Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Equipment | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MENGINTIP PERALATAN KANDANG LAYER CLOSED HOUSE MODERN

Kandang closed house dilengkapi berbagai peralatan yang bertujuan memberikan ayam layer modern lingkungan yang optimal. (Foto: Istimewa)

Seperti broiler, ayam layer modern juga membutuhkan lingkungan yang ideal agar bisa berproduksi dengan maksimal. Karena itu kandang closed house menjadi pilihan yang baik karena mampu menyediakan lingkungan ideal yang stabil.

Kandang closed house dilengkapi dengan berbagai peralatan yang bertujuan untuk memberikan ayam layer modern lingkungan yang optimal, perlindungan dari penyakit dan memaksimalkan produksi.

Feeder System
Kandang baterai biasanya menggunakan talang pakan yang dipasang memanjang. Pemberian pakan bisa secara manual oleh anak kandang atau dilakukan secara otomatis. Pakan ditampung di dalam hopper/penampung lalu disalurkan ke semua talang pakan.

Drinker System
Nipple drinker banyak digunakan di kandang layer closed house. Dilengkapi dengan water pressure regulator untuk mengontrol tekanan air. Juga untuk melalukan flush (pembersihan) setelah pemberian obat, vaksin atau vitamin melalui air minum.

Kelebihan nipple drinker adalah mudah diakses oleh ayam dari segala arah, tidak mudah bocor dan tahan lama jika terbuat dari bahan berkualitas.

Heater System
Pada fase starter bisa digunakan space heater, yaitu pemanas yang mampu memanaskan seluruh kandang. Karena panas yang dihasilkan disirkulasikan menggunakan kipas.

Space heater berbahan bakar gas dan bisa dipadukan dengan climate controller, sehingga suhu bisa diatur dan bisa otomatis mati jika kandang sudah mencapai temperatur tertentu. Space heater bisa digunakan untuk kandang yang populasinya besar.

Ventilation System
Temperatur dan kualitas udara dalam kandang perlu... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Juli 2022. (NDV)

MENGINTIP PERALATAN KANDANG BROILER CLOSED HOUSE

Kandang closed house dilengkapi peralatan canggih untuk menunjang performa ayam. (Foto-foto: Istimewa)

Kandang broiler modern (closed house) dilengkapi dengan berbagai peralatan yang bertujuan untuk memberikan lingkungan kepada ayam yang optimal, memenuhi kebutuhan nutrisinya dan perlindungan dari penyakit.

Pemberian Pakan
Ada banyak jenis feeder untuk broiler salah satunya adalah auto feeder. Bekerja dengan memindahkan pakan dari tempat penyimpanan ke saluran pakan lalu menyalurkannya ke control pan dimana ayam akan makan. Ketika control pan kosong, auto feeder akan menyala dan otomatis mengisinya lagi dengan pakan.

Item lain yang digunakan adalah baby chick feeder untuk ayam usia 0-14 hari. Ketinggian tempat pakannya menyesuaikan tinggi ayam yang masih kecil, kapasitasnya bisa menampung 3 kg pakan. Satu baby chick feeder bisa digunakan hingga sekitar 25 ekor.

Adapun super feeder yang juga bisa menjadi pilihan lebih praktis. Memiliki ketinggian tempat makan yang sama dengan baby chick feeder sehingga bisa digunakan untuk DOC. Ketika ayam sudah berumur lebih dari 14 hari, super feeder bisa digantung menggunakan screw hook sesuai ketinggian tubuh ayam. Untuk menaik-turunkan super feeder digunakan clip adjuster.

Super feeder mempunyai kapasitas 5 kg ke atas. Ada yang tanpa sekat dan ada yang bersekat dengan bertujuan agar pakan tidak terbuang ke lantai.

Sistem Air Minum
Ayam harus dipastikan mendapatkan air bersih dengan volume yang cukup dan akses tak terbatas. Tekanan air disesuaikan dengan umur ayam.

Water pressure regulator adalah bagian sangat penting dari sistem air minum ayam. Digunakan untuk mengontrol besarnya tekanan air di pipa. Ada regulator yang mempunyai fitur automatic flush untuk membersihkan secara otomatis.

Nipple drinker adalah tempat dimana ayam meminum air. Diletakkan cukup tinggi agar ayam bisa minum dengan cara mendongak. Hal itu sesuai dengan cara minum alami ayam, jika diperhatikan di alam liar ayam yang minum akan mengambil air dengan paruhnya lalu mendongak untuk menelan airnya.

Dosatron kit adalah alat untuk mencampur obat, vitamin, atau vaksin ke dalam air, dihisap dan disalurkan ke saluran pipa hingga ke nipple untuk diminum oleh ayam. End set adalah lubang angin untuk melepas udara di pipa, dimana dilepas keluar dari nipple.

Alat lain yang digunakan dalam drinker system adalah screw hook, selang insatalasi, pipa dan stop keran.

Pemanas
Masa brooding adalah... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Juni 2022. (NDV)

CAHAYA DAN PENGARUHNYA PADA AYAM PETELUR

Cahaya memudahkan ayam mencari makanan dan air untuk tumbuh atau bertelur. (Foto: Istimewa

“Cahaya memudahkan ayam mencari makanan dan air. Tujuan utama untuk setiap jenis produksi ayam adalah agar ayam dapat menemukan makanan untuk tumbuh atau bertelur,” kata Technical Services Manager South East Asia Hy-Line International, Dr Sieche Genger, pada Poultry Week Webinar Informa Markets.

“Kita ingin memiliki ritme sirkadian yang normal untuk ayam,memungkinkan untuk mengatur ritme tubuh internal yang membuat ayam tetap sehat dan menjaga berbagai sistem berfungsi dengan baik.”

Cahaya bertanggung jawab untuk inisiasi dan kemudian regulasi pelepasan hormon. Juga untuk banyak regulasi metabolisme. Ini memiliki efek yang sangat penting pada reproduksi ayam petelur juga memiliki efek penting pada proses pembentukan tulang.

Cahaya masuk dan mengenai retina dan mata, persepsi visual ini dibuat melalui transmisi ke otak yang menciptakan image. Ketika itu terjadi juga ada pelepasan dopamin dan sinar UVA yang memengaruhi pelepasan melatonin.

Hal-hal tersebut kemudian berinteraksi dengan kelenjar pineal dan kelenjar hipotalamus. Kelenjar pineal memiliki fotoreseptor yang menerima cahaya pada panjang gelombang lebih dari empat lux. Itulah yang mengatur jam sirkadian.

Hipotalamus bertanggung jawab atas kematangan seksual. Ada reseptor yang menerima cahaya di hipotalamus dan menyebabkan stimulasi dan regulasi hormon seksual, yang akhirnya untuk menciptakan pematangan yang tepat dan proses seksual seperti bertelur.

Intensitas Cahaya
Intensitas lux akan berbeda berdasarkan seberapa tinggi cahaya dari lantai. Bola lampu yang jauh lebih dekat ke lantai memiliki efek sorotan yang lebih terkonsentrasi.

“Untuk mengukur apakah kandang sudah memiliki intensitas cahaya yang sesuai kami memiliki pengukur cahaya yang Anda dapat membelinya dari sejumlah lokasi,” kata Genger.

“Tidak semua pengukur cahaya dibuat sama,pengukur cahaya tradisional yang paling umum hanya akan memperhitungkan spektrum penglihatan manusia.Kami memiliki pengukur cahaya khusus hewan yang dapat menghitung penglihatan spektrum penuh tetapi memang lebih mahal.”

Pengukuran intensitas cahaya tujuannya adalah… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Mei 2022. (NDV)

PEMBERIAN AIR MINUM PADA AYAM BROILER

Akses ke air juga harus baik terutama untuk ayam yang masih kecil. (Foto: Shutterstock)

“Air adalah faktor yang biasanya diremehkan dalam peternakan unggas,” kata International Specialist Poultry De Heus Animal Nutrition, Jan van den Brink, dalam webinar Water: Quality and Quantity of Rearing Broiler in Rainy Season, Rabu (23/2). “Kadang terlalu banyak atau sedikit pemberiannya. Kita bisa menerapkan mengatur jumlah air karena air yang diperlukan juga berbeda-beda dari setiap umur broiler.”

Air penting untuk diperhatikan karena asupan air yang tepat akan memberikan asupan pakan yang tepat, dengan kata lain tidak ada air maka ayam tidak akan makan. Akses ke air juga harus baik terutama untuk ayam yang masih kecil, tentu berbeda ketinggian nipple yang dibutuhkan dengan ayam yang sudah besar.

Risiko Tumpahan Air
Air yang digunakan terdiri dari air yang dikonsumsi oleh ayam dan air yang tumpah. Air tidak semuanya masuk ke tubuh ayam dan bisa tumpah ke litter/sekam. Tumpahan air pada sekam akan menyebabkan beberapa permasalahan seperti luka telapak kaki yang menyebabkan ayam kesulitan mengakses pakan.

Sekam basah menyebabkan amonia yang mengganggu ayam dan asam urat yang berpengaruh terhadap ayam. Sekam akan menggumpal. Juga luka lepuh di dada jika ayam tidur di atas sekam basah.

Luka telapak kaki ayam bisa digolongkan dalam tiga kelas. Kelas 0 tidak ada luka, kelas I lukanya ringan sehingga ayam tidak terlalu menderita dan kelas II dengan luka parah yang menyebabkan ayam kesulitan mengakses pakan dan minum.

Luka telapak kaki bisa berasal dari sekam basah dan struktur kulit yang bermasalah, namun sekam basah adalah faktor penyebab yang paling besar.

Luka lepuh di dada merupakan konsekuensi dari kualitas sekam yang buruk. Jika ayam duduk lama di atas sekam yang basah akan menghasilkan panas selain dari ayam sendiri, yang suhunya sampai 40° C. Panas dan lembap akan menyebabkan kulit dada melepuh. Selain itu, sekam yang kotor juga bisa membuat bulu ayam menjadi kotor.

Kualitas Sekam
Tujuan utamanya adalah... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Maret 2022. (NDV)

TAHAPAN TEKNIS MEMBANGUN KANDANG CLOSED HOUSE

Ayam memerlukan lingkungan pemeliharaan yang nyaman. (Foto: Shutterstock)

Sistem perkandangan modern yang lebih dikenal dengan sistem kandang tertutup (closed house) di bangun dengan tujuan menciptakan lingkungan pemeliharaan yang nyaman bagi ayam.

Area Head Production West Java PT Charoen Pokphand Indonesia, Karno, menyarankan kepada peternak dalam membangun kandang closed house memerlukan konsultasi terlebih dahulu guna tercapainya efisiensi biaya dan produktivitasnya.

Terdapat beberapa tahapan teknis yang perlu diperhatikan dalam membangun kandang closed house, diantaranya pemilihan lahan, ukuran kandang, listrik dan genset, peralatan kandang (adanya ventilasi, evaporative systems, heating/brooding/lighting systems, drinker systems, feeding systems) serta konstruksi.

Pemilihan Lahan 
Beberapa faktor yang mutlak diperhatikan dalam memilih lahan atau lokasi kandang untuk usaha peternakan ayam antara lain: 
• Akses jalan memadai.
• Dekat dengan jaringan listrik 3 phase.
• Letak kandang tidak berdekatan dengan pemukiman penduduk, serta telah mendapat izin dari masyarakat dan instansi terkait.
• Kualitas dan kuantitas air cukup sepanjang tahun.
• Lebih disarankan lahan yang datar.
• Panjang dan lebar lahan cukup untuk dibangun kandang (memanjang arah Timur-Barat).

Ukuran Kandang
Lebih lanjut, Karno menjelaskan spesifikasi teknis bangunan kandang closed house. “Panjang 120 meter dan lebar 12 meter. Tinggi per lantai 2 meter, jumlah lantai 1-3 lantai,” terang Karno saat menjadi narasumber pada Closed Poultry House Training yang diselenggarakan Sekolah Vokasi IPB, beberapa waktu lalu.

Karno menambahkan, arah kandang memanjang Barat-Timur dan kapasitas kandang per meter persegi 14-25 ekor atau 20.000-36.000 ekor/lantai.

Kebutuhan Daya Listrik Kandang Standar 2 Lantai
Sumber: Karno, PT Charoen Pokphand Indonesia.

Peralatan Kandang
Sistem ventilasi menjadi pokok dari sebuah kandang closed house. “Ventilation system ini dapat menggunakan exhaust fan berdiameter 52 inci terintegrasi dengan sensor dan kontrol panel (micro controller),” lanjut Karno.

Kelengkapan dari sistem ventilasi ini terdiri dari fan (kipas), evaporative cooling pad yang terintegrasi dengan sensor dan kontrol panel.

Dalam brooding system, Karno mengatakan dapat menggunakan space heater. Berikutnya adalah pemasangan watering system menggunakan sistem nipple dengan regulator tekanan air.

Pada tahap feeding system, Karno mengimbau untuk menggunakan sistem Auger Pan Feeding berpenggerak motor listrik. Hal ini bertujuan untuk mendistribusikan pakan ke seluruh kandang melalui pipa galvanis dengan screw conveyor atau auger.

Karno juga menambahkan, dalam aspek peralatan kandang closed house, diperlukan sarana penunjang. “Penting untuk menyediakan gudang penyimpanan pakan, sekam dan alat-alat untuk keperluan proses budi daya. Selain itu, pemilik juga perlu membangun mess untuk tempat tinggal karyawan,” ujar dia.

Menghitung Kebutuhan Kipas
Semua kebutuhan untuk pertumbuhan ayam harus tersedia di dalam kandang. Selain kebutuhan air minum dan ransum yang cukup serta berkualitas, pentingnya memerhatikan sistem ventilasi udara yang baik serta suhu dan kelembapan udara yang optimal.

Pada kandang closed house terjadi pergerakan udara yang stabil dan tingkat kelembapan udara di dalam kandang bisa diatur sesuai kebutuhan ayam.

Suhu yang dirasakan oleh tubuh ayam dinamakan suhu efektif. Suhu efektif ini dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu suhu ruangan (suhu yang terdeteksi di termometer), kelembapan dan kecepatan aliran udara dalam kandang (yang mengenai tubuh ayam).

Kendati suhu termometer tinggi, namun apabila terdapat aliran udara maka suhu yang dirasakan oleh tubuh ayam akan lebih rendah. Hal inilah yang dinamakan dengan chilling effect.

Tujuan menghitung kebutuhan kipas berdasarkan kecepatan diantaranya untuk menurunkan temperatur yang selanjutnya menimbulkan wind chill effect. Wind chill effect merupakan efek penurunan suhu yang dirasakan akibat adanya hembusan angin yang mengenai permukaan tubuh/kulit ayam.

Berikutnya menghitung berdasarkan pertukaran udara (air exchange) guna menyuplai oksigen lalu mengeluarkan gas-gas berbahaya (CO², NH3) dan mengeluarkan uap air agar mengurangi kelembapan udara maupun kelebihan panas.

Sistem closed house yang baik harus mampu menghasilkan kecepatan angin yang dibutuhkan untuk menghasilkan suhu yang sesuai bagi ayam. “Memastikan pertukaran udara terjadi dalam durasi yang sesuai. Misalnya dalam waktu 1 menit, seluruh volume udara di dalam kandang sudah dikeluarkan dan diganti dengan udara baru dari luar,” jelas Karno.

Kandang closed house yang sering dijumpai di Indonesia adalah kandang dengan tipe tunnel atau seperti terowongan yang dilewati oleh udara dengan kecepatan dan waktu tertentu. Satuan yang digunakan untuk mengukur berapa kecepatan udara (air velocity) adalah CFM atau Cubic Feet per Minute. “Menghitung kebutuhan kipas berdasarkan kebutuhan CFM/kg yakni 4,0-6,21 CFM/kg,” kata Karno.

Contoh Lighting Program
Sumber: Karno, PT Charoen Pokphand Indonesia.

Feeding & Drinker Systems
Ruang pakan (feeder space) yang cukup serta keseragaman flock merupakan poin penting untuk mencapai performa optimal.

Menurut Karno, apapun tipe feeder yang digunakan, yang terpenting adalah feeder space harus cukup. “Pakan harus selalu ada (full feed),” imbuhnya. Sementara untuk drinker systems ada beberapa persyaratan:
Water flow sesuai dengan umur ayam.
Ketinggian nipple selalu disesuaikan dengan umur ayam.
Kebersihan cup harus selalu dijaga.
Monitor konsumsi air minum dengan meteran air.
• Apabila ada perubahan konsumsi air, segera cek. Seperti juga jika ada kebocoran, water flow tak sesuai, nipple terlalu tinggi/rendah, saluran air mampet, ayam sakit dan lain sebagainya.

Konstruksi
Konstruksi bangunan kandang direkomendasikan menggunakan konstruksi rangka besi. Hal ini bertujuan untuk mengambil keuntungan dari masa manfaat bangunan yang relatif lebih panjang, diperkirakan mampu mencapai 20 tahun. Selain itu bertujuan untuk meminimalkan risiko kerusakan bangunan akibat hama, tiupan angin, banjir dan fenomena alam lainnya. (NDV)

TEKNOLOGI MESIN TETAS TELUR, EFEKTIF DAN EFISIEN

Mesin tetas telur semi otomatis. (Foto: Istimewa)

Mesin tetas atau inkubator merupakan alat yang sangat berperan dalam usaha peternakan dan pembibitan unggas, baik unggas produksi maupun unggas hobi, dimana dengan berbagai keunggulannya dibanding penetasan secara alami menjadikan mesin tetas kian banyak dipakai.

Teknologi mesin tetas pun terus mengalami perkembangan pesat, walau asalnya dibuat secara sederhana, baik bahan maupun sistem kerjanya, dimana mesin tetas semula hanya berupa mesin manual, kemudian berkembang menjadi semi otomatis hingga full otomatis yang mampu membantu mempercepat perkembangbiakan unggas lebih efektif dan efisien. Adapun manfaatnya sebagai berikut:

• Meningkatkan prosentase tetas, yaitu meningkatkan jumlah telur yang menetas hingga dapat mencapai 80-90% (sedang pada penetasan alami dengan induk unggas hanya 50 -60%). Hal ini bisa tercapai karena gangguan dari induk dan hewan lain dapat dihindari, disamping pemakaiannya mampu mengatur suhu dan kelembapan sesuai kebutuhan telur tetas.

• Meningkatkan produksi telur, dimana induk unggas tidak perlu kehilangan waktu selama 21 hari untuk mengerami telurnya dan bisa langsung melanjutkan produksi telur setelah kondisi fisiknya pulih. Dengan penggunaan mesin tetas, telur dapat langsung ditetaskan tanpa harus dierami induk.

• Tidak terkendala kemampuan dan karakter induk, dimana pada penetasan alami, seringkali dijumpai induk unggas tidak mampu mengerami seluruh telur yang dihasilkannya, terutama pada ayam yang berproduksi tinggi. Juga anak ayam yang baru menetas secara alami sering mati akibat terinjak induknya. Pemakaian mesin tetas juga diperlukan pada unggas yang dikawinkan secara inseminasi buatan pada usaha pembibitan/breeder ayam broiler dan layer.

Penggunaan Mesin Tetas
• Persiapan telur, pastikan telur yang akan ditetaskan masuk kategori telur fertil yang dibuahi pejantan, baik melalui perkawinan alami maupun kawin suntik (IB). Pilih telur yang berukuran standar untuk telur ayam ras 55-65 gram, ayam kampung 35-45 gram, itik 60-74 gram dan puyuh 9-11 gram. Kemudian pilih telur yang cangkangnya bertekstur halus dan licin, tidak retak dan tidak berlubang, hindari telur yang cangkangnya terlalu tebal (warnanya gelap), yang cangkangnya tipis (warna terang). Telur berumur tidak lebih dari tujuh hari sejak dikeluarkan dari tubuh ayam. Telur sebelum ditetaskan disimpan di tempat sejuk (suhu 16-17° C) karena bila disimpan pada suhu 31-32° C embrio akan berkembang dan setelah dimasukkan ke mesin tetas embrio akan mati. Telur cukup dibersihkan dengan lap kering karena bila dicuci dikhawatirkan zat antibakteri pada cangkang rusak/hilang dan untuk telur yang kotor atau tidak bagus segara lakukan afkir.

• Persiapan mesin tetas, antara lain letakkan mesin tetas di lantai datar, tidak sering dilewati orang, terhindar dari sorotan cahaya matahari langsung, terhindar dari tetesan air hujan, jauh dari sumber suara yang menghasilkan getaran dan pastikan semua displai menyala. Masukkan air ke dalam nampan, lalu masukkan ke bagian terbawah rak telur. Biarkan mesin tetas menyala selama 3 jam, lalu buka pintu mesin tetas selama 15 menit dan telur tetas siap dimasukkan.

• Proses penetasan, dimana lama proses penetasan dengan mesin tetas sama waktu dibutuhkan dengan lama induk unggas mengerami telurnya, lihat tabel:

Periode Pengeraman Telur

Jenis Unggas

Lama Pengeraman (Hari)

Ayam

21

Itik

28

Puyuh

16

Entok (Itik Manila)

35

Angsa

40

Burung

18

Sumber: Sukses Menetaskan Telur Unggas Hingga 90% oleh Supri (2019).

Untuk tahapan pengoperasiaan penetasan telur, sebagai berikut:
• Memasukkan telur ke dalam mesin tetas, dimana langkah pertama ialah memasukkan telur yang terseleksi ke dalam rak dengan posisi tidur atau berdiri. Bila diposisikan berdiri pastikan bagian yang tumpul (berongga udara) berada di bagian atas.

• Peneropongan telur (candling), yang dilakukan di ruang gelap sebanyak tiga kali selama proses penetasan telur ayam dan itik, yaitu pada hari ke-3, ke-7 dan ke-14. Peneropongan pada hari ke-3 bertujuan untuk menyeleksi telur yang infertil (tidak dibuahi pejantan) dengan menggunakan alat candler. Bila telur saat peneropongan terlihat terang/jernih dan tidak ada gumpalan hitam, berarti telur termasuk infertil dan segera diafkir untuk dimanfaatkan sebagai telur konsumsi. Bila telur terlihat ada gumpalan darah berbentuk cincin berarti telur termasuk fertil tetapi embrionya telah mati dan segera afkir. Peneropongan pada hari ke-7 bertujuan untuk seleksi embrio. Pada telur dengan embrio yang hidup dan berkembang, memperlihatkan adanya saluran syaraf darah dan denyut jantung, sedangkan telur dengan embrio yang mati menampakkan tidak terbentuknya saluran syaraf darah dan hanya terihat bercak darah tidak beraturan. Peneropongan hari ke-14 bertujuan juga mencari telur berembrio mati yang ditandai adanya bercak putih di sekitar ruang udara dan tidak dapat menjadi telur konsumsi lagi karena embrio sudah terbentuk dan membusuk, namun masih bisa dimanfaatkan untuk pakan ikan.

• Pemutaran rak telur (turning), dilakukan mulai hari ke-4 setelah telur masuk ke mesin pengeraman (setter) dan tidak ada standar harus diputar berapa kali perhari, namun untuk telur ayam dan itik umumnya diputar 1,5 jam sekali, sedang untuk telur puyuh dan telur burung tiap 1 jam sekali. Menjelang telur menetas pemutaran rak telur dihentikan, pada telur ayam dihentikan pada hari ke-18, pada telur itik dihentikan pada hari ke-26,  telur puyuh petelur pada hari ke-21, telur puyuh pedaging pada hari ke-15 dan telur merpati pada hari ke-16. Selanjutnya telur dipindahkan ke mesin/kotak penetasan (hatcher).

• Pengaturan sirkulasi udara (ventilasi), saat pertama kali telur dimasukkan ke dalam mesin tetas, lubang udara di bagian atas mesin tidak dibuka agar kelembapan dalam ruangan mesin tetas tidak menurun karena dapat mengakibatkan telur mengering (kehilangan kelembapan sebelum waktunya). Penutup lubang udara boleh dibuka pada hari ke-3 setelah telur masuk mesin tetas.

• Penambahan air pada nampan, dimana selama proses penetasan berlangsung air dalam nampan jangan sampai habis, oleh karena itu perhatian/kontrol terhadap air dalam nampan perlu dilakukan berkala. Sebagai patokan, nampan wajib terisi air minimal 3/4 dari ketinggian nampan (75% dari kapasitas nampan. Hindari terjadinya tumpahan air saat penambahan air karena dapat menyebabkan tingkat kelembapan berlebih.

• Pemeliharaan setelah menetas, yaitu setelah menetas unggas dibiarkan dalam hatcher sampai seluruh bulunya kering, kemudian segera dikeluarkan agar tidak mengalami dehidrasi. Pindahkan ke dalam kandang brooding yang dilengkapi lampu/bohlam penghangat dan semua dinding tertutup kecuali bagian atas dilengkapi kawat untuk ventilasi. ***

Ditulis oleh:
Ir Sjamsirul Alam
Praktisi perunggasan, alumni Fapet Unpad

BABY CHICK FEEDER

Dulu peternak broiler menggunakan tempat pakan yang seperti nampan, dikenal dengan nama feeding tray, untuk memberi makan anak ayam di masa brooding. Kini banyak peternak yang telah beralih ke baby chick feeder, yang merupakan pengembangan dari feeding tray. Sangat disarankan agar penggunaan feeding tray untuk anak ayam diganti dengan baby chick feeder (BCF).

BCF bagus digunakan pada fase brooding, yaitu anak ayam usia 1-15 hari. Karena jika menggunakan feeding tray ada beberapa kekurangan.

Pertama, pakan bisa tercecer karena anak ayam bisa menggaruk-garuk pakan. Hal ini terjadi karena anak ayam dengan mudah bisa memanjat masuk ke feeding tray. Kemudian mereka mengorek-ngorek pakan.

Kedua, karena anak ayam bisa masuk ke dalam feeding tray, sehingga pakan terinjak-injak dan anak ayam juga bisa buang kotoran di pakan. Jika kotoran menumpuk di pakan anak ayam tidak akan mau makan.

Konsekuensinya pakan harus dibersihkan dengan cara diayak, dibuang kotorannya, lalu diberikan lagi untuk anak ayam. Dalam proses pengayakan akan ada pakan yang terpaksa dibuang. Tentunya hal itu boros pakan, waktu dan tenaga.

Dengan memakai BCF anak ayam tidak bisa masuk ke tempat pakan. Anak ayam akan dengan sendirinya terkondisi, secara tertib makan di sekeliling tepian BCF saja. Pakan aman dari injakan dan kotoran anak ayam, sehingga pakan terjaga tetap bersih karenanya lebih irit juga tidak boros waktu dan tenaga.

Penggunaan BCF bisa meminimalisir pakan yang terbuang hingga beberapa puluh gram per ekor. Jika populasi ayam 5000 ekor dan pakan yang dihemat 20 gram per ekor, maka total pakan yang dihemat adalah 100 kilogram.

Ditambah lagi ABK bisa menggunakan waktu yang sebelumnya digunakan untuk membersihkan pakan, dipakai untuk melakukan pekerjaan lain.

Narasumber:

Mitra Alat Ternak

Jl Kubang Raya
Desa Kualu, Kec Siak Hulu
Kab Kampar, Riau 28293

Jl Rimpak Wetan No 3
Sindangasih, Kec Sindang Jaya
Tangerang, Banten 15560

Jl Kanfer Raya No 2A
Padangsari, Kec Banyumanik
Kota Semarang, Jawa Tengah 50267

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer