Kazakhstan memperluas ekspor rapeseed dan bungkil bunga matahari ke Uni Eropa (UE), memanfaatkan putusnya blok tersebut dengan Rusia.
Kazakhstan telah menggantikan Rusia sebagai pemasok bungkil kedelai ke UE, Evgeniy Karabanov, kepala departemen analitis Grain Union of Kazakhstan, mengatakan kepada kantor berita lokal APK Novosti.
Selain itu, negara tersebut juga meningkatkan ekspor bungkil bunga matahari dan minyak. Pada tahun 2024, Kazakhstan, untuk pertama kalinya, masuk dalam daftar 3 pemasok bungkil bunga matahari teratas ke UE, ungkap Karabanov.
Kazakhstan, eksportir gandum terkemuka di Asia Tengah, secara strategis mengalihkan fokusnya pada industri biji-bijian, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi biji minyak secara signifikan di tahun-tahun mendatang, seperti yang diungkapkan Karabanov. “Pendapatan ekspor dari penjualan minyak, makanan, dan kue mencapai $562 juta pada tahun 2024. Kazakhstan berencana untuk meningkatkan ekspor menjadi $1 miliar per tahun dalam beberapa tahun mendatang,” kata Karabanov.
Pembatasan impor produk pertanian Rusia ke UE terus diperketat. Parlemen Eropa telah menyetujui kenaikan bea masuk sebesar 50% untuk makanan ternak, cuka, gula, dan pakan ternak dari Rusia dan Belarus. Bea masuk untuk pupuk akan naik sebesar 6,5%. Tarif baru tersebut masih perlu diadopsi oleh sidang pleno Parlemen Eropa pada tanggal 22 Mei agar dapat mulai berlaku.