Delegasi Alumni Fapet Unsoed saat bertemu dengan Mentri Petroleum Timor Leste, Hernanio C. Da Silva (paling kanan). |
2-4
Februari 2018, empat alumni Fakultas Peternakan (Fapet), Universitas Jenderal
Soedirman (Unsoed) Purwokerto, yakni Ir. Agus Kadarisman, Ir. Ign. Hariyanta
Nugraha, Ir. Eri Sasmita dan Ir. Teguh Sudaryanto, melakukan perjalanan ke
Dili, Timor Leste.
Kunjungan
tersebut, menurut Agus Kadarisman, bertujuan untuk melihat kondisi Timor Leste
setelah kurang lebih 19 tahun memisahkan diri dari Indonesia, sekaligus bersilaturahmi
dengan sesama alumni Unsoed yang saat ini menjadi Menteri Petrolium Timor Lese,
Hernanio C. Da Silva, yang pada tahun sebelumnya menjabat sebagai Mentri Luar
Negeri Timor Leste periode 2015-2017.
“Sesampainya
di Bandar Udara Internasional Presiden Nicolau Lobato, rombongan langsung
disambut hangat oleh Icha salah satu staf Ministry of Petroleum Timor Leste
untuk check-in penginapan di Dili, bersamaan dengan jadwal kunjungan yang
disusun langsung oleh Menteri Petrolium,” kata Agus.
Sebelum
bertatap muka langsung, keempatnya diajak mengunjungi tempat-tempat bersejarah di
Kota Dili, diantaranya Palacio do Governo yang merupakan gedung pusat
pemerintahan, kemudian Palacio Lahane yang merupakan salah satu situs sejarah
di mana dulunya adalah kediaman Gubernur Portugis, Taman Makam Pahlawan Seroja
yang merupakan tempat pejuang-pejuang Indonesia gugur selama kurun waktu tahun
1975-1999 saat Timor Leste masih menjadi bagian dari Indonesia, kemudian mengunjungi Patung
J. Paulus VI dan Tais Market, pasar yang menyediakan kerajianan khas Timor
Leste.
Pertemuan
pun dilakukan di restoran “Katuas”, yang terletak di pinggir pantai dekat
dengan tempat bersejarah Patung Cristo Rei yang dibangun oleh Presiden Suharto.
“Di restoran ini kami bertemu dengan beliau dan dua orang teman yang dulu
sama-sama sekolah di Magelang, yaitu Valentino Varella dan Manuel Justino. Valentino
pernah menjabat sebagai Menteri Muda Veteriner dan saat ini aktif di Partai
CNRT yang didirikan oleh Xanana Gusmao (2008). Sementara, Manuel Justino adalah
pelukis profesional yang karyanya banyak dikoleksi oleh presiden dari
negara-negara di Amerika Latin,” cerita Agus Kadarisman.
Dalam
perbincangannya bersama Hernanio, ia terlihat sangat bahagia bertemu teman lama
sembari mengingat-ingat pengalaman manisnya selama menuntut ilmu di Magelang
dan Purwokerto. Ia pun juga menggambarkan kondisi Timor Leste saat ini.
“Sejak
19 tahun memisahkan diri dari Indonesia merupakan era yang berat, khususnya
bagi kesejahteraan rakyatnya. Masih banyaknya pengangguran, pendapatan
perkapita yang rendah, pasokan kebutuhan barang konsumsi dan produksi yang
masih bergantung dari negara lain, itu mengindikasi bahwa negara ini masih
harus bekerja keras agar sejajar dengan negara lain di Asean,” jelas Hernanio
seperti dikatakan Agus.
Lebih
lanjut seperti yang disampaikan Hernanio, “Peluang lain yang bisa digarap yakni
sub-sektor peternakan yang mulai tahun ini sudah mengimpor sarana produksi
peternakan dari Jawa Timur. Hernanio berharap, perusahaan-perusahaan peternakan
di Indonesia bisa berinvestasi ke negaranya dan beliau bersedia untuk membantu
dalam hal perijinan,” tukasnya. (AK/INF)
0 Comments:
Posting Komentar