Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini UGM | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

RAHASIA MENYIMPAN DAGING AGAR AWET DAN SEGAR

Menyimpan daging di freezer dengan cara yang tepat akan mempertahankan kualitas daging dengan baik. (Sumber: Istimewa)

Perayaan hari raya Idul Adha sebentar lagi tiba. Bagi umat Islam, hari raya ini bukan sekadar perayaan biasa. Ada momentum sakral yang ditunggu banyak orang, khususnya bagi mereka kaum yang tidak mampu. Di hari yang dikenal dengan sebutan Idul Kurban ini, prosesi pemotongan hewan kurban berupa sapi, kerbau, onta, kambing atau domba dilakukan hampir di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Baik pekurban maupun penerima daging kurban sama-sama bisa menikmati daging di hari raya ini. Pesta bakar sate atau olahan lain daging pun lazim dilakukan pada malam harinya, setelah seharian melakukan pemotongan dan pembagian daging kurban. Aroma kepulan asap bakaran sate menyeruak hampir di setiap teras rumah warga. Kondisi semacam ini sudah dimaklumi semua orang.

Pesta setahun sekali ini memang sering dinantikan. Namun tak sedikit pula yang enggan langsung mengolah daging kurban pada hari itu juga. Mereka lebih memilih menyimpan daging kurban terlebih dahulu, untuk diolah pada hari berikutnya. Menyimpan daging kurban tidak terlalu sulit, namun tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Kalau tak tahu cara menyimpan yang tepat, daging bisa tak sedap lagi saat akan dimasak. 

Oleh karena itu, jika disimpan di dalam kulkas, Anda harus tahu cara menyimpan yang benar. Hal ini dilakukan agar dapat menjaga kualitas sembari meningkatkan masa simpan daging. “Menyimpan di dalam lemari es, merupakan salah satu cara menyimpan yang baik untuk daging. Semua daging hewan yang sudah dipotong, dagingnya harus dipertahankan dengan rantai dingin, di bawah empat derajat celcius,” kata ahli gizi dari Universitas Gadjahmada (UGM), Dr Ir Edi Suryanto, kepada Infovet.

Jangan Asal Simpan
Ada empat cara yang disarankan untuk menyimpan daging di kulkas agar tetap sehat dan awet, diantaranya:
1. Lakukan pengecekan kondisi kulkas atau freezer. Sebelum meletakkan daging kurban, penting untuk melakukan pengcekan kondisi kulkas atau freezer dengan memperhatikan kondisi kebersihan tempat penyimpanan. Pengecekan dilakukan dengan melihat kondisi rak kulkas atau freezer secara fisik, baik pada tempat yang terlihat atau di sela rak. Jika perlu, bersihkan dengan cairan pembersih terlebih dahulu sebelum menyimpan daging. Hal ini penting agar bakteri yang mungkin ada pada rak kulkas dan freezer tidak mengontaminasi daging. Selain itu, suhu kulkas dan freezer juga perlu diperhatikan. Suhu memiliki peran penting untuk menjaga kualitas dan keamanan daging selama disimpan. Pastikan suhu freezer berada di bawah 10°C dan kulkas di bawah 4°C. Suhu penyimpanan yang tidak tepat akan membuat daging mudah rusak saat disimpan.

2. Siapkan wadah sebelum daging disimpan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah mempersiapkan wadah yang harus bersih dan kedap udara atau tertutup. Hal ini penting agar daging tetap bersih dan cairan dari daging mentah tidak mengontaminasi bahan makanan lain saat penyimpanan. Selain wadah, memotong daging sebaiknya dilakukan saat masih segar.Lebih baik lagi jika daging dipotong-potong dan membaginya dalam wadah-wadah untuk ukuran satu saji atau satu kali masak, sehingga daging yang diambil adalah daging yang diperlukan saja dan daging lainnnya bisa tetap terjaga kualitasnya. Selain itu, jangan cuci daging sebelum disimpan. Kebanyakan orang menganggap mencuci daging akan membuatnya bersih. Faktanya, Anda tak perlu mencuci daging saat akan disimpan di kulkas. Selain tidak dianjurkan mencuci daging, hal ini justru membuat kadar air dalam daging meningkat dan menyebabkan paparan dengan mikroba yang lebih besar.

3. Perlunya mencatat tanggal atau memberi label. Setelah menyimpan daging di kulkas, cara menyimpan daging di kulkas yang penting dilakukan adalah memberi label atau tanggal penyimpanan daging. Hal ini bertujuan agar kita bisa mengontrol dengan tepat mulai kapan waktu penyimpanan daging dan apa jenis daging yang disimpan. Mencatat waktu penyimpanan juga akan memudahkan mengontrol masa simpan. Pada suhu standar kulkas, daging merah seperti daging sapi, kambing, domba, bisa disimpan 4-5 hari.Pada suhu freezer, daging merah bisa disimpan hingga 4-12 bulan.

4. Menjaga kualitas daging saat akan digunakan. Cara menyimpan daging di kulkas yang terakhir adalah memerhatikan kapan akan digunakan daging tersebut. Jika akan digunakannya dalam 1-2 hari, maka menyimpan daging, sesuai porsi yang dibutuhkan, dalam kulkas bisa jadi pilihan yang tepat.

Perlakuan Sebelum Dimasak
Jika ingin menggunakan daging yang telah disimpan dalam freezer, maka lakukan persiapan dengan mencairkan daging tersebut dalam kulkas selama setengah sehari. Hal ini penting agar daging beku yang tetap terjaga kualitasnya ketika dicairkan. Jangan mencairkan daging beku di suhu ruang karena rentan terkontaminasi bakteri. Selain itu, jangan pula membekukan kembali daging yang telah dicairkan sebelumnya.

Menurut ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Khomsan, harus ada perlakuan beda dalam mengolah daging beku, sebelum sampai ke meja makan. Ali Khomsan menyarankan, proses pencairan daging beku dapat dilakukan dengan beberapa cara. Yakni bisa disimpan di ruang suhu kamar, maka daging beku akan kembali menjadi daging segar untuk siap diolah. Kemudian ada juga pencairan daging beku dengan cara direndam dalam air biasa, sehingga lama-kelamaan bekuan-bekuan esnya akan meleleh. 

Selama ini, masih ada masyarakat yang melakukan pencairan daging beku langsung dengan merendam atau menyiramkan air panas. Memang, cara ini mempercepat waktu melelehkan bekuan es pada daging. Namun, cara ini sangat tidak disarankan. 

“Sebaiknya pencairan daging beku tidak dengan merendam pada air panas, karena performa dan tekstur dagingnya menjadi beda. Pencairan yang baik secara bertahap, melalui rendaman air biasa atau di ruang suhu kamar,” ujarnya. 

Jika pencairan dilakukan dengan cara memanaskan daging beku, maka akan merusak performa dan tekstur daging. Selain itu, kandungan gizi pada daging akan mengalami  penurunan drastis. (Abdul Kholis)

PARTNERSHIP GANDENG UGM BERI PELATIHAN PETERNAK SAPI

Peserta pelatihan pembiakkan dan manajemen sapi komersial. (Istimewa)

Kemitraan Indonesia Australia dalam Ketahanan Pangan di Sektor Daging Merah dan Sapi (Partnership) bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, menyelenggarakan Program Pelatihan Pembiakkan dan Manajemen Sapi Komersial tahap III Senin, (1/4).

Pelatihan diikuti 20 peserta dari seluruh Indonesia yang merupakan pelaku industri sapi potong, pelaku integrasi sapi-sawit dan peternak sapi komersial. Pelatihan akan dilaksanakan selama tiga minggu di Indonesia (1-12 April) dan Australia (21-30 April). Pelatihan berupa kelas dan kunjungan lapangan ke pembiakkan sapi komersial di Jawa, Kalimantan dan Queensland.

Dalam keterangan pers yang diterima Infovet, Team Leader Advisory and Support Group Partnership, Muhamad Isradi Alireja, menyatakan, tujuan pelatihan ini untuk mendorong model usaha pembiakkan sapi yang lebih menguntungkan dan berkelanjutan di Indonesia.

“Melalui pelatihan ini diharapkan terjadi proses transfer pengetahuan dan pertukaran pengalaman antara akademisi dan sesama pelaku industri untuk menemukan keahlian dan pengetahuan yang paling cocok bagi Indonesia dalam mencapai kompetensi dan daya saing global,” katanya.

Sebagai mitra sekaligus fasilitator pelatihan, Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof Ali Agus, mengemukakan kerjasama ini adalah bentuk kontribusi civitas akademi dan penguatan peningkatan sektor peternakan di Indonesia, khususnya sektor pembiakkan sapi komersial.

Program pelatihan ini diselenggarakan dan didanai Indonesia-Australia Partnership on Food Security in the Red Meat and Cattle Sector. Program yang diinisiasi pada 2013 akan berlangsung hingga 2023 mendatang, dengan alokasi dana sebesar AUD 60 juta. Sejak 2015, Partnership telah mengalokasikan dana sebesar AUD 4,2 juta untuk peningkatan kapasitas dalam sektor daging merah dan sapi di Indonesia. (INF)

UGM Gandeng PT Ciomas Adisatwa Resmikan Laboratorium

Laboratorium Pasca Panen Peternakan UGM bekerjasama

dengan PT Ciomas Adisatwa (Japfa Group).

Pada 18 Desember 2017, Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman dan PT Ciomas Adisatwa (Japfa Group), meresmikan pengoprasionalan Laboratorium Pasca Panen Peternakan. Laboratorium yang dikhususkan untuk pengolahan pasca panen daging ayam ini berdiri di atas area seluas 14.527 meter persegi di kawasan Agro Science Techno Park, Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) berlokasi di Desa Madurejo, Prambanan, Sleman.
Dr Hargo Utomo, selaku Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM pada peresmian mengungkapkan, mengenai ide tentang pembangunan Laboratorium Pasca Panen Peternakan berawal dari diskusi informal di pelataran Grha Sabha Pramana UGM yang pada saat itu juga melibatkan dosen-dosen dari Fakultas Peternakan UGM tentang kegalauan terkait upaya universitas dalam rangka meningkatkan pendidikan dan pembelajaran, khususnya di bidang peternakan agar para mahasiswa dan dosen serta peneliti lain memperoleh bekal pengalaman praktek dan sekaligus kajian-kajian empirik yang sekarang dibutuhkan oleh industri.
“Tindak lanjut dari obrolan tersebut kemudian dilakukan diskusi formal antara UGM dan PT Ciomas Adisatwa, 19 September 2013 silam dan menyusun langkah serta persiapan untuk merealisasikan kegiatan proses selanjutnya, kemudian langkah dilakukan dengan sosialisasi, kajian lingkungan dan serangkaian perlengkapan proses administrasi dan perizinan untuk pembangunan Laboratorium Pasca Panen Peternakan,” ujar Hargo Utomo.
Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar sarana dan prasarana yang dibangun dengan adanya kerjasama ini diantaranya, gedung utama pabrik (Rumah Potong Ayam/RPA), gedung administrasi, ruang kuliah, mess mahasiswa, mess manajer, mushola, kantin, ruang parkir dan peristirahatan ayam. Pabrik ini memiliki 200 ton storage dengan kapasitas produksi 28 ribu ekor per hari atau 2.000 ekor per jam. Pembangunan laboratorium ini menghabiskan dana Rp 35 milliar.
Pada kesempatan serupa, Rektor UGM, Prof Ir Panut Mulyono, dalam pidatonya menyatakan, ada pergeseran paradigma perguruan tinggi di mana dahulu perguruan tinggi hanya berfokus pada pendidikan saja, namun saat ini lebih ke arah research university. Perguruan tinggi tidak hanya mendidik tetapi melakukan penelitian yang juga menjadi fokus. Hasil riset dari perguruan tinggi digunakan untuk pembelajaran dan dimanfaatkan disektor industri. Saat ini paradigma perguruan tinggi bergeser menjadi jembatan transfer ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, di mana pemerintah mengharapkan perguruan tinggi harus menjadi agent of innovation menghasilkan karya-karya nyata yang dapat dihilirisasi ke ranah industri.
“Perguruan tinggi bisa berkontribusi langsung pada penggairahan iklim ekonomi di Indonesia dan ini sudah sangat tepat kalau UGM bekerjasama dengan Pemda Sleman dan industri, sehingga ketersentuhan perguruan tinggi dan dunia nyata semakin kuat. Dengan adanya Laboratorium Pasca Panen Peternakan kiprah mahasiswa dan peneliti dapat langsung bersentuhan dengan dunia industri, sehingga hasil penelitian yang dilakukan dapat dihilirisasi dan dijadikan produk fungsional yang dapat di pasarkan,” kata Prof Panut.
Sementara, Direktur PT Ciomas Adisatwa, Drh Widihartomo Tri Kuncoro, menyampaikan rasa bangga dengan adanya kerjasama ini, agar mahasiswa terkait siap ketika memasuki dunia kerja. “Kita banyak terima dari fakultas-fakultas (karyawan) yang kita harus mendidik terlebih dahulu 3-4 tahun hingga benar-benar matang,” ungkapnya.
Drh Widihartomo Tri Kuncoro
Ia menambahkan, adanya pembangunan RPA (Laboratorium) yang ke-16 dari PT Ciomas yang merupakan sinergi antara pelaku industri, pemerintah daerah dan universitas, bisa terus bermanfaat dan saling menguntungkan, selain perekonomian masyarakat yang akan lebih bergairah.
Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Sleman, Drs Sri Purnomo. Menurutnya, masyarakat yang tinggal di kawasan PIAT UGM (masyarakat Berbah, Prambanan dan Kalasan) diharapkan bisa memanfaatkan Labroratorium Pasca Panen Peternakan sebagai peluang.
Kegiatan peresmian pun ditandai dengan pemencetan tombol yang dilakukan oleh Rektor UGM, Bupati Sleman dan Direktur PT Ciomas Adisatwa, yang dilanjutkan dengan pemotongan pita dan kunjungan pabrik oleh para tamu undangan yang dihadiri oleh rektor beserta jajarannya, petinggi PT Ciomas Adisatwa, dinas terkait, jajaran dekan, pimpinan MWA UGM dan dewan guru besar. (WB/AAS)

KAHMI VET AGENDAKAN BAKSOS 2017

Foto bareng saat Baksos aktivis KAHMI Vet.
Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta (KAHMI Vet), akan kembali mengadakan kegiatan Bakti Sosial (Baksos) di kawasan wisata Tawangmangu Karanganyar, Jawa Tengah.
Menurut Ketua Penyelenggara Baksos, Drh Sari Dewi, kegiatan ini merupakan aktivitas tahunan dari KAHMI Vet yang rutin digelar, jika pada tahun sebelumnya target ternak adalah kambing dan sapi, maka untuk 2017 ini adalah ternak Kuda. Pemilihan ternak kuda karena di daerah wisata itu, populasi jenis ternak ini relatif cukup banyak, sekitar 76 ekor ternak kuda yang menjadi salah satu andalan untuk obyek wisata.
Dalam kesempatan itu, nantinya akan diterjunkan langsung salah seorang ahli pada ternak kuda yang juga alumni KAHMI Vet, Dr Drh Yuriadi dan beberapa dokter hewan pendamping. Selain itu, menurut Sari, juga dilakukan Baksos berupa pemberian paket bingkisan.
Kegiatan akan digelar pada 2-3 Desember 2017 nanti, diperkirakan akan diikuti sekitar 60 orang alumni dari berbagai daerah di Indonesia, kemudian juga seorang alumni KAHMI Vet Drh Rohidin, seorang Gubernur Jambi yang khusus datang dengan tujuan silaturahmi dan juga berbagi pengalaman dengan para alumni. 
Namun, kata Sari, agaknya terjadi penurunan peserta daripada penyelenggaran tahun sebelumnya yang diikuti sekitar 80 orang alumni, hal itu karena banyaknya agenda dari para alumni. Kendati begitu, diperkirakan kegiatan akan berlangsung menarik dan sukses.
“Memang benar dalam hal peserta Baksos mengalami penurunan jumlah, namun Saya yakin, acara ini akan berlangsung meriah, berisi dan memberikan manfaat bagi warga masyarakat dan juga peserta,” pungkas Sari. (iyo)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer