Dalam sambutan pembuka, Ibnu Edy Wiyono (USSEC) menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya seminar. Ia menekankan pentingnya melakukan pembaruan data populasi babi serta upaya bersama membangkitkan kembali industri babi pasca serangan ASF.
Seminar menghadirkan tiga narasumber utama: Dr. Sauland Sinaga (Ketua Umum AMI) memaparkan “Situasi Terkini Bisnis Peternakan Babi di Indonesia Pasca Wabah ASF”. Kemudian Dr. Basilisa P. Reas (Regional Technical Director-Animal Protein, USSEC) membahas “Farm Biosecurity and Feeding Management in Swine Farming”. Dan Drh. Sonny Handaru (Veterinary Officer, AUSVET) mengulas “Manajemen ASF: Studi Kasus Laos”.
Acara dipandu oleh Ir. Alfred Kompudu, S.Pt, MM, IPM, ASEAN Eng (Technical Consultant USSEC). Tak kurang dari 60 peserta yang terdiri atas peternak, akademisi, praktisi, dan perwakilan perusahaan hadir. Para peserta datang dari berbagai daerah sentra peternakan babi, antara lain Bali, Solo, Karawang, dan Tangerang.
Turut hadir pula sejumlah tokoh penting, seperti Kepala BBPMSOH Dr. drh. Hasan Abdullah Sanjaya beserta tim, staf ahli utusan khusus kepresidenan bidang pangan Rifanzi Rakhmat, perwakilan Direktorat Hilirisasi PKH, nutrisionis senior Sinta Prima Feedmill Chandra Yanuartin, serta pimpinan perusahaan obat hewan dan sarana peternakan lainnya.*(DS)
0 Comments:
Posting Komentar