Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Search Posts | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MENSANA SIAP MENGHADAPI TANTANGAN TERKINI


Peserta annual meeting PT Mensana Aneka Satwa berwisata ke Jungleland, Sentul, Bogor (Foto: Dok. Mensana)


Pada tanggal 9-11 Maret 2020, PT Mensana Aneka Satwa menyelenggarakan Annual Meeting ke XXV di Hotel Avenzel, Cibubur yang diikuti oleh seluruh Divisi Marketing, jajaran Manajemen kantor pusat dan perwakilan beberapa divisi. Annual Meeting ini merupakan evaluasi kerja selama tahun 2019 dan puncaknya adalah pengumuman juara Tour De MAS 2019. Untuk Annual Meeting kali ini, Mensana tidak menghadirkan nara sumber dari luar, namun diisi dengan produk knowledge dari beberapa divisi yang terkait dari PT Mensana Aneka Satwa dan PT Sanbio Laboratories.

Acara dibuka oleh Direktur PT Mensana Aneka Satwa, Dani Ong dilanjutkan dengan paparan hasil kerja 2019 dari beberapa cabang dan materi update produk baik dari PT Mensana Aneka Satwa maupun PT Sanbio Laboratories bagi para AHTS. Dengan maraknya inovasi produk dilapangan saat ini maka diharapkan seluruh divisi siap menghadapi tantangan di tahun 2020 ini. Hal ini sangat sesuai dengan tema yang diambil pada Annual Meeting ke XXV ini yaitu “Bersiap Diri Menghadapi Tantangan Terkini”.

Untuk acara hiburan, seluruh peserta diajak berjalan-jalan menikmati Jungleland Adventure Theme Park yang terletak di Kawasan Sentul Nirwana, Sentul City, Bogor - hambalang bogor. Para peserta dimanjakan dengan beberapa wahana yang ada. Untuk menambah keseruan acara, diadakan acara fun game yang harus diikuti oleh seluruh peserta. Hadiah yang disediakanpun cukup menarik. Tidak heran jika para peserta sangat antusias untuk menjadi pemenangnya. Disamping hadiah fun game, tersedia juga hadiah door prize bagi para peserta yang tidak menjadi pemenang fun game.

Kegiatan semakin semarak diisi dengan hiburan berlanjut pada malam harinya yaitu lomba menyanyi yang diikuti oleh penyanyi perwakilan dari cabang masing-masing. Malam kesenian menjadi meriah ketika diadakan lomba yang sekarang sedang banyak digemari oleh semua usia, yaitu lomba tik tok. Seluruh cabang wajib mengikuti lomba tik tok ini dengan tema berhubungan dengan produk Mensana. Tujuannya adalah untuk lebih meningkatkan kerjasama tim masing-masing cabang.

Pengumuman juara Tour De MAS 2019 merupakan puncak acara Annual Meeting ke XXV ini. Para juara terdiri dari juara Group dan Perorangan. Kepada para juara ini diberikan hadiah berupa ibadah umroh, ibadah ke Yerusalem, wisata ke Australia, Hongkong, Singapura serta uang tunai. Manajemen Mensana mengucapkan selamat kepada para pemenang, baik Juara Tour De MAS 2019 maupun para pemenang lomba. Semoga prestasi ditahun 2020 ini lebih baik. (Rilis Mensana/INF)



KORELASI ANTARA MUSIM PENGHUJAN DENGAN PENYAKIT PENCERNAAN

Cuaca saat ini cenderung sulit diprediksi dan berubah-ubah, kondisi ini membawa dampak terhadap penurunan performa produksi ayam broiler. (Sumber: Animal Equality)

Berdasarkan info dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terbaru, bahwa perkiraan anomali musim penghujan sudah terpredisksi dari akhir tahun (sekitar Oktober 2019) hingga awal 2020 (berkisar Januari-Februari 2020), dengan puncak musim hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari hingga Februari.

Cuaca saat ini cenderung sulit diprediksi dan berubah-ubah. Kondisi ini tak pelak juga membawa dampak terhadap penurunan performa produksi ayam broiler. Di sisi lain, genetik ayam pedaging modern saat ini memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap suhu lingkungan dan DOC baru bisa mengatur suhu tubuhnya secara optimal pada umur minggu kedua. Oleh karena itu, DOC umur pemeliharaan minggu pertama hingga minggu kedua, peran brooder (pemanas) dan manajemen yang optimal sangat mempengaruhi dalam upaya menjaga suhu kandang tetap dalam zona nyaman hingga diakhir periode mampu mencapai produksi optimal.

Memasuki bulan Oktober merupakan awal perubahan dari musim kemarau ke musim penghujan. Banyak peternak yang terlambat menyadari untuk merubah tipe manajemen kandangnya. Kebanyakan dari mereka masih berpatokan dengan manajemen musim panas yang menitikberatkan kepada sirkulasi udara yang lancar dengan cara membuka lebar tirai kandang (untuk menghindari heat stress). Sehingga ketika musim hujan tiba-tiba datang, angin yang berhembus kencang disertai dengan air hujan akan masuk ke dalam kandang langsung mengenai ayam. Kondisi inilah menjadi pemicu awal terjadinya penyakit. Karena perubahan suhu lingkungan secara ekstrem akan menyebabkan penurunan kerja sistem imun tubuh. Secara fisiologis tubuh ayam akan merespon perubahan suhu ekstrem dengan membangkitkan mekanisme sistem imun.

Mewaspadai Peralihan Musim
Hal utama yang menjadi kendala pada musim peralihan dari kemarau ke penghujan adalah penurunan suhu menjadi lebih rendah. Suhu rendah inilah yang memicu pemanjangan masa brooding. Masa brooding yang dilakukan pada musim hujan, seharusnya dilakukan hampir sepanjang hari (siang dan malam) dan bahkan akan melebihi dari dua minggu (> 14 hari). 

Jika tidak dilakukan pemanasan ekstra pada siang hari, DOC tidak mendapatkan suhu yang ideal untuk pertumbuhannya dan akan kedinginan. Dampak lebih lanjut, pertumbuhan DOC tidak akan seragam, sehingga performanya menjadi buruk (bad uniformity). Keseragaman yang buruk merupakan indikasi lanjutan bahwa penyerapan nutrisi di dalam tubuh ayam tidak berjalan dengan semestinya, yang akhirnya berimbas pada buruknya efisiensi pakan (FCR tinggi).

Kemudian pergantian dari musim kemarau ke musim hujan biasanya akan diikuti dengan munculnya angin kencang dari arah yang tidak menentu. Kecepatan angin yang tinggi dan mengenai ayam secara langsung dapat membuat ayam terkena stres dingin (cold stress). Tindakan utama yang dilakukan oleh peternak adalah dengan menutup rapat tirai agar ayam tidak terkena angin langsung. Namun efek domino yang terjadi adalah sirkulasi udara dalam kandang akan berkurang, panas tubuh ayam akan meningkat dan akan menyebakan ayam terlihat terengah-engah (panting). Hal ini terjadi karena... (Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Maret 2020).

Drh Rizqy Arif Ginanjar
Technical Support PT Gold Coin Indonesia

KEMENTAN PETAKAN KEMATIAN BABI DI NTT GUNA CEGAH PENYEBARAN



Tercatat angka kematian babi akibat ASF di NTT capai 4888 ekor (Foto: Dok. Kementan)

Dalam rangka mengoptimalkan implementasi pengendalian kasus kematian babi yang diakibatkan  penyakit African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika (DBA) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) bersama Pemda NTT tengah menyusun peta kasus dan profiling daerah tertular dan bebas.

"Peta dan profiling tersebut sebagai dasar dalam menyusun strategi spesifik untuk pengendalian di daerah tertular dan pencegahan penyebaran ke daerah bebas," kata Fadjar Sumping Tjatur Rasa, Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen PKH, di Jakarta, (20/3).

Menurut Fadjar, Ditjen PKH dan Pemda NTT telah menyepakati rencana aksi pengendalian kasus ASF di Pulau Timor. Hal tersebut telah dibahas dalam rapat koordinasi yang melibatkan semua pemangku kepentingan terkait di Kupang pada tanggal Kamis (12/3) yang lalu. "Rencana aksi penting lain adalah pelibatan tokoh masyarakat dan agama dalam mendukung pengendalian ASF, dengan menggiatkan KIE kepada peternak dan pedagang," tambahnya.

Hal tersebut dianggapnya penting mengingat berdasarkan data terakhir, tercatat angka kematian Babi akibat ASF di Pulau Timor, NTT mencapai 4888 ekor di 6 kabupaten/kota yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Belu, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Malaka. "Langkah ini kita ambil agar kasus dapat di tahan di Pulau Timor saja, dan tidak menyebar ke wilayah pulau-pulau lain di NTT," harapnya.

Di dalam Pulau Timor sendiri jelas Fadjar, akan dibuat batas jelas antara daerah tertular dan daerah bebas. Pembatasan ini juga akan dilengkapi dengan posko pengawas lalu lintas ternak babi dan produknya.

"Jadi di dalam Pulau Timor sendiri, nanti masih ada daerah bebas yang punya peluang mensuplai daging atau babi ke daerah lain. Ini kita lakukan untuk menjamin kesehatan hewan sekaligus mendukung berputarnya roda ekonomi peternak," imbuhnya.

Fadjar juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menerapkan prinsip-prinsip biosekuriti yang baik. Ia menjelaskan pentingnya pemetaan dan penandaan dalam penerapan biosekuriti tersebut. Ke depan tambahnya, pedagang yang biasa berkeliling membeli babi hanya bisa membeli babi dari daerah bebas dan tidak masuk daerah tertular.

Ia juga berpesan agar pedagang babi turut menerapkan prinsip biosekuriti dengan menjaga kendaraan, keranjang, dan peralatannya tetap steril dari virus pada saat mendatangi kandang-kandang peternak.

Hal itu dapat dilakukan dengan disinfeksi secara rutin. Fadjar kemudian menerangkan bahwa khusus untul peternak terdampak, pemerintah akan memfasilitasi dalam hal biaya penguburan dan mendampingi mereka agar dapat mengakses fasilitas KUR untuk permodalan.

"Apabila kita dapat mengendalikan dan menekan kasusnya di Pulau Timor, maka kita dapat mengurangi kerugian peternak di Pulau Timor sekaligus melindungi peternak di pulau lain," katanya. (Rilis Kementan)

CEGAH PENYEBARAN COVID-19, PERHELATAN IIPC DITUNDA

Penyelenggara IIPC saat jumpa pers, Jumat (21/2) lalu. (Foto: INF)

Perhelatan Indonesia International Poultry Conference (IIPC) yang diagendakan berlangsung di Kota Surakarta pada 2-4 April 2020, harus ditunda karena penyebaran virus corona atau Covid-19.

Keputusan ini disampaikan Bambang Suharno selaku perwakilan penyelenggara IIPC, dalam keterangan resmi yang diterima Infovet, Jumat (20/3).

Mempertimbangkan beberapa hal, kepanitiaan acara harus menunda acara konferensi tingkat internasional ini. Pertimbangan tersebut merujuk pada pernyataan Pandemi Covid-19 dari WHO.

Kepanitiaan pun telah mengkomunikasikan dengan berbagai pihak demi keamanan dan keselamatan bersama terkait wabah virus corona yang melanda Indonesia dan berbagai negara lainnya.

Selain itu, beberapa pertemuan internasional di Indonesia juga ditunda sebagai respon atas perkembangan Covid-19 serta melihat banyaknya kebijakan travel warning, baik perusahaan maupun pemerintah.

“Berat hati, kami sampaikan bahwa IIPC yang sedianya akan dilaksanakan 2-4 April 2020 di Solo ditunda hingga pemberitahuan selanjutnya,” kata Bambang dalam keterangannya.

PT Gallus Indonesia Utama (GITA-Group/Infovet) bersama PT Temali berharap, mudah mudahan situasi segera normal kembali dan IIPC maupun kegiatan lain dapat diselenggarakan dengan lancar. (NDV)

JELANG HBKN, STOK DAGING AYAM DAN TELUR AMAN


Dirjen PKH dan perwakilan integrator usai Rapat Koordinasi (Foto: Dok. Kementan)

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan perunggasan yakni asosiasi perunggasan (GPPU, GOPAN, PPRN dan PINSAR), Satgas Pangan, Kementerian Perdagangan dan Kemenko Perekonomian untuk mengantisipasi dampak COVID-19 terhadap ketersediaan daging ayam dan telur konsumsi untuk Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) pada bulan Mei 2020

"Kita ingin pastikan stok daging ayam dan telur konsumsi aman serta mencukupi menjelang dan saat HBKN yakni Ramadhan dan Idul Fitri 2020," ungkap I Ketut Diarmita, Dirjen PKH, Kementan dalam Rapat Koordinasi Mengantisipasi Wabah COVID-19 dan Menjamin Ketersediaan Daging Ayam dan Telur Konsumsi di Jakarta, Kamis (19/03).

Ketut menyampaikan bahwa Pemerintah bersama pemangku kepentingan di atas harus duduk bersama untuk mengevaluasi kesiapan terkait dampak COVID-19 terhadap keseimbangan supply-demand komoditas daging ayam dan telur terkait kesiapan menjelang HBKN ini.

Ia berharap semua pihak terkait dapat menyampaikan informasi posisi lokasi stok berada, jumlah tersedia, dan kontak yang dapat dihubungi ketika terjadi kekurangan stok di salah satu daerah. Ketut juga menekankan pentingnya mekanisme pendistribusian dan penyimpanan di daerah tersebut.

“Pemerintah bersama pemangku kepentingan harus menjaga dan mengawal ketat ketersediaan daging, daging ayam dan telur konsumsi sebagai kebutuhan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia,” jelasnya di hadapan peserta rapat lain yang hadir seperti perwakilan Integrator, Pinsar Indonesia, ARPHUIN, Tim Analisa Penyediaan dan Kebutuhan Ayam Ras dan Telur Konsumsi, Biro Hukum Kementerian Pertanian, dan Badan Ketahanan Pangan.

Berdasarkan data, Ketut menyampaikan bahwa khusus untuk bulan puasa dan lebaran yang jatuh pada bulan April dan Mei 2020 stok daging ayam dan telur konsumsi dalam kondisi aman.

Diperkirakan produksi daging ayam secara kumulatif periode Maret - Mei 2020 mencapai 990.608 ton, sedangkan kebutuhan diperkirakan sebanyak 879.755 ton. Sehingga ada neraca surplus sebanyak 110.853 ton. Saat ini, tersedia juga stok akhir Februari sebanyak 98.640 ton, sehingga total stok surplus sampai akhir Mei 2020 diperkirakan mencapai 209.493 ton.

Sementara itu, perhitungan ketersediaan telur ayam ras periode yang sama diperkirakan sebanyak 1.260.071 ton, ditambah dengan stok akhir Februari sebanyak 27.582 ton. Adapun kebutuhan masyarakat sebanyak 1.284.097 ton, sehingga ada surplus kumulatif sebesar 3.556 ton.

Lebih lanjut Ketut mengajak pelaku usaha untuk mencari alternatif dalam mengatur tata niaga distribusi ayam dan telur guna memastikan kesiapan rantai pasok jika akses daerah ada yang ditutup karena wabah COVID-19.

“Saya harap pelaku perunggasan serta Tim Satgas Pangan dapat berkontribusi besar dalam mengamankan pasokan pangan pada situasi seperti ini," pintanya.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari pelaku usaha perunggasan menjelaskan bahwa pada prinsipnya mereka mendukung dan ikut serta menjaga ketersediaan serta kelancaran distribusi daging ayam dan telur untuk memenuhi kebutuhan selama bulan puasa dan lebaran.

Salah satu pelaku usaha, Alvino menyampaikan bahwa tidak perlu khawatir dalam menghadapi dampak COVID-19 ini. Ia mengusulkan agar pemerintah mengkampayekan konsumsi daging ayam dan telur guna meningkatkan imunitas yang dapat membantu menangkal virus penyebab COVID-19.

Sementara itu, Riwantoro, Sekretaris Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementan menyampaikan bahwa BKP telah menyiapkan beberapa titik yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk ikut terlibat dalam operasi pasar dalam memperlancar distribusi dan mendukung stabilisasi harga.

"Operasi pasar dilakukan untuk menjaga ketersediaan stok pangan di masyarakat sekaligus menstabilkan harga pokok," ungkap Riwantoro. (Rilis Kementan)


ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer