Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Masa Awal Penentu Kesuksesan Ternak Layer | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

Masa Awal Penentu Kesuksesan Ternak Layer

Masa awal ternak layer menjadi penentu kesuksesan produksi, agar tercapai keuntungan yang diharapkan.
Karena itu diperlukan kewaspadaan, ketelitian dan perhatian dari peternak itu sendiri.
Seringkali mendengar keluhan para peternak ayam petelur atau layer disebabkan produksi telurnya tidak mencapai target yang diharapkan, sehingga profit (keuntungan) yang diperoleh tidak maksimal. Padahal, peternak layer yang bersangkutan sudah memberi pakan berkualitas dan jumlah yang cukup, menerapakan biosekuriti ketat, serta manajemen pemeliharaan yang baik.

Hal tersebut bisa terjadi disebabkan kelalaian peternak sendiri yang mengabaikan atau tidak memberikan perhatian penuh masa awal ayam, yakni masa starter (DOC) dan grower (remaja), sehingga berdampak pada masa produksi. Sebaiknya peternak bisa memperhatikan hal-hal tersebut.

Periode Starter (0-5 Minggu)                                                                         
Tujuan dan target pada periode starter adalah mencapai kerangka dan struktur bobot tubuh yang sesuai standar, serta memperoleh bobot badan 380 gram pada umur lima minggu.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

1. Temperatur dan Kepadatan, karena DOC bulum memiliki bulu yang sempurna untuk melindungi dirinya dari cuaca dingin dan perlu leluasa mengkonsumsi pakan setiap saat (lihat Tabel 1).
2. Pemberian Pakan, sebaiknya bentuk pakan crumble diberikan sejak umur 0-35 hari sedikit demi sedikit sesering mungkin dan diprediksi membutuhkan pakan 900 gram.
3. Pemberian air minum, pada dua hari pertama sebaiknya diberikan air hangat dengan suhu 20-25oC, larutkan 50 gram gula merah dan 2 gram vitamin C per liter air minum dan harus diberikan tiga kali sehari, setelah itu air dibersihkan dua hari sekali.
4. Patong paruh (debeaking), bertujuan untuk mencegah kanibalisme (saling patuk antara ayam) dan menghindari pemborosan pakan. Yang perlu diperhatikan: 
a. Sebelum potong paruh. Periksa DOC berada dalam kondisi sehat, jangan lakukan potong paruh ketika DOC menunjukkan reaksi vaksinasi, tambahkan vitamin K dan C ke dalam air minum untuk mencegah hemoraghi dan kontrol panas pisau potong debeaker pada suhu yang ideal untuk mencegah hemoraghi.
b. Potong paruh umur 8-10 hari. Pegang ayam dalam satu tangan dengan ibu jari di belakang kepala, memegang kepala dengan erat dalam posisi istirahat di atas ibu jari, pilih diameter lubang debeaker yang benar yaitu ± 2 mm dari lubang hidung DOC, lakukan pemotongan paruh bagian atas lebih panjang dari bagian bawah dengan kemiringan 15 derajat.
c. Sesudah potong paruh. Kontrol apakah DOC mengalami pendarahan (blooding) dan apakah DOC dapat minum dengan bebas, setiap hari tempat pakan diisi lebih tebal sehingga DOC dapat makan dengan aman setelah potong paruh.

Tabel 1: Temperatur dan Kepadatan Ideal untuk Ayam Layer
Umur ayam (hari)
Temperatur kandang
Temperatur kandang (oC)
Kelembaban relatif (%)
Kepadatan (ekor/m2) **)
Di pinggir brooder (oC)
2/3 m dari brooder (oC)
0-3
35
29-30
33-31
55-60
60
4-7
34
28
32-31
55-60
40
8-14
32
27
30-28
55-60
30
15-21
29
26-25
28-26
55-60
20
22-24
-
25-23
25-23
55-65
10
25-28
-
23-21
23-21
55-65
-
29-35
-
21-19
21-19
60-70
-
sesudah 35
-
19-17
19-17
60-70
-
Sumber: Manual Manajemen Layer-CPI (2010).

Periode Grower (6-16 Minggu)
Tujuan dan target pada periode grower, ialah mencapai standar bobot badan dan keseragaman (uniformity), serta mengembangkan sistem pencernaan pullet agar dapat meningkatkan konsumsi pakan pada saat awal periode layer.

Hal-hal yang perlu dilakukan diantaranya, kosongkan tempat pakan di tengah hari dan pemberian cahaya di tengah malam (midnight lighting) pada musim panas, berikan air minum yang cukup, peralatan harus cukup dan distribusikan pakan secara merata, mulai umur lima minggu timbang berat ayam setiap minggu, hingga ayam berumur 35 hari dengan target bobot badan 10 minggu (830-870 gram), 13 minggu (1.100-1.140 gram) dan 15 minggu (1.270-1.320 gram), usahakan keseragaman 85%, kemudian selalu kontrol kesehatan dari gangguan internal dan eksternal parasit secara priodik, lakukan grading dan pengelompokan bobot badan bila keseragaman di bawah 85% dan program pemberian pakan harus lebih intensif, lakukan transfer dari kandang postal ke kandang baterai pada umur 13-16 hari, dua hari setelah transfer berikan cahaya 24 jam untuk meminimalisasi bobot badan yang hilang akibat stress. Ada berbagai penyebab pertumbuhan pullet (ayam remaja) lambat dan bobot badan tidak tercapai, seperti pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2: Berbagai Penyebab Pertumbuhan Lambat Grower dan Koreksinya
No.
Penyebab
Koreksi
1
Tempat pakan kurang
Brooding: Min. 12 baki feeder/600 DOC
Growing: Min. 5 tube feeder/100 ekor
2
Tempat air minum kurang
Brooding: 6-8 gallon/600 DOC
Growing: 2 PS-Mark II/100 ekor
3
Brooding temperatur salah
Segera dikoreksi sesuai temperatur standar
4
Waktu dan manajemen
Berikan pakan sedikit demi sedikit sesering mungkin
5
Gangguan parasit internal dan eksternal
Berikan obat-obatan anti-parasit
6
Gangguan ventilasi
Usahakan penambahan kipas angin dan lakukan manajemen litter yang baik
7
Penyakit
Sanitasi/biosekuriti dan program vaksinasi
8
Kesalahan monitoring berat badan
Penimbangan ayam setiap minggu
9
Bentuk dan kualitas pakan
Gunakan bentuk crumble atau pellet berkualitas tinggi
10
Gangguan kompetisi antara ayam
Lakukan grading dan pengelompokan ayam berdasarkan bobot badan yang sama
Sumber: Manual Manajemen Layer-CPI (2010).

Periode Layer (17-24 Minggu)
Ayam petelur yang baik akan mulai berproduksi umur 17-18 minggu, bila masa starter dan grower-nya mendapat perhatian sesuai persyaratan tersebut di atas. Namun perlakuan itu harus dilanjutkan dengan perhatian dan perlakuan teknis lain di masa layer (produksi), agar target yang diharapkan tercapai.

Tujuan  pada periode layer ialah untuk tetap memperhatikan bobot badan selama pertumbuhan, peningkatan pertumbuhan selama transfer dari kandang postal ke baterai sampai umur 24 minggu dan melakukan perubahan konsumsi pakan sesuai kebutuhan hidup pokok dan produksi telur.

Diantara yang perlu dilakukan ialah pemberian pakan, berikan pakan dengan ukuran/tekstur yang disukai ayam, pengosongan tempat pakan di tengah hari saat suhu lingkungan meningkat (akan menaikkan konsumsi pakan/feed intake), berikan pakan dua kali per hari yaitu 1/3 dari jatah pakan pada pagi hari dan 2/3 jatah pakan pada sore hari. Kemudian pencahayaan, di mana 15 jam pencahayaan saat produksi HD 50% akan menambah nafsu makan, lakukan perubahan/penambahan pencahayaan 1,5-2 jam pada tengah malam pada awal produksi (umur 17-18 minggu).

Ayam petelur atau layer sangat sensitif terhadap perubahan cahaya dan sangat berpengaruh pada umur kematangan seksual, hal ini disebabkan cahaya memberi stimulus melalui mata yang akan dikirimkan ke sistem hormonal dan syaraf (neuro hormona system) yang memicu perkembangan organ reproduksi ayam betina, sehingga cepat dewasa kelamin (sexual maturity). Pada Tabel 3 berikut disajikan program pencahayaan pada layer.

Tabel 3: Program Pencahayaan pada Ayam Petelur
Umur ayam (hari)
Lama pencahayaan (jam)
Intensitas cahaya (lux)
1-3
23-24
40
4-7
22
40
8-14
20
40
15-21
19
40
22-35
18,5
40
36-49
17
40
50-63
16
40
64-77
15
40
78-91
14
40
92-98
13
40
99-105
13
40
106-112
pencahayaan alami
40
113-126
pencahayaan alami
40
sesudah 127
pencahayaan alami
40
5% HD produksi
14 (+2)
40
sesudah 35% HD produksi
15 (+2)
40
sesudah 60% HD produksi
16 (+2)
40
Sumber: Manual Manajemen Layer-CPI (2010).

Catatan: Penambahan dua jam diberikan saat tengah malam untuk meningkatkan konsumsi pakan. Untuk penerangan/pencahayaan dapat digunakan lampu pijar 5 Watt.

Demikianlah sekilas tentang pentingnya masa awal penanganan ternak layer untuk mencapai sukses produksi telur, sehingga target profit secara ekonomi yang diharapkan tercapai. Jadi diperlukan kewaspadaan, ketelitian dan perhatian dari para peternak layer. (SA)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer