Tantangan industri perunggasan semakin terasa dalam 1-2 bulan terakhir. Tidak hanya total deplesi (penyusutan) di pekan pertama, namun diikuti oleh tidak optimalnya pertumbuhan ayam pada minggu-minggu berikutnya, seperti mundurnya umur produktif ayam sampai lambatnya pertambahan berat badan harian (ADG/Avereage Daily Gain). Bahkan kian tingginya nilai konversi pakan dibandingkan dengan jumlah daging atau telur yang didapatkan dalam proses pemeliharaan ayam. Bahkan beberapa fakta terakhir dijumpai semakin rentannya kesehatan ayam pada masa-masa pertumbuhan sampai ayam dipanen. Tidak hanya kasus yang disebabkan oleh agen infeksius baik bakterial dan virus, namun juga oleh beberapa kasus penyakit metabolik yang akhir-akhir ini semakin mengemuka.
Padahal semua upaya rasa-rasanya sudah dilakukan sesuai dengan aturan yang ada. Dari persiapan kandang, sanitasi dan disinfeksi pun sudah dilakukan sedemikian rupa untuk meminimalkan total kuman dan keganasannya sebelum memulai siklus pemeliharaan yang baru. Semua langkah dan tindakan yang dilakukan benar-benar sudah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari SOP (Standard Operating Procedure) yang diberlakukan oleh perusahaan. Dari pengecekan formulir check list yang terlampir pun, tidak ada yang terlewatkan dan semua telah dilakukan dengan baik, tepat waktu dan benar-benar sesuai pelaksanannya. Biosekuriti juga dilakukan secara ketat, tidak hanya mensanitasi dan mendisinfeksi semua sarana dan prasarana kandang, termasuk kandang dan area di dalamnya juga membatasi lalu lalang kendaraan transportas, operator dan sebagainya. Bahkan sudah dilakukan evaluasi dan tindakan yang menyeluruh terhadap pengendalian hewan carrier (kutu, tikus, kucing, musang dan sebagainya).
Lebih jauh dari itu, ayam pun sejak dari hatchery (rumah tetas) sudah dilakukan vaksinasi. Tidak hanya untuk virus ND (New Castle Desease) bahkan sudah lengkap dilakukan vaksinasi terhadap virus IB (Infectiuos Bronchitis) dan IBD (Infectiuos Bursal Desease). Hal tersebut penting dilakukan agar antibodi (zat kebal) yang terbentuk atau dihasilkan mampu melindungi ayam dari serangan virus-virus yang berbahaya tersebut sebelum ayam terpapar oleh virus yang berasal dari lingkungan.
Pekan Pertama Pondasi Tumbuh-kembang Ayam
Dalam pemeliharaan ayam broiler agar performanya optimal, pekan pertama saat masih dalam pemeliharaan dengan penghangat brooder harus benar-benar prima. Selisih berat timbangan di minggu pertama sebesar 10 gram saja akan berdampak panjang pada saat ayam berumur 35 hari. Ross (2002) dalam penelitiannya mendapati selisih berat timbangan broiler saat usia 35 hari itu bisa berbeda hingga 50-70 gram. Maka ibarat bangunan, pondasi menjadi faktor pertimbangan utama agar bangunan tersebut mampu bertahan dari berbagai goncangan dalam waktu yang lama. Demikian juga karakter broiler modern. Lebih rinci lagi, tatalaksana manajemen brooding menjadi suatu hal yang tidak boleh gagal. Kegagalan pada masa brooding tidak akan terkompensasi pada masa-masa pemeliharaan selanjutnya pada minggu-minggu berikutnya. Sehingga peternak mau tidak mau harus mengevaluasi bahkan sejak persiapan chick in, penerimaan DOC dan bahkan pada saat 24 jam pertama...
Drh Eko Prasetio,
Private Commercial Broiler Farm Consultant
Baca selengkapnya di Majalah Infovet edisi 285 April 2018.
0 Comments:
Posting Komentar