Sebenarnya kalau mengamati dan mencermati peristiwa rentetan letupan penyakit
unggas broiler sepajang tahun 2017, maka menjadi tidak mudah memperkirakan
kejadian penyakit yang akan terjadi pada tahun 2018 mendatang.
Korelasi umum yang biasa digunakan adalah dengan berpijak dan memakai
dasar utama apakah jenis dan kasus penyakit yang muncul bersifat istimewa
selama masa periode pemeliharan di 2017. Mungkin memang sangatlah variatif. Realitasnya
pada 2017 memang tidak ada yang begitu dominan dan variabel yang menyertai
letupan aneka penyakit tidak sedikit.
Demikian seperti diungkapan Drh Rully Susetyawan, Manager Produksi PT
Januputro Yogyakarta, kepada Infovet di kantornya. Rully, demikian sapaan
akrabnya, telah mengamati dengan sangat intens dan penuh catatan dari berbagai kasus
atau wabah penyakit pada broiler. Hal itu diperoleh dari para peternak broiler binaan
dan yang menjadi mitranya. Atas hasil pengamatannya ia mendapatkan informasi
yang cukup penting, bahwa kasus besar yang terjadi sepanjang 2017 ini tidaklah
ditemukan.
Menurutnya, masih nyaris sama dengan jenis gangguan kesehatan pada unggas
broiler di tahun sebelumnya. “Tiada dijumpai jenis penyakit yang bersifat
istimewa. Meski begitu saya mendapatkan informasi yang sangat berharga tentang
seluk-beluk letupan penyakit sepanjang 2017,” ujarnya.
Ternyata, bahwa sergapan jenis penyakit dengan jenis agen penyebab
virus, masih sangat kuat dan signifikan mempengaruhi proses budidaya unggas.
Sebut saja, penyakit Gumboro dan Avian Influenza (AI) jenis generasi terbaru. Menurut
Rully, penyakit tersebut sangat berperanan besar terhadap performans produksi
dan hasil panen ....
Baca selengkapnya di
Majalah Infovet edisi 281 Desember 2017.