-->

RP 20 TRILIUN UNTUK PETERNAK RAKYAT: AMRAN SULAIMAN SIAPKAN "JURUS SAKTI" TEKAN HARGA PAKAN & STABILKAN TELUR-AYAM

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beserta jajarannya dalam press conference di gedung Kementerian Pertanian-Ragunan, Jakarta. (Foto: Dok. Humas Kementan)

Jakarta – Revolusi besar-besaran di sektor peternakan rakyat Indonesia akan segera bergulir. Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian (Kementan), telah mengonfirmasi suntikan dana jumbo sebesar Rp 20 triliun melalui PT Danantara. Dana fantastis ini disiapkan secara khusus untuk memberdayakan dan memperkuat daya saing 3,7 juta peternak kecil di seluruh pelosok negeri.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, menegaskan bahwa langkah strategis ini adalah upaya konkret pemerintah untuk mengatasi persoalan klasik yang selama ini membelit peternak rakyat: tingginya biaya produksi, terutama harga pakan, dan fluktuasi harga jual yang ekstrem.

Infrastruktur Hulu Jadi Kunci: Membangun Pabrik Pakan di 30 Titik
Fokus utama dari gelontoran dana Rp 20 triliun ini adalah pembangunan infrastruktur di sektor hulu peternakan rakyat. Mentan Amran Sulaiman secara gamblang menjelaskan rencana pembangunan pabrik pakan mandiri yang berlokasi strategis di daerah sentra peternakan.

"Kami fokus di hulu peternakan rakyat. Ini yang menjadi masalah utama selama ini. Peternak kita tertekan oleh harga pakan yang tidak stabil. Maka, kami putuskan untuk membangun industri pabrik pakan," ujar Mentan Amran, seperti yang dikutip dari laporan Antara dan siaran pers resmi Humas Pertanian.

Proyek pembangunan pabrik pakan ini akan dilakukan dalam dua tahap: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, menegaskan bahwa langkah strategis ini adalah upaya konkret pemerintah untuk mengatasi persoalan klasik yang selama ini membelit peternak rakyat: tingginya biaya produksi, terutama harga pakan, dan fluktuasi harga jual yang ekstrem.

Proyek pembangunan pabrik pakan ini akan dilakukan dalam dua tahap: 1. Tahap Pertama: Pembangunan di 12 titik lokasi. 2. Tahap Kedua: Dilanjutkan dengan pembangunan di 18 titik tambahan. Secara total, akan ada 30 titik pabrik pakan yang akan beroperasi untuk memenuhi kebutuhan pakan 3,7 juta peternak rakyat. Dengan adanya pabrik pakan mandiri ini, diharapkan ketergantungan peternak pada pakan impor atau pakan dari perusahaan besar dapat berkurang drastis, yang pada akhirnya akan menekan Harga Pokok Produksi (HPP) peternak.

Stabilisasi Harga Pakan, DOC, dan Obat-obatan
Selain pabrik pakan, investasi besar Danantara ini juga dialokasikan untuk memproduksi sarana produksi utama lainnya, seperti day old chick (DOC) atau anak ayam usia sehari dan sarana produksi lainnya (Saprodi), termasuk vaksin dan obat-obatan.

Mentan Amran Sulaiman menekankan, ketersediaan DOC dan obat-obatan yang stabil dan terjangkau di seluruh Indonesia adalah bagian integral dari upaya stabilisasi. Selama ini, kelangkaan dan tingginya harga DOC dan obat-obatan sering kali menjadi penyebab kegagalan panen dan kerugian yang dialami peternak kecil.

"Kita pastikan, harga pakan, harga vaksin, dan obat-obatan akan stabil di seluruh Indonesia. Tidak boleh lagi ada perbedaan harga yang terlalu jauh antara satu wilayah dengan wilayah lain. Ini demi keadilan bagi peternak rakyat," tegasnya, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas dalam liputan mereka mengenai kebijakan pangan nasional.

Menjaga Stabilitas HPP Telur dan Ayam
Langkah jangka panjang dari program Rp 20 Triliun ini adalah menjaga agar HPP (Harga Pokok Penjualan) telur dan daging ayam tidak terlalu fluktuatif, khususnya menjelang hari-hari besar keagamaan atau liburan panjang.

Dengan terkontrolnya biaya produksi (pakan, DOC, obat) di sektor hulu, maka HPP peternak akan lebih stabil dan rendah. Hal ini akan memberikan dua dampak positif: 1. Peternak Untung: Margin keuntungan peternak rakyat terjaga dan tidak tergerus oleh kenaikan harga pakan. 2. Konsumen Senang: Harga jual di pasaran akan lebih stabil dan terjangkau, sehingga inflasi yang disebabkan oleh komoditas pangan hewani dapat dikendalikan.

Para pengamat ekonomi pertanian menyambut baik kebijakan ini. Menurut Dr. Purbaya, seorang Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM), jika program ini terlaksana dengan baik, ini akan menjadi 'Game Changer' yang akan membuat peternak rakyat setara dengan peternak skala besar.

"Ini adalah upaya hilirisasi sekaligus hulu-isasi yang luar biasa. Pemerintah mengambil peran kunci dalam mengontrol suplai input peternakan, yang selama ini didominasi pihak tertentu. Danantara sebagai agen perubahan memiliki mandat besar untuk membuat harga lebih rasional bagi rakyat," jelasnya, merujuk pada analisis yang ia sampaikan kepada detikcom.

Program Rp 20 triliun ini bukan hanya sekadar dana bantuan, melainkan sebuah investasi strategis untuk mewujudkan kemandirian pangan hewani nasional, sekaligus memberikan kepastian usaha dan kesejahteraan bagi 3,7 juta peternak rakyat Indonesia. (INF)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI


Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer