Simbolis penyerahan domba program Inti-Plasma Breeding di Desa Plumbon Kidul, Logandeng, Playen Gunungkidul (Foto : Dompet Dhuafa) |
Dompet Dhuafa Yogyakarta bersama BMT UMMAT membangun kerjasama program Inti-Plasma Breeding untuk masyarakat, dengan menggali potensi peternakan di daerah pelosok, dimana hasil breeding domba nantinya akan diberikan kepada masyarakat.
Acara serah terima domba program Inti-Plasma Breeding disahkan di desa Plumbon Kidul, Logandeng, Playen Gunungkidul pada Hari Jumat (1/11/2024), dengan dihadiri oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Wibawanti Wulandari, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Rismiyadi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan M. Johan Wijayanto, serta beberapa warga setempat.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Yogyakarta Muhammad Zahron mengatakan, Dompet Dhuafa terus berupaya menghadapi tantangan zaman dalam melayani mustahik, dengan menyesuaikan programnya pada kondisi dan situasi masyarakat yang terus berkembang.
Zahron mengharapkan, melalui program ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan peternak lokal sekaligus memperkuat Yogyakarta sebagai destinasi wisata kuliner yang khas dengan berbagai olahan daging domba. Selain itu, kesadaran masyarakat Muslim terhadap ibadah kurban semakin meningkat setiap tahunnya.
"Melalui program ini, diharapkan kebutuhan hewan kurban menjelang Idul Adha dapat terpenuhi," kata Zahron, dalam keterangan persnya, Rabu (6/11/2024).
Program pemberdayaan ternak domba ini diadakan untuk memenuhi permintaan pasar daging domba yang terus meningkat serta untuk memenuhi permintaan hewan kurban disetiap tahunnya. Program ini merupakan hasil kolaborasi Dompet Dhuafa Yogyakarta dan BMT UMMAT sebagai Mitra Pengelola Zakat.
Tujuan dari program ini adalah untuk memfasilitasi dan meningkatkan produktivitas peternak lokal serta memanfaatkan peluang ekonomi yang ada di sektor wisata kuliner Yogyakarta.
Seiring berkembangnya Yogyakarta sebagai tujuan wisata kuliner, permintaan akan daging domba berkualitas semakin meningkat. Program peternakan domba ini hadir untuk menjawab tantangan tersebut dengan memberikan dukungan berupa pelatihan teknis, bantuan modal, dan akses ke pasar yang lebih luas. Para peternak lokal akan dibina dalam pemilihan bibit domba unggul, penerapan metode pemberian pakan yang sesuai, serta pengelolaan kesehatan ternak yang optimal.
Perwakilan dari BMT UMMAT Dewi menjelaskan, program Inti-Plasma Breeding merupakan program inisiasi Dompet Dhuafa Yogyakarta melalui DD Farm Yogyakarta untuk memberdayakan peternakan domba dengan skema inti-plasma terpadu.
Dalam program ini, lanjut Dewi, BMT UMMAT dipercaya oleh Dompet Dhuafa Yogyakarta Kembali untuk ikut menjadi mitra kerjasama. Dengan total domba 21 ekor, 1 ekor pejantan dan 20 ekor betina.
"Tentunya program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan penerima manfaat/peternak, dan untuk menjaga keberlangsungan populasi domba, serta menjadi kemitraan strategis bagi masing-masing pihak.” kata Dewi.
Sementara Wibawanti Wulandari selaku Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul dalam sambutannya menyampaikan, adanya program ternak domba di Gunungkidul ini, diharapkan menjadi salah satu langkah awal bagi kabupaten untuk semakin berkembang. Apalagi dijelaskan Wibawanti, berbagai keunikan dan potensi yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul.
"Disini saya mewakili Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sangat berterimakasih dan mendukung program ini yang nantinya kami akan ikut serta dalam memberikan penyuluhan serta pemeriksaan kesehatan hewan ternak domba ini, karena kita ketahui bahwa kasus PMK pada hewan masih sering terjadi dan di Kabupaten Gunungkidul kasus wabah antraks masih sering terjadi," ujar Wibawanti. (INF)
0 Comments:
Posting Komentar