-->

DISPERTAN KAUR LAKUKAN VAKSINASI PENYAKIT NGOROK

Pelaksanaan vaksinasi SE di Desa Selasih Kecamatan Kaur Selatan Oleh Petugas
(Foto : Dinas Pertanian Kabupaten Kaur)


Setelah melakukan berbagai upaya akhirnya Dinas Pertanian Kabupaten Kaur mendapatkan pasokan vaksin penyakit sapi ngorok  atau Septicaemia Epizootica (SE) dari Kementrian Pertanian. Dimana jumlah vaksin yang diterima sebanyak 1000 dosis.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kaur Kastilon Sirad melalui Kabid Peternakan Rahmat Fajar  mengatakan vaksin ini akan diberikan kepada hewan ternak yang berada di Kecamatan Kaur Selatan hingga Kecamatan Nasal.

"Alhamdulillah akhirnya kita dapat suplay vaksin  SE  dari kementrian ya untuk jumlahnya cukup lumayan yakni 1000 dosis dan hari ini kita sudah mulai laksanakan vaksinasi,"ungkapnya

Rahkmat Fajar menjelaskan sapi atau kerbau yang dapat diberikan vaksin ini ialah yang sedang tidak sakit serta sudah berusia lebih dari 3 bulan.  Sementara untuk sapi  atau kerbau yang  sedang hamil diperbolehkan untuk diberikan vaksin.

Penyakit sapi ngorok atau   septicaemia epizootica  (SE) merupakan penyakit yang penularannya terhadap hewan ternak  sangat cepat. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri pasteurella multocida yang menyerang saluran pernapasan dan akan menyebabkan kematian pada hewan ternak.

Sementara itu Kepala Desa Selasih Iskandar Muda menyabut baik dengan adanya pemberian vaksin sapi ngorok massal ini. Menurutnya ini sangat membantu  para peternak sehingga  hewan ternaknya terhindar dari penyakit sapi ngorok yang sangat merugikan peternak ini.

"Kami sangat berterima kasih kepada dinas terkait yang telah menurunkan tim ke  desa kami untuk memberikan vaksin  karena ini sangat membantu, " ungkapnya

Warga yang memiliki hewan ternak yang belum terserang penyakit sapi ngorok dihimbau untuk bekerja sama dalam mengkondisikan hewan ternaknya agar diberikan vaksinasi. Sehingga pelaksananya vaksin massal dapat  berjalan dengan optimal. (INF)

DINAS PETERNAKAN RIAU : SAPI SE JANGAN DIJUAL KE PETERNAK LAIN!

Sapi Yang Terserang Septicemia Epizootica

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau mengimbau para peternak untuk tidak menjual ternak apabila mengalami gejala penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE)

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau Herman melalui Kabid Kesehatan Hewan Faralinda Sari mengatakan, ternak yang terpapar SE jika belum terlalu parah masih bisa diobati. Dan kemungkinan ternak sembuh juga cukup besar.

"Kalau belum parah, ternaknya masih bisa diobati. Dan kemungkinan sembuhnya masih cukup besar," ujarnya.

Disebutkan Faralinda, dar informasi yang pihaknya terima, masyarakat enggan melapor jika ada ternak terpapar SE karena takut tidak bisa segera menjual ternaknya. Padahal, jika jual beli ternak terus dilakukan ditengah kondisi ternak terpapar SE akan merugikan peternak lain.

"Karena itu hendaknya laporkan saja, agar penyebaran penyakit SE ini dapat dihentikan," imbaunya.

Seperti yang baru saja terjadi di Kabupaten Kampar, dimana kembali ditemukan ternak yang terpapar SE tepatnya di daerah Sungai Pagar. Diduga, ternak tersebut terpapar penyakit dari ternak lainnya yang baru saja dibeli dari daerah yang sudah ditemukan penyakit SE.

"Laporan yang kami terima ada dua ternak yang mati karena penyakit SE, namun yang terpapar kemungkinan lebih dari itu," katanya. (INF)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer