![]() |
Para peserta FAO Media Fellowship pada sesi foto bersama (Foto : CR) |
Kementerian Pertanian, Badan Pangan PBB (FAO) dan
Kantor Berita Antara kerjasama menyelenggarakan FAO ECTAD EPT2 Media Fellowship
Program 2019. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan tentang kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner kepada wartawan.
Sebelumnya kegiatan serupa dilaksanakan pada tahun 2018.
Dimana sebanyak 25 wartawan terpilih untuk mengikuti Media Workshop berupa
pembekalan materi dalam meliput isu-isu yang berkaitan dengan ancaman pandemik
penyakit, Resistensi Antimikroba (AMR), Penyakit Infeksi Baru (PIB) dan
Zoonosis guna mendukung produksi peternakan. Program ini merupakan bagian dari
Proyek FAO EPT2 yang didanai oleh USAID
Pada tahun ini, kegiatan diikuti oleh 18 orang
wartawan dari berbagai media cetak, elektronik dan online. Serupa seperti tahun sebelumnya peserta juga diwajibkan untuk
membuat reportase dengan tema ancaman pandemik penyakit, Resistensi Antimikroba
(AMR), Penyakit Infeksi Baru (PIB) dan Zoonosis yang kemudian akan diseleksi dan mendapatkan hadiah dari FAO.
Setelah proses seleksi oleh tiga dewan juri, delapan jurnalis berhasil
lolos seleksi, mereka adalah Aditya Widya Putri (Tirto.id), Mentari Dwi Gayatri
(Antaranews), Ivany Atina Arbi (The Jakarta Post), Cholillurrahman (Majalah
Infovet), Dian Wahyu Kusuma (Lampost.co), Ferlynda Putri Sofyandari (Jawa
Post), Siska Dewi Arini (TV ONe), dan Imam Setiawan (Metro TV). Sementara skor
tertinggi yakni 800 poin diraih oleh Imam Setiawan (Metro TV).
Andie Wibianto, National Communications and EPT2 Partners
Engagement Officer FAO-ECTAD menuturkan, penilaian pemenang tersebut
berdasarkan ketentuan terhadap tema, orisinalitas, dan jurnalisme. Para
pemenang berhak mendapatkan hadiah senilai Rp3 juta dan mendapatkan mentoring
fellowship untuk mendukung kegiatan liputan (CR)
0 Comments:
Posting Komentar