-->

EDUKASI BUDI DAYA DOMBA MAHASISWA KKN-T IPB UNIVERSITY

Foto bersama dalam sosialisasi SANAK CITAN yang dilaksanakan di Aula Desa Cibitung Wetan, Kabupaten Bogor. (Foto: Istimewa)

Budi daya domba merupakan komoditas utama para peternak di Desa Cibitung Wetan, minimnya literasi peternak menjadi salah satu kendala dalam pengelolaan ternak.  Mahasiswa KKN-Tematik IPB University yang berasal dari Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) dan Fakultas Peternakan (Fapet) menggelar sosialisasi “SANAK CITAN: Sapa Peternak Cibitung Wetan” di Aula Desa Cibitung Wetan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/1/2025).

Sosialisasi menghadirkan dosen Fapet IPB University, Dr Iyep Komala SPt MSi. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak Desa Cibitung Wetan dalam mengelola usaha budi daya domba secara efektif dan berkelanjutan.

Mahasiswa KKN-Tematik IPB University terdiri dari Dimas Fikri Kamandanu, Andanya Chaerunisa Sarasono, Dania Putri Primar Tri Shakila, Nadine Debora Gultom, Anissa Nabila Tsani, Destian Yogi Kustanto, Mutiara Abdiyah, dan Napitupulu Yosefino Rivaldo.

“Dengan program ini para peternak desa mendapatkan ilmu manajemen ternak yang sesuai dan dapat menerapkan ilmu yang didapatkan. Semoga ke depannya melalui kolaborasi dan kerja sama, kita dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan di sektor peternakan ini,” ucap Dimas Fikri Kamandanu.

Manajemen budi daya domba, penggemukan domba, dan kesehatan domba menjadi pembahasan utama. Dr Iyep Komala menyampaikan pentingnya mencatat dan memberikan kode induk kepada ternak dan mengingatkan para peternak untuk mengenali ciri-ciri serta sifat yang dimiliki ternak indukan.

“Merawat domba bukan sekadar bisnis, tetapi seni memahami alam dan menciptakan keseimbangan antara manusia dan hewan. Dari bulu hingga daging, setiap domba adalah berkah yang harus kita jaga dengan bijak,” kata Iyep. 

Lebih lanjut dijelaskan budi daya domba tidak hanya berfokus pada pemilihan pakan, tetapi juga pada pemilihan domba yang tepat, pengaturan kandang, pemberian pakan yang seimbang, dan pengendalian kesehatan yang optimal. Menurutnya pemilihan pakan ternak penting untuk mencegah terjadinya cacingan.

“Rumput hijau segar yang masih basah sebaiknya didiamkan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak,” jelasnya.

Ia juga menerangkan perihal jenis penyakit yang kerap diderita domba, yaitu penyakit reproduksi (majir dan tetanus), pernapasan (batuk, pilek, dan pneumonia), metabolisme (keracunan), kembung (bloat), cacingan, kulit (scabies, caplak, dan orf), mata (pink eye), hingga penyakit mulut dan kuku. Penanganan setiap jenis penyakit juga dijelaskan sampai standar pengobatan dan kegunaan jenis obat yang digunakan.

Kegiatan sosialisasi ini juga didukung oleh ILDEX Indonesia, salah satu pameran peternakan internasional lebih dari 40 mancanegara. ILDEX sendiri akan dilaksanakan di International Convention Exhibition (ICE) BSD mulai 17-19 September 2025. Pada sosialisasi ini diadakan doorprize undangan resmi untuk hadir pada ILDEX Indonesia 2025 kepada peserta yang berhasil menjawab pertanyaan dari narasumber.

Para peternak antusias mengikuti sosialisasi dan berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin dengan para ahli dan peternak di Desa Cibitung Wetan. “Sangat senang ada kegiatan yang menyentuh para peternak dan memberi edukasi terkait budi daya domba,” ujar Ketua Transfarmers peternak lokal di Desa Cibitung Wetan, Teddy. (INF)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer