-->

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BIOFILM PADA SALURAN AIR MINUM AYAM

Air minum untuk ayam seringnya berasal dari air tanah. Air tersebut mengandung mikroorganisme dan mineral yang bisa membentuk semacam lumut yang bernama biofilm.

Biofilm terbentuk biasanya diawali dengan pembentukan kerak pada dinding pipa oleh mineral seperti Fe dan Ca. Kemudian mikroorganisme seperti alga dan bakteri mengeluarkan lapisan lendir dan membentuk koloni di dinding pipa.

Prosesnya terjadi secara alami, namun akan lebih cepat terjadi jika ayam diberikan vitamin dan obat melalui air minum. Kandungan bahan tambahan polisakarida pada obat dan vitamin akan menjadi media berbiaknya bakteri yang menghasilkan biofilm.

Setidaknya ada tiga resiko yang ditimbulkan oleh biofilm. Pertama, saluran air minum dan nipple bisa tersumbat.

Pada kandang litter jika nipple yang tersumbat hanya sedikit, ayam masih bisa minum dari nipple lain. Namun jika banyak yang tersumbat akan menjadi masalah yang lebih besar, ayam akan dehidrasi sehingga menurunkan produksi. Sedangkan untuk kandang baterai akibatnya bisa lebih fatal, karena ketika nipple tersumbat ayam tidak bisa mengakses nipple lain untuk minum.

Kedua, bakteri-bakteri patogen penyebab penyakit bisa berkoloni pada biofilm. Sehingga menjadi sumber penyakit yang mengancam kesehatan ayam.

Ketiga, biofilm meningkatkan kelangsungan hidup bakteri dengan melindungi mereka dari paparan langsung antibiotik dan disinfektan.

Biofilm harus dibersihkan berkala. Kalau dibiarkan akan makin menebal dan makin susah dibersihkan.

Pencegahan bisa dilakukan secara teratur dengan pemberian disinfektan tertentu yang dicampurkan ke air. Biasanya setelah diberi disinfektan, air dibiarkan di dalam pipa paralon semalaman, besoknya saluran air dibilas baru kemudian dialiri air untuk minum ayam.

Lalu, bagaimana cara membersihkan pipa paralon dari lumut atau biofilm?

Pembersihan biofilm bisa dilakukan menggunakan hidrogen peroksida yang telah distabilisasi. Sehingga dapat bekerja dengan baik tanpa terpengaruh pH air, bisa bekerja optimal pada saluran air yang pipanya panjang, dan tidak merusak komponen-komponen nipple. Selain membersihkan biofilm, hidrogen peroksida juga mampu membersihkan kerak pada pipa.

BUDI DAYA BROILER DI ERA MILENIAL HARUS LEBIH EFISIEN

Efisiensi merupakan salah satu kunci utama peningkatan daya saing. (Foto: Ist)

Ayam pedaging atau broiler memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dari waktu ke waktu. Performa tersebut menunjukkan adanya perbaikan genetik broiler terus dilakukan. Hampir setiap tahun senantiasa ada perbaikan genetik pada ayam pedaging. Perbaikan genetik ini dilakukan agar ayam semakin memiliki perfoma yang lebih baik, dengan tingkat efisiensi pakan yang lebih efisien dan peningkatan daya hidup (livability). 

Karena para perusahaan pembibitan telah melakukan perbaikan genetik ayam pedaging dengan potensi yang semakin lebih baik, maka pencapaian target performa dalam pemeliharaannya bisa tercapai apabila didukung dengan tiga hal penting, yakni pemberian pakan dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai, kondisi lingkungan kandang yang nyaman dan manajemen pemeliharaan yang baik.

Efisiensi merupakan salah satu kunci utama peningkatan daya saing. Dalam perjalanan menuju industri yang berdaya saing kuat tantangan makin besar apalagi setelah adanya regulasi pemerintah tentang pelarangan pemakaian antibiotika dalam pakan unggas (AGP), kecuali untuk pengobatan.

Oleh karena itu, untuk mempertahankan produktivitas broiler, peternak harus menggunakan alternatif pengganti AGP yang efektif untuk dapat mempertahankan kekebalan dan kesehatan usus ayam. 

Hal itu dibahas dalam Indonesia Livestock Club (ILC) #Edisi04: Efisiensi Budi Daya Broiler di Era Milenial yang diselenggarakan Badan Pengembangan Peternakan Indonesia (BPPI), Indonesia Livestock Alliance (ILA) dan Majalah Poultry Indonesia pada Sabtu (11/7/2020).

Acara menghadirkan narasumber Peneliti Senior Balai Penelitian Ternak, Prof (R) Arnold P. Sinurat MSc yang membahas pemanfaatan bahan baku pakan lokal untuk tingkatkan efisiensi budi daya broiler. Kemudian Guru Besar FKH IPB, Prof Dr I Wayan T. Wibawan yang membahas tentang Efisiensi budi daya broiler dengan menjaga kesehatan sistem pencernaannya, serta peternak milenial pemilik Tambak Muda Farm, Rahmatullah SPt yang memaparkan pengalaman lapangan manajemen pemeliharaan broiler yang efisien.

Wayan memaparkan bahwa pertumbuhan cepat pada broiler memerlukan asupan nutrisi yang seimbang.

“Nutrien penting bisa dimanfaatkan jika proses pencernaan berlangsung sempurna, mampu diserap secara efektif. Hal ini memerlukan integritas dan kesehatan saluran cerna yang baik,” kata Wayan.

Ia menambahkan, kesehatan saluran pencernaan ayam sangat penting sebagai benteng utama sistem kebal non-spesifik dan menghalangi infeksi mikroba pada saluran pencernaan. (IN)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer