![]() |
Telur merupakan sumber gizi yang lengkap, cara pengolahannya pun mudah dan praktis. |
((Nyaris semua manusia di bumi ini adalah pengkonsumsi telur ayam. Sebab, selain sebagai sumber zat gizi yang bagus dan lengkap, telur juga praktis dari sisi penanganan dan cara pengolahannya. Itulah sebabnya telur acap menjadi sarana pembangkit selera makan, terutama bagi mereka yang susah dalam hal urusan ”makan-memakan”.))
Cara memasak yang berbeda akan memberi sensasi yang
berbeda juga dalam aroma dan cita rasanya. Dengan diolah dan dimasak bersama sedikit minyak goreng misalnya, akan mengeluarkan
cita rasa yang berbeda dan khas, yang bisa membangkitkan selera untuk segera
mengkonsumsinya. Telur menjadi pengundang cita rasa karena aromanya sangat
sedap dan hal itu banyak disukai banyak
orang. Bahkan jika telur disajikan tanpa diberikan bumbu pun sudah enak
dikonsumsi. Mengapa telur bisa sedemikian nikmat? Hal tersebut dikarenakan
kandungan zat gizi yang lengkap, terutama kandungan asam amino yang berupa
rangkaian peptida yang bila diolah lebih lanjut, maka rangkaian peptida akan
terurai sehingga memunculkan cita rasa gurih dan lezat.
Namun yang patut diingat, telur ada baiknya diolah
dan dimasak hingga matang sempurna. Jika telur telur dikonsumsi setengah
matang, atau bahkan telur mentah yang dicampur dengan ramuan tertentu sebagai
jamu, maka sebaiknya berhati-hati, karena bisa jadi sangat bahaya. Telur memang
mengandung berbagai zat gizi tinggi seperti protein, fosfor, zinc dan vitamin
A, D, E, serta B. Tetapi hal itu akan menjadi masalah jika penyajiannya dalam
keadaan mentah atau setengah matang. Telur adalah penyebab keracunan makanan
pada banyak orang karena adanya bakteri salmonella, yakni bakteri patogen yang
berasal dari kotoran ayam. Usus unggas adalah salah satu sumber utama
bercokolnya bakteri salmonella. Bakteri tersebut bisa saja menempel pada kulit
telur dan sangat mungkin masuk ke dalam telur melalui pori-pori kulit pada
kondisi kulit telur retak, pecah, atau lembab.
Terdapat berbagai jenis salmonella yang terdapat pada
isi telur, walaupun pada kulit
kerabangnya bersih dan terlihat normal. Namanya Salmonella enteritidis,
yang bisa menginfeksi ovarium induk ayam dan bahkan bisa mengkontaminasi telur
sebelum kulit terbentuk.
Oleh karenanya, ketika seseorang mengonsumsi telur
mentah atau setengah matang yang banyak mengandung salmonella, bakal
menyebabkan sakit perut ringan atau bahkan bisa lebih serius. Racun enterotoksin yang menyerupai racun
kolera yang dihasilkan salmonella saat memasuki saluran pencernaan manusia, akan
terlepas ke dalam lambung dan menyebar ke tubuh. Ada beberapa gejala yang bisa
jadi ditimbulkan setelah mengkonsumsi telur tersebut, diantaranya diare,
muntah, demam, kedinginan, kejang perut dan sakit kepala.
Adanya bakteri salmonella dalam telur bukan berarti
tidak boleh menikmati sumber protein yang satu ini. Untuk membunuh bakteri
tersebut, cukup dengan cara
pemanasan.
Hal itu berarti, dalam
memasak dan mengolah telur, harus
benar-benar matang agar bakteri beserta racunnya dapat dilumpuhkan. Jangan
biarkan racun menyebar dalam tubuh demi kenikmatan sementara. Yang harus selalu diingat adalah masak hingga
matang telur yang akan dikonsumsi.
Cara Sehat Memasak Telur
Tidak hanya bermanfaat untuk menjaga tubuh dari
berbagai serangan penyakit, membangun otot-otot tubuh dan membangun sistem
kekebalan, telur juga membuat pengkonsumsinya tetap aktif. Beberapa cara sehat
untuk memasak dan mengonsumsi telur, selain menyerap nutrisi dan proteinnya adalah
dengan cara direbus, rebus tidak utuh, orak-arik, dadar, ceplok dan sebagainya.
Telur rebus merupakan
cara memasak yang sangat dianjurkan untuk kesehatan pengkonsumsinya. Telur rebus membantu
menurunkan berat badan karena dapat
membakar kalori dan
lemak tubuh. Cara berikutnya yakni rebus tidak utuh, misalnya dengan memasukkan telur ke
dalam rebusan mi instan.
Untuk
pemasakan dengan cara orak-arik, cara memasak seperti ini adalah yang terlezat untuk memasak
telur, namun zat gizi
relatif tidak rusak.
Orak-arik telur memiliki kandungan zat
gizi seperti protein
dan mineral, misal zinc, vitamin B, vitamin E dan sebagainya. Untuk mempertahankan
zat gizi tinggi telur,
dalam memasak dengan cara orak-arik ini, masaklah dengan minyak goreng
sawit dan jangan menggunakan mentega
apalagi minyak zaitun atau minyak jagung. Kedua jenis minyak tersebut tidak
stabil dalam proses pemanasan, sehingga justru menjadi tidak sehat untuk
digunakan sebagai sarana menggoreng atau membikin orak-arik telur.
Adapun
pengolahan telur dengan didadar dan omelet, hidangan seperti itu menjadi salah satu menu sarapan favorit banyak orang. Hal itu disebabkan dadar dan omelet telur merupakan
menu lezat, sehat dan praktis.
Dalam mengkonsumsinya, bisa ditambahkan lada bubuk dan keju untuk menambah varian cita rasanya. (ASI)