Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Papua | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

DISINFEKTAN GRATIS UNTUK PETERNAK BABI DI NABIRE

ASF, Masih Menghantui Indonesia


Pemkab Nabire hingga kini terus melakukan langkah-langkah strategis dalam mencegah masuknya virus African Swine Fever (ASF) di daerah ini. Mereka pun tak tinggal diam dan telah mengeluarkan edaran terkait pencegahan virus bahaya ini, serta rutin melakukan monitoring terhadap seluruh ternak babi.

Selain itu, Pemkab Nabire juga telah menyediakan desinfektan secara gratis kepada para peternak babi. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nabire, Drh I Dewa Ayu Dwita mengatakan, untuk mendapatkan desinfektan, cukup peternak melaporkan kepada mereka.

"Jadi mereka datang kepada kami di kantor, dan sampaikan berapa populasi ternak yang dimiliki, dan alamat pasti," kata Ayu kepada Tribun-Papua.com, di Nabire, Jumat, (23/02/2024).

Setelah dilaporkan, maka pihaknya akan mendata, dan selanjutnya memberikan desinfektan.

"Jadi kami akan memberikan sesuai kebutuhan dari peternak, agar distribusi desinfektan pun tersalurkan dengan baik," ujarnya. (INF)


UNTUK PERTAMA KALINYA PAPUA PRODUKSI TELUR OMEGA 3 SENDIRI

Drh Sabelina Fitriani (kedua dari kanan) bersama pemilik Peternakan Permata Farm Timika

Permata Farm yang berlokasi di Kelurahan Karang Senang, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua Tengah saat ini menjadi peternakan pertama di Tanah Papua yang menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3.

Diketahui telur dengan kandungan Omega 3 ini dari segi kualitasnya jauh lebih baik dari telur yang biasa dikarenakan mengandung Omega 3 & 6, Vitamin B & E, Selenium, Zinc, dan Mangan. Untuk tahap awal ini, Permata Farm Timika dapat menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3 kurang lebih 252 mika perhari

Terkait hal ini Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Mimika, drh. Sabelina Fitriani menyampaikan dari populasi 40 ribu ayam petelur, Hal ini disiasati oleh dinas peternakan dan kesehatan hewan untuk bekerja sama dengan Permata Farm dengan mempasok pakan sebanyak 326 sak pakan ternak yang mengandung omega tiga dan mengembangkan sebanyak 2.800 ekor ayam untuk menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3.

“Ini merupakan hasil telur dengan kandungan Omega 3 yang pertama di Papua dan ini diproduksi pertama kali di Timika,” jelasnya saat ditemui di Peternakan Permata Farm Timika, Rabu (21/2)

Dijelaskan kualitas dan perbedaan telur dengan kandungan Omega 3 ini bisa di lihat dari cangkang dan kuning telur yang warnanya lebih pekat dari telur biasanya serta putih telurnya juga lebih kental.

“Yang kita harus tau bahwa telur ini memiliki kualitas yang baik terutama untuk kesehatan. Dalam pemeliharaannya, ayam petelur yang menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3 tidak menggunakan antibiotik, semua secara alami sehingga sangat bagus kualitasnya,” ujarnya

Sabelina berharap telur dengan kandungan Omega 3 ini dapat diproduksi lebih banyak karena sangat bagus untuk kesehatan terutama untuk dikonsumsi pasien di rumah sakit.

“Jadi untuk ayam yang menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3 ini ada perlakuan khusus, jadi Permata Farm ini jadi contoh, sehingga tahun depan kita akan coba berikan kepada binaan kami para peternak OAP, untuk mengembangkan, ” ungkapnya

Owner Permata Farm Timika, Oki Permana menyampaikan, saat ini ada 2.800 ekor ayam yang menghasilkan lebih dari 2.500 butir telur dengan kandungan Omega 3. Untuk penjualan telur dengan kandungan Omega 3 lanjutnya saat ini baru ada dsalah satu supermarket di area Kuala Kencana. Telur dengan kandungan Omega 3 dijual dalam kemasan berisi 10 butir dengan harga Rp 45.000.

“Satu hari kami bisa produksi sekitar 252 mika, sementara masih di Primo karena permintaan banyak juga,” katanya. (INF)

KURANG STOK, RPHU KABUPATEN MIMIKA GAGAL PENUHI TARGET PRODUKSI

Proses Produksi di RPHU Kabupaten Mimika


Rumah Pemotongan Hewan Unggas (RPHU) milik Pemerintah Kabupaten Mimika belum mampu memenuhi permintaan ayam potong dari salah satu perusahaan bernama PT Pangan Sari Utama. Hal tersebut karena selama berjalan dua bulan, kemampuan produksi RPHU hanya sekitar 20 ton. 

"Jadi memang masih terkendala stoknya yang kurang, awalnya target kami sebanyak 50 ton dalam sebulan untuk permintaan dari Pangan Sari," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan drh Sabelina Fitriani, Selasa (24/10/2023).

Saat ini jumlah peternak ayam pedaging di bawah binaan Dinas Peternakan yang tercatat hanya sebanyak 34 peternak, mereka pun merupakan peternak sekaligus penyuplai ayam hidup ke RPHU Kabupaten Mimika. 

Lebih lanjut Sabelina berharap di Mimika muncul peternak-peternak baru yang akan bergabung bisa menutupi kekurangan tersebut. Pasalnya peluang masih sangat terbuka bagi peternak untuk membuka usaha peternakannya di Mimika.

"Memang tidak semua peternak yang mampu untu support ayam hidup ke RPHU karena ada sebagian peternak yang langsung menjual ke masyarakat melalui pasar," katanya. 

Meskipun begitu Sabelina yakin, kedepannya pasti target yang telah ditetapkan dapat terpenuhi permintaan PT Pangan Sari Utama. Pasalnya lanjut Sabelina, beberapa peternak lokal sudah menyatakan kesanggupan menyalurkan  ayam hidup ke RPHU.

"Mudah-mudahan di bulan November mendatang, sudah bisa terpenuhi 50 ton, dan keberlanjutannya bisa terjaga" pungkasnya. (INF)

JOKOWI INGIN PEMUDA PAPUA JADI PETERNAK KETIMBANG PNS

Presiden Jokowi Ingin Pemuda Papua Jadi Peternak Ketimbang PNS
(Sumber : CNN Indonesia)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat mendorong pemuda Papua untuk jadi pengusaha seperti beternak ayam, menjadi seniman, pemusik hingga desainer, dibandingkan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Hal ini disampaikan saat meresmikan Papua Youth Creative Hub di Jayapura, Papua. Menurutnya, tak hanya jadi pengusaha, banyak pemuda Papua ingin menjadi seniman, seperti pemusik hingga desainer.

Ia mencontohkan, untuk peternakan, salah satu anak muda Papua bernama Maria berhasil membuktikan kesuksesannya. Bahkan, Maria sudah memiliki lebih dari 2.000 ayam ternak, sehingga ini menjadi contoh baik untuk ditiru oleh seluruh pemuda tak hanya di Papua, tapi seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menawarkan pemuda Papua lainnya, Stella, untuk beternak ayam. Stella menyatakan ia pernah beternak ikan tetapi gagal, sehingga saat ini ingin mencoba beternak ayam seperti Maria.

Stella menyampaikan kepada Jokowi bahwa ia berharap bisa memiliki 10 ribu ayam, jauh lebih banyak dari Maria. Tapi, Kepala Negara ini menyampaikan semua ada proses, tidak bisa langsung sukses.

"Punya dulu 20 ekor (ayam), meningkat jadi 300 ekor. Jangan langsung melompat, nanti mati kayak ikannya repot nanti, rugi gede banget itu hati-hati, pelan-pelan. Apa-apa itu perlu proses pelan-pelan nggak mungkin langsung melompat," jelas Jokowi.

Ia pun mencontohkan dirinya, sebelum menjadi seorang presiden terlebih dulu jadi wali kota, kemudian jadi gubernur, baru naik jadi presiden.

Lebih lanjut, ia mengatakan kondisi ini mencerminkan pemerintah tidak hanya membangun daerah Jawa saja, tapi seluruh Indonesia. Tentunya dimulai dari mendukung kemajuan pemuda yang nantinya menjadi masa depan bangsa.

"Kita berikan kesempatan anak-anak muda kita yang memiliki kreativitas, inovasi, keinginan besar untuk bergerak di bidang fashion, industri kreatif, di bidang peternakan, perikanan, semua memiliki kesempatan karena saya melihat peluang opportunity dan kesempatan di tanah Papua masih besar sekali untuk bisa anak-anak muda masuk," pungkasnya. (INF)


USAHA PETERNAKAN BANGKITKAN EKONOMI MASYARAKAT PAPUA

Brigitta Hisage Menerima Kunjungan BIN

Pengembangan usaha peternakan yang digagas Papua Muda Inspiratif (PMI) bisa membangkitkan ekonomi masyarakat Tanah Papua. Menurut, pengurus PMI Brigitta Hisage, pengembangan peternakan ini hanyalah satu dari sekian banyak program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan pihaknya.

Brigitta menambahkan khusus sektor peternakan, PMI sudah menjangkau peternakan ayam, babi, hingga sapi. Dia sendiri merupakan peternak ayam petelur dengan nama usaha Brijid Farm.

"Sebelum memulai usaha ayam petelur, saya bergabung dengan PMI, banyak kegiatan yang kami lakukan di bawah bimbingan Badan Intelejen Negara," katanya saat menyambut kunjungan Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Made Kartikajaya yang juga Pembina PMI ke lokasi peternakan di Doyo Lama, Kabupaten Jayapura, Papua.

Usahanya yang belum genap satu tahun, kata Brigitta, bisa maju hingga mempunyai 1.000 ekor ayam. Dia menargetkan penambahan ternaknya pada tahun ini hingga 5.000 ekor ayam.

"Setiap bulan omset dari hasil ayam petelur sekitar Rp 52 juta. Dikurangi biaya pakan dan karyawan maka keuntungan bersih setiap bulan mencapai Rp 30 juta," ungkap Brigitta lagi.

Dia mengajak anak muda untuk bisa menggeluti setiap peluang usaha, dengan tekad yang kuat dan kerja keras yang dilakukan ketika merintisnya. Brigitta berterima kasih kepada keluarga, rekan-rekannya di PMI, Presiden Jokowi dan Kepala BIN Budi Gunawan, atas dukungan yang diberikan. 

Sekarang, terdapat 16 lokasi pengembangan peternakan ayam petelur di Provinsi Papua dan Papua Barat dan direncanakan akan dibangun lagi 10 lokasi peternakan ayam pada Januari 2023. Peternakan ayam petelur ini dikelola oleh para millenial anggota PMI, maupun masyarakat binaan.

"Peternakan ayam yang dikelola profesional ini tersebar, yaitu di Kabupaten Manokwari ada empat unit usaha, Jayapura tiga unit usaha, Fak-Fak dua unit usaha, Jayawijaya dua unit usaha, Biak dua unit usaha, Sorong satu unit usaha, Keerom satu unit usaha dan Nabire satu unit usaha.ajak anak muda Papua untuk bergabung di PMI," imbuhnya. (INF)

BEBAS AI, PROVINSI PAPUA PUNYA PELUANG EKSPOR

Status bebas dari virus AI, Provinsi Papua dinilai
punya peluang ekspor produk unggas.
Jakarta (13/11), pemerintah terus berupaya meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor berbagai komoditi strategis. Melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian (Kementan), program pengendalian penyakit terutama Avian Influenza (AI) di Indonesia terus ditingkatkan. Hal ini mengingat aspek status kesehatan hewan menjadi syarat utama untuk ekspor produk peternakan.
“Oleh karena itu, dalam rangka program pengendalian penyakit AI di Indonesia, Ditjen PKH mengambil langkah kebijakan dengan melakukan pembebasan melalui kompartemen, zona, pulau atau provinsi,” ujar Direktur Kesehatan Hewan (Dirkeswan), Ditjen PKH, Drh Fadjar Sumping Tjatur Rasa. Saat ini pemerintah telah mengeluarkan 55 sertifikat kompartemen bebas AI untuk breeding farm.
Fadjar menjelaskan, pada era Pemerintahan Jokowi (2015 dan 2016) untuk wilayah/provinsi yang telah bebas AI yaitu Provinsi Maluku Utara (2015) dan Provinsi Maluku (2016). Selain pada 2015 berhasil membebaskan Pulau Madura dari penyakit Brucella. “Kini menyusul satu langkah maju kembali dicapai di bidang kesehatan hewan dan usaha perunggasan nasional, dengan telah diterbitkannya Kepmentan RI No. 600/Kpts/PK320/9/2017 tentang Provinsi Papua sebagai Zona Wilayah Bebas Penyakit AI pada unggas,” terang dia.
Sebagaimana pemenuhan persyaratan OIE (Badan Kesehatan Hewan Dunia) dan mengacu pada Permentan RI No. 28 Tahun 2008 tentang Penataan Kompatementalisasi dan Zonasi, maka di provinsi Papua telah dilaksanakan upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit AI, kemudian dilakukan surveilans pembuktian bebas AI oleh Balai Besar Veteriner Maros (BBVet) Maros mulai 2015-Juli 2017.
“Berdasarkan hasil surveilans selama dua tahun tersebut, tidak ditemukan kasus AI di Provinsi Papua, baik laporan kasus sindromik yang mengarah pada penyakit AI maupun pengujian virology. Dengan status Bebas AI tersebut, maka beberapa keuntungan dan peluang pengembangan usaha perunggasan di wilayah Papua semakin aman dalam aspek kesehatan unggas dan peluang pasar lebih terbuka secara luas baik domestik maupun internasional,” ucapnya.
Wilayah Provinsi Papua sendiri, lanjut dia, memiliki nilai strategis dalam penguatan status kesehatan unggas sekaligus pengembangan usaha perunggasan. “Sebagai provinsi yang berbatasan dengan Papua New Guinea (PNG), saat ini provinsi Papua terbuka luas untuk mengekspor produk unggasnya. Tentunya setelah dilakukan harmonisasi persyaratan Sanitary dengan Otoritas Veteriner PNG,” tukasnya. (CR)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer