenanya kami sangat ingin menyeriusi ini bersama pemerintah dan stakeholder lain, karena pakan ini adalah faktor esensial. Tidak bisa peternakan apapun berjalan tanpa adanya pakan," kata Desianto.

Dari sektor peternakan layer diwakili oleh Jenny Soelistiani Ketua Umum Pinsar Petelur Lampung. Berdasarkan hasil diskusi dan tukar pikiran yang telah ia lakukan dengan berbagai pihak, Jenny mengatakan bahwa masalah yang dihadapi oleh peternak layer kurang lebih sama. Namun begitu Jenny juga menyatakan bahwa pandemi membuat masalah baru, tetapi juga membuka peluang baru.

"Masalah barunya ya itu penurunan daya beli, pakan juga makin mahal. Tetapi dengan berkurangnya supply di negara lain, kita juga punya peluang untuk mengekspor hasil ternak kita ke luar negeri, enggak usah jauh - jauh, ke tetangga kita dulu aja," kata Jenny.

Oleh karena itu sejak beberapa tahun belakangan wanita asal Metro Lampung tersebut getol mengampanyekan sertifikasi NKV pada anggota asosiasinya di Lampung. Hal ini tentunya untuk memenuhi persyaratan agar produksi telur peternak bertambah value-nya. Dan ia juga berharap agar hal serupa juga dilakukan di daerah lain.

"NKV dengan level 1 itu bisa ekspor, itu artinya sudah terjamin produknya. Makanya saya ajak peternak di tempat saya untuk berjuang di situ. Karena ini juga peluang, selain itu tanggung jawab kita juga sebagai peternak untuk menjamin bahwa produk yang kita hasilkan adalah produk yang berkualitas dan terjamin mutunya," tutup Jenny.

Sebagai penutup peternak sekaligus Dewan Pembina GOPAN Tri Hardiyanto mengatakan bahwa memang semua masalah yang dihadapi baik sebelum maupun sesudah masa pandemi merupakan sebuah keniscayaan. Dan untuk menghadapinya semua harus bersabar dan berusaha semaksimal mungkin terutama dalam beradaptasi dengan perubahan.

"Apa yang tadi disampaikan oleh para narasumber lain adalah benar, mulai dari konsumsi turun, harga pakan dan DOC melonjak, fluktuasi harga ayam, ini adalah sebuah takdir yang harus kita hadapi bersama. Hanya saja kita harus lebih kompak dan bersatu dalam menghadapinya, karena ini adalah masalah bersama," tutur Tri. (CR)


BELAJAR LEBIH JAUH KUALITAS PULLET BERSAMA FARMSCO

Farmsco E-Learning Part 6, Lebih Dalam Mengenal Kualitas Pullet


Telur merupakan salah satu protein hewani yang paling ekonomis dan gemar dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data FAO (2018), Indonesia masuk ke peringkat ke-4 sebagai negara penghasil telur dunia dibawah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India.

Berkembangnya teknologi dalam sektor pembibitan dan genetik ternak tentunya juga mempengaruhi produksi ternak. Yang tentunya jika dibarengi dengan manajemen pemeliharaan yang baik akan menghasilkan performa produksi yang semakin optimal. 

Pada edisi ke-6 nya kali ini, PT Farmsco Feed Indonesia kembali menggelar webinar Farmsco E- Learningnya yang bertajuk "Kupas Tuntas Fase Pullet Layer Modern" pada Kamis (27/5) yang lalu. Kali ini kembali Farmsco berkolaborasi dengan Hendrix Genetics mengupas lebih dalam mengenai manajemen pullet yang baik dan benar.

Erwan Julianto selaku Technical Service Manager Hendrix Genetics Indonesia & Filipina menjadi pembicara utama. Dalam presentasinya yang berdurasi sekitar 40 menit, Erwan memaparkan berbagai hal mengenai ayam petelur modern. Dalam presentaisnya ia juga menjabarkan faktor - faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pullet.

Mulai dari genetik, tata cara pemeliharana, brooding, bahkan sampai pentingnya memiliki recording yang baik dijelaskan dengan apik oleh Erwan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh para peserta webinar. Salah satu yang ia garisbawahi dalam presentasinya adalah pentingnya mengejar target bobot badan pada masa pullet karena akan berpengaruh pada fase selanjutnya.

"Bobot badan di masa pullet ini penting untuk dikejar karena berkaitan juga dengan nanti fase peak laying. Produktivitas, kesehatannya, serta keuntungan yang didapat tentu akan baik jika persiapan di fase pullet baik, oleh karenanya penting sekali diberlakukan manajemen pemeliharaan yang baik," tutur Erwan.

Penyampaian mengenai manajemen oleh Erwan kemudian diperkuat oleh Intan Nursiam, Nutrisionis PT Farmsco Feed Indonesia. Berdasarkan paparannya, pemilihan dengan bentuk, serta kandungan nutrisi yang tepat akan menunjang manajemen pemeliharaan pullet agar tetap sehat dan nantinya akan memiliki performa yang baik pada fase puncak produksi.

"Memang disini agak tricky kadang memilih pakan memang tidak semudah itu, ada waktunya kapan harus ganti pakan yang tepat, pakan dengan bentuk apa yang dipakai, makanya kita harus benar - benar dapat mengambil keputusan dengan tepat," papar Intan.

Di akhir sesi, PT Farmsco Feed Indonesia mengadakan kuis seputar materi webinar. Sepuluh pemenang yang beruntung akan mendapatkan hadiah - hadiah menarik sebagai apresiasi dari PT Farmsco Feed Indonesia. (CR)

PELAKU INDUSTRI PAKAN DAN OBAT HEWAN BICARA DAMPAK PANDEMI COVID-19






PENCAPAIAN LUAR BIASA DI 2019, FARMSCO BERSIAP MELESAT DI TAHUN 2020


Foto bersama seluruh keluarga besar Farmsco Indonesia (Foto: Infovet/NDV)

Pencapaian luar biasa diraih PT Farmsco Feed Indonesia di tahun 2018 hingga 2019 dengan mencetak penjualan pakan melebihi target yang ditetapkan manajemen Head Quarter Farmsco Korea. Farmsco bersiap melesat cepat dengan menargetkan penjualan pakan pada 2020 sebesar satu setengah kali lipat dibanding tahun 2019.

Penyebutan target oleh master of ceremony (MC) tersebut disambut riuh tepuk tangan para udangan yang memenuhi Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta. Acara megah bertajuk “2020 Vision Completion Farmsco Indonesia: Kemajuan Bisnis Farmsco Indonesia” sukses digelar pada Jumat, 27 Desember 2019.

Acara yang dihadiri oleh seluruh jajaran direksi dan karyawan PT Farmsco dari berbagai divisi ini digelar untuk yang kedua kalinya. Sebelumnya tepat pada akhir tahun 2018 lalu, keluarga besar Farmsco berkumpul di Hotel JS Luwansa, Jakarta.

Berbeda dengan tahun lalu, kali ini tim kepanitiaan yang juga dari kalangan karyawan terpilih Farmsco  mengemas acara secara lebih megah dan diwarnai banyak hiburan. Antara lain menampilkan pentas seni oleh Farmsco employee, atraksi taekwondo, serta kehadiran bintang tamu Duo Biduan.

Diawali dengan perkenalan para direksi sekaligus para karyawan lintas divisi, agenda acara berikutnya pemberian penghargaan kepada karyawan terbaik sekaligus pemberian waktu bagi karyawan berprestasi untuk mempresentasikan hasil pencapaian kinerja di tahun 2019.

Peraih “2019 Yearly Award” kategori Best Sales adalah Aysa Yunaidi, kategori Excellent Sales diraih Ali Nurdin, disusul dengan penerima kategori Best Area Sales yaitu Ian Tjung Ie Sien.

Pengumuman selanjutnya yaitu kategori Best Harim diraih Haris Badole, kemudian tiga penerima penghargaan Best Support yakni Jumadi, Anggiat Sitompul, dan Novly Junaedi.

Para peraih penghargaan ini berhak mendapatkan hadiah yaitu berwisata ke Korea Selatan dan ke Bangkok untuk beberapa nama yang keluar sebagai pemenang kategori Best Broiler Sales serta Best Support.

Agenda acara berikutnya adalah presentasi Aysa Yunaidi, peraih penghargaan Best Sales yang memaparkan data market share pakan Farmsco pada November 2019.

Presentasi berikutnya berjudul “Achievement Sales Jabotabek Jabar” di tahun 2019 oleh Ian Tjung selaku Area Sales Manager Jabotabek Jabar.

Target 2025

Ucapan selamat dan terima kasih kepada seluruh karyawan atas prestasi yang diraih diungkapkan Park Ju Hyun selaku Vice President Sales and Marketing PT Farmsco Feed Indonesia.

“Keberhasilan ini tercapai berkat dukungan kuat dari top management, tim produksi (QC, logistik), R&D, purchasing, dan tentunya semua staf. Selamat dan terima kasih atas kerja kerasnya” ucap Park Ju Hyun.

Ia menyampaikan 4 strategi utama untuk mencapai target penjualan pakan yang sudah ditargetkan.

Pertama memacu penjualan sebanyak 45.000 ton setiap bulannya dan secepatnya. Kedua, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan pelatihan-pelatihan. Ketiga, value sales dan different product, serta keempat meningkatkan daya saing perusahaan salah satunya dengan pengembangan produk.

Park juga mengatakan target lima kali lipat di tahun 2025 yang telah ditetapkan manajemen. “Untuk mencapainya kita akan berlari seperti kereta api,” ujar Park kepada seluruh karyawan yang hadir.

Pemberian Kuota

Sesi kedua gelaran tahunan Farmsco ini diisi dengan acara pemberian kuota untuk Divisi Produksi, Purchasing, Admin, Harim Group, Cahaya Teknologi Unggas, serta Sales&Marketing.

Tahun ini, Farmsco juga menyiapkan “2020 Yearly Awards Program” dengan beberapa kategori beserta syarat dan ketentuannya.

Menjelang puncak acara, ditandai dengan momen Presiden Direktur PT Farmsco Feed Indonesia, Kwun Chun Nyun yang menaiki podium panggung untuk mempresentasikan “Target Bisnis Tahun 2020”.

“Misi Farmsco adalah memimpin industri pakan ternak dan berkontribusi terhadap kebahagiaan pelanggan,” ungkap Kwun.

Lebih lanjut Kwun memaparkan, core value dan janji masa depan Farmsco mengedepankan komunikasi dan kepercayaan pelanggan.

“Kami terus-menerus mempertimbangkan dan memperbaiki diri. Tentunya kami juga selalu
berusaha menjadi nomor satu sekaligus menjadi yang terbaik,” ungkapnya.

Farmsco hadir dengan 4 bisnis utamanya di Indonesia yaitu jagung, pakan, telur, dan DOC (ayam umur sehari). Pada tahun 2019 keempat divisi bisnis utama Farmsco mencatatkan prestasi perusahaan yang memenuhi target manajemen Head Quarter Farmsco Korea. Pakan ternak menjadi penyumbang angka penjualan terbesar di tahun 2019.

Seluruh direksi, karyawan Farmsco beserta para istri/suami dan putra-putrinya membaur untuk makan malam dan menikmati family time dengan menyaksikan berbagai hiburan yang sudah disiapkan.

Suguhan menarik dari Farmsco employee berupa pentas seni yang mengisahkan kehidupan petani peternak di pedesaan sangat menginspirasi.

Berlanjut dengan penampilan atraksi taekwondo yang mengundang decak kagum dan diakhiri dengan suara merdu Duo Biduan mengajak para undangan untuk berdendang sekaligus berjoget. Sukses terus Farmsco Indonesia! (ADV/NDV)


Grand Opening Ceremony, PT. Farmsco Feed Indonesia


Grand Opening Ceremony

PT. Farmsco Feed Indonesia

Peresmian Pabrik Pakan Farmsco Feed Indonesia berlangsung cukup meriah. Dihadiri tak kurang 400 tamu undangan yang terdiri dari para pejabat daerah di Provinsi Banten hingga tingkat kecamatan, juga hadir para customer dan supplyer Farmsco, perwakilan asosiasi bidang peternakan hingga para wartawan media terkemuka.
Kwun Chun Nyun

Dalam sambutan opening-nya Presiden Direktur Farmsco Feed Indonesia, Kwun Chun Nyun menyampaikan sekilas perjalanan bisnis Farmsco sejak dari negeri asalnya, Korea Selatan. “Sejak Mei tahun 1973 di Seoul, Farmsco mulai memproduksi pakan dan kemudian terus berkembang dalam upaya berkontribusi terhadap peningkatan nilai konsumsi dan kualitas suplai protein hewani. Kiprahnya kian nyata setelah menjadi bagaian dari keluarga Harim Group yang merupakan industri peternakan nomor 1 (satu) di Korea Selatan.” Jelas Kwun dalam pidato teks bahasa Indonesia.


PT Farmsco Feed Indonesia yang berdiri di Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten yakin dapat masuk ke pasar Indonesia dengan membawa segala keunggulannya. Menurut Kwun Chun Nyun, ketertarikannya berinvestasi di Indonesia salah satunya dikarenakan ekonomi Indonesia yang terus meningkat setiap tahun, sehingga konsumsi daging ayam pun kian meningkat. Di masa depan, ia memiliki ekspektasi bahwa kenaikan ini akan terjadi beberapa kali lipat.

Kualitas menjadi perhatian yang utama bagi Farmsco sejak awal. “Kami memproduksi pakan berdasarkan pengalaman dari Korea, sehingga kami siap menyediakan produk yang memiliki kualitas tinggi. Saya yakin hal ini dapat mendukung peningkatan usaha serta benefit bagi peternak di sini,” ungkap Kwun.

Pabrik Farmsco Feed Indonesia seluas 8 hektar berkapasitas produksi 40.000 ton per bulan. Untuk saat ini, Farmsco memproduksi pakan ayam petelur (layer), ayam pedaging (broiler), dan breeder yang didukung teknologi dan berbagai fasilitas moderen yang menghasilkan pengolahan pakan terbaik. PT Farmsco Feed Indonesia juga didukung secara penuh oleh divisi Research and Development (R&D) Center dari Korea.

“Produksi awal kita sudah melebihi target dari yang direncanakan. Kita berharap kedepan lebih mendapat kepercayaan dari customer,” ungkap Lee Kang Cheol, Production Director PT Farmsco Feed Indonesia. Awal tahun 2018 menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh industri pakan di Indonesia terhadap penerapan bebas penggunaan Antibiotic Growth Promoter (AGP free) dalam pakan. Kwun berujar, bahwa pakan produksinya yang di Korea sudah AGP free empat tahun lalu. Sehingga pihaknya sangat paham bagaimana seharusnya menyediakan pakan berkualitas tanpa AGP. “Teknologi ini pula yang akan kami terapkan di produk pakan PT Farmsco Feed Indonesia,” tutur Kwun. Ke depan Farmsco akan mengembangkan pakan untuk ternak unggas lainnya, serta pakan aqua. “Farmsco akan memperluas bisnis yang terintegrasi di Indonesia,” jelas Kwun.
Pengguntingan pita bersama-sama peresmian PT. Farmsco Feed Indonesia
Farmsco No 1 Partner

Banyaknya banner yang tak hanya sekadar menghiasi meriahnya Grand Opening Ceremony Farmsco, nyatanya slogan yang kian merebak di kalangan peternak kini adalah Farmsco No 1 Partner, Everyday With Farmsco. Taglines tersebut tak sekadar janji manis, karena komitmen Farmsco seperti dalam hal “Quality bukan janji tapi pasti” karena “Quality Important, Satisfaction is Our Goal” sehingga apa bila kualitas DOC anda baik, maka dengan pakan Farmsco menjamin “Zero Case Disease”. Dan hal itulah yang membedakan produk-produk pakan Farmsco dibanding poduk pakan yang lain, “Farmsco is Different”.

Terkait taglines tersebut, beberapa pelanggan Farmsco telah membuktikannya. Customer Layer dari Krida Permai Group adalah satu pelaku bisnis peternakan yang telah memberikan testimoni, bahwa pakan Farmsco layak menjadi pilihan utama peternak Indonesia. “Kami siap melayani untuk kepuasan dan keberhasilan usaha bersama para peternak Indonesia,” tegas Kurniawan Eko Santoso, Marketing Manager Farmsco Feed Indonesia.

Banyak Doorprize

Hadiah Utama doorprize berupa sebuah sepeda Motor
Salah satu doorprize berupa hadiah 1 ton pakan
Hadir pada acara tersebut seluruh manajemen Farmsco Feed baik dari kantor pusat Korea Selatan maupun dari Farmsco Feed Indonesia. Hadir pula para pejabat daerah Provinsi Banten dan pejabat Kabupaten Serang, serta Kepala Dinas Peternakan. Selain jamuan yang komplet, acara Grand Opening ditutup dengan pengundian Doorprize, antara lain berupa: Paket Cosmetics Produk Korea, Produk 1 ton Pakan, Hand Phone Samsung serta hadiah utama berupa sepeda motor Supra X 125 F1.(Adv/DS)


ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer