Contoh kasus: Ayam usia panen berat hanya 300-400 gr |
Akhir-akhir ini, kasus kekerdilan muncul lagi pada beberapa peternakan ayam pedaging komersial dan pada Broiler breeding farm. Adanya kasus semacam ini menimbulkan kerugian peternak, karena jumlah ayam kerdil bisa mencapai 10-50 persen dari populasi. Kekerdilan atau Sindrom Kekerdilan pada ayam sangat merugikan. Karena, ayam yang kerdil akan sulit dijual, konversi pakan yang tinggi dan dapat mengakibatkan kematian, walaupun tingkat kematiannya tidak terlalu tinggi.
Bila kita melakukan kunjungan lapangan ke peternak-peternak ayam pedaging (broiler), masih kerap kita dengar adanya keluhan mengenai ketidakseragaman ayam yang dipeliharanya. Menurut penuturan mereka, pada saat DOC tiba kondisinya terlihat seragam, tetapi setelah ayam mulai menginjak usia di atas 14 hari, baru terlihat adanya ayam yang terlambat pertumbuhannya.
Pertumbuhan yang tidak seragam pada ayam broiler memang banyak penyebabnya seperti :
· DOC berasal dari Bibit Muda atau Bibit Tua Sekali
· Multi strain dalam satu flock/kandang
· Kurang tempat pakan dan tempat minum
· Kepadatan ayam di kandang yang terlalu tinggi
· Penyakit infectious seperti Coccidiosis dan Sindroma Kekerdilan pada Broiler (Runting and Stunting Syndrome/RSS)
Pada umumnya para peternak berpendapat bahwa beberapa penyebab yang menyebabkan ayamnya tidak seragam seperti karena DOC, multistrain dalam satu kandang, kurang peralatan makan dan minum, kepadatan ayam dalam kandang dan penyakit coccidiosis, mereka sudah dapat mengatasinya di lapangan. Tetapi untuk sindroma kekerdilan atau Runting and Stunting Syndrome, para peternak masih meraba-raba penyebabnya, karena kejadian di lapangan kadang ada dan kadang tidak ada/hilang dengan sendirinya.
Sindroma Kekerdilan pada Broiler mempunyai berbagai nama lain seperti : Malabsorption Syndrome; Runting Syndrome; Reovirus Malabsorption; Pale Bird Syndrome; Helicopter Disease; Brittle bone Disease
Apa itu sindroma kekerdilan pada broiler? dan apa saja penyebabnya? Sindroma kekerdilan didefinisikan sebagai : Sekelompok ayam (umumnya terjadi 5-40% populasi ) yang mengalami laju pertumbuhan yang kurang pada kisaran usia 4-14 hari. Dimana setelah pada awalnya pertumbuhan tertekan, kemudian kembali normal, tetapi tetap lebih kecil dari yang normal.
Bila kondisi di atas dialami peternak broiler maka beberapa kerugian sudah nampak di depan mata seperti:
- tingginya ayam yang harus di culling
- tingginya FCR
- rataan berat badan di bawah standar
- berat badan yang sangat bervariasi
Kondisi ini akan menjadi masalah bila ada kontrak dengan “slaughter house” / rumah potong ayam dan masalah dengan penjualan karena banyaknya ayam kecil. Menurut beberapa ahli penyakit ayam kekerdilan/RSS sindroma kekerdilan ini merupakan sindroma penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kekerdilan, diantaranya :
1. Genetik, yaitu kekerdilan yang disebabkan oleh infeksi virus Reo virus, Picorna virus, Calici virus, Adeno virus, Parvo virus, Rota virus, Toga virus, Corona virus dan Enterolike virus yang dapat menular secara vertikal, sehingga jika induk ayam pernah terkena penyakit kekerdilan kemungkinan anaknya dapat tertular
2. Serangan penyakit, yaitu selain penyakit pada point 1, penyakit viral (ND, Gumboro dan Mareks), penyakit bakterial (korisa, CRD) dan penyakit parasit (koksidiosis) juga dapat memicu kekerdilan pada ayam
3. Kesalahan tata laksana pemeliharaan, seperti kepadatan kandang yang berlebih, brooding yang kurang tepat maupun kualitas dan distribusi ransum yang kurang baik
Selain hal diatas ada beberapa penyakit juga dapat memicu timbulnya sindroma kekerdilan /(Wawan)
*Selanjutnya simak di Majalah Infovet edisi cetak Mei 2014