Sebagai pemula, memulai usaha penggemukan sapi cukup baik dilakukan dengan menyasar pasar Idul Adha. Dimana permintaan sedang tinggi, namun di sisi lain kompetisi juga tinggi.
Setidaknya sebelum mulai riset pasar terlebih dahulu. Target pasarnya agar lebih mudah pilih masyarakat sekitar saja dahulu.
Cari tahu sapi jenis apa yang diminati pasar, jangan sampai salah. Misalnya masyarakat lebih meminati sapi Bali, maka menjualnya juga sapi Bali. Jangan jual sapi jenis lain karena kemungkinan tidak begitu laku.
Pelajari juga harga jual sapinya di pasaran. Lalu berapa harga kulakannya. Hitung dengan baik misal harga kulakan 10 juta per ekor, harga jual 20 juta, penggemukan setidaknya butuh waktu 6-7 bulan. Hitung apakah harga jual setelah dipotong biaya operasional, kulakan, dan lain-lain masih ada labanya yang layak.
Pelihara sapi yang jumlahnya sesuai dengan daya serap pasar yang bisa dijangkau. Karena jika jumlah sapi yang dijual melebihi permintaan pasar, bisa rugi, menjual setelah Idul Adha akan lebih sulit.
Kalau memungkinkan cari pembeli sejak awal, jangan menunggu mendekati Idul Adha. Buat kesepakatan yang nyaman dan menguntungkan untuk kedua belah pihak.
Tidak kalah penting adalah permodalan. Sebisa mungkin modal jangan hasil dari berhutang yang pembayarannya harus dicicil dan berbunga. Contohnya hutang bank. Karena akan memberatkan, angsuran harus dibayar tepat waktu sedangkan pemasukan belum ada.
Tips di atas adalah dasar-dasarnya saja. Untuk detailnya disarankan agar berdiskusi dan belajar dari pengusaha penggemukan sapi yang sudah berpengalaman.
0 Comments:
Posting Komentar