Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Kelinci | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

KELINCI BEVEREN

Foto: Livestockconservancy.org

Kelinci Beveren berasal dari Belgia, beratnya bisa mencapai 5,5 kg dan dibiakkan untuk diambil bulu dan dagingnya.

Nama Beveren diambil dari kota asal Belgia, kemungkinan besar pada akhir tahun 1890-an. Kelinci Beveren adalah salah satu dari beberapa ras biru yang dikembangkan di daerah tersebut, termasuk St Nicholas Blue dan Flemish Giant. Beveren diimpor pada tahun 1910 ke Amerika Serikat, di mana ras ini bergabung dengan enam ras biru lainnya.

Beveren adalah kelinci outdoor yang baik. Cuaca dingin akan membuat bulu mereka yang lebat dan berkilau menjadi lebih tebal.

KELINCI ARGENTE BRUN

Foto: Livestockconservancy.org

Kelinci Argente Brun berasal dari Perancis, selain diambil dagingnya kelinci ini juga menjadi hewan peliharaan dan untuk kontes. Beratnya bisa mencapai 4,8 kg.

Di Amerika dikembangkan oleh Charmaine Wardrop menggunakan ras yang pertama kali dikembangkan pada akhir 1800-an di Perancis. Para peternak di Inggris mengimpor ras ini pada tahun 1920-an, namun ras ini memiliki daya tarik yang kecil, ras ini dengan cepat tidak lagi disukai dan menghilang.

Orang Inggris merekayasa ulang ras ini pada awal Perang Dunia II, sebuah upaya yang dipimpin oleh H. D. Dowle, yang mencampurkan Crème d’Argentes, Argente Bleus, dan Havanas dalam program pemuliaan. Belakangan, penambahan Beveren coklat ke dalam garis keturunannya membuat ras ini memiliki bulu yang lebih panjang dan warna yang lebih kaya.

Brun versi Amerika, dengan ciri khas bulu berwarna coklat, pertama kali muncul secara kebetulan, di antara Argente Champagnes pada tahun 2005. Para peternak secara selektif membiakkan kelinci tersebut, dan kelinci lain yang memiliki bulu serupa, untuk menciptakan Argente Brun bercita rasa Amerika, yang sangat berbeda yang lebih besar dari nenek moyangnya di Eropa.

ALASAN KUNEMAX ADALAH PAKAN KELINCI PEDAGING TERBAIK

Pakan kelinci Kunemax adalah pakan kelinci pelet produksi Gold Coin Indonesia. Pakan kelinci pedaging Kunemax memiliki range produk yang lengkap yaitu Sprinter untuk anak kelinci; Grower untuk kelinci pertumbuhan usia 60-90 hari; dan Breeder untuk induk bunting, jantan dewasa, dan induk menyusui.

Kelinci memang bisa diberi pakan yang mengambil dari alam. Tapi bagaimanapun pakan pelet seperti Kunemax yang dibuat oleh pabrikan lebih sempurna.

Berikut kelebihan pakan kelinci pelet Kunemax dibandingkan pakan dari alam:

Nutrisi Tepat dan Terkontrol

Pakan pelet yang dibuat oleh pabrikan melewati berbagai evaluasi proses produksi mulai analisa penerimaan bahan baku, formulasi ideal, hasil mixing yang rata, proses steam terukur dan pencetakan pelet yang seragam, hingga proses pengemasan yang higienis. Semua tahapan proses tersebut dilakukan terukur dan terkontrol agar menghasilkan pakan yang berkualitas.

Kualitas Konsisten

Karena sudah ditetapkan standar produksi untuk setiap formula yang dibuat, tidak hanya analisa nutrisi, tetapi juga kualitas fisik pakan, sehingga setiap butir pelet pakan memiliki komposisi nutrisi yang sama. Ini membantu menjaga kesehatan dan kinerja kelinci secara stabil, tanpa fluktuasi nutrisi yang dapat terjadi dalam pakan alami.

Kelinci cukup sensitif merespon pergantian pakan, jika pelet terlalu keras atau bahkan terlalu lembut akan mengurangi nafsu makannya. Hal yang sama juga ketika mengganti pakan alam, misalnya sebelumnya dikasih rumput hijau, kemudian diganti jerami kering, respon utama yang terlihat umumnya kurang nafsu makan dan hal ini akan mengganggu keseimbangan mikroflora ususnya.

Formulasi Ideal Sesuai Umur dan Status Fisiologis

Jika sepanjang hidupnya kelinci hanya diberikan rumput atau jerami, kemungkinan potensi genetik dari kelinci tidak bisa muncul optimal. Kebutuhan nutrisi anak kelinci tentunya berbeda dengan kebutuhan nutrisi untuk induk kelinci yang bunting atau menyusui. Saat ini Gold Coin membuat 3 fase pakan kelinci, yaitu Sprinter untuk anak kelinci, Grower untuk kelinci pertumbuhan dan Breeder untuk kelinci bunting dan menyusui. Setiap fase tersebut mempunya formulasi pakan yang berbeda untuk kebutuhan energi, asam amino, mineral dan juga additives penunjang kesehatannya.

Aman, Bersih dan Higienis

Penggunaan pakan alami terutama tanaman liar beberapa mempunyai sifat yang berbahaya dan mematikan bagi kelinci. Antinutrisi seperti goitrogen, gossypol, lectins, mimosine, trypsin inhibitor, pyrrolizidine alkaloids, saponine dan nitrates masing-masing memiliki efek negatif yang berbeda derajat keparahan dan level toxic-nya. Hasil residu pertanian seperti urea dan pestisida/herbisida juga perlu menjadi perhatian khusus ketika memberikan pakan alami ke kelinci. Belum lagi bahaya mycotoxin yang sangat jelas mengganggu reproduksi dan angka kelahiran pada kelinci.

Pakan pabrikan tentunya memperhatikan semua aspek tersebut, penggunaan toxin binder wajib dilakukan. Penerimaan bahan baku yang bersih dan berkualitas, serta proses produksi yang terkontrol menjadikan pakan lebih higienis dan bebas kontaminan dibandingkan pakan alami. Kebersihan dan higienitas ini juga membantu menceegah penularan penyakit memastikan keamanan pangan bagi hewan konsumen dan manusia.

Kemudahan dan Ketersediaan

Pakan pelet tersedia sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim atau cuaca. Ini penting terutama di daerah dengan perubahan musim yang drastis, di mana pakan alami mungkin tidak selalu mudah didapatkan. Pakan pelet lebih praktis dibandingkan harus mengarit rumput/hijauan/hasil pertanian, perlu gudang atau area yang cukup untuk menyimpan dan menyiapkan rumput/hijauan, serta melibatkan tenaga kerja lebih banyak. Belum lagi jika ada hijauan yang sudah rusak atau busuk menjadi kerugian bagi peternak.

Optimalisasi Pertumbuhan dan Efisiensi Cost Produksi

Pakan pelet dirancang agar memiliki tingkat konversi pakan yang lebih baik, artinya lebih sedikit pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pertumbuhan atau produksi yang diinginkan. Bagi kelinci, pakan pellet seharusnya bisa dibuat untuk menambah palatabilitas dan adanya tambahan vitamin, mineral, asam amino dan supplement lainnya yang homogen di setiap butir pellet diyakini mampu meningkatkan performa kelinci.

Kandungan Kunemax Yang Membuatnya Menjadi Pakan Kelinci Terbaik

Kenapa Kunemax adalah pakan kelinci yang bagus, karena kandungannya diantaranya sebagai berikut.

Prebiotik, Probiotik, dan Fitogenik

Semua varian pakan Kunemax mengandung prebiotik dan probiotik. Organ pencernaan kelinci sangat sensitif, hingga 85% mortalitas kelinci disebabkan masalah pencernaan.

Prebiotik meningkatkan jumlah dan keberagaman bakteri baik di usus kelinci. Sedangkan probiotik mengandung berbagai strain bakteri baik yang membantu mengontrol pertumbuhan bakteri patogen dan menjaga keseimbangan mikrobiota usus.

Prebiotik dan probiotik bersama-sama membantu memelihara kesehatan usus kelinci. Ketika pencernaan sehat, mortalitas akan turun drastis yang berimbas pada produksi yang bagus.

Kandungan fitogenik dalam Kunemax berfungsi mengurangi bau feses dan urin kelinci. Fitogenik Kunemax sudah terukur sehingga tidak mengganggu sistem pencernaan kelinci atau menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan.

Asam Organik sebagai Antimikroba Alami

Kunemax Starter mengandung asam organik yang digunakan untuk menjaga integritas usus. Yaitu sebagai sumber energi utama sel usus, sehingga diharapkan vili usus dapat berkembang dengan baik. Juga mempunyai efek langsung membunuh patogen dengan cara penurunan pH, gangguan metabolisme, dan menghambat aktivitas enzim mikroorganisme.

Asam Amino untuk Pertumbuhan Kelinci Lebih Cepat

Kunemax Grower mempunyai kandungan asam amino dalam jumlah yang seimbang dan mencukupi, yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan kelinci lebih cepat. Dengan cara membangun dan memperbaiki jaringan tubuh yang terus tumbuh. Mengembangkan massa otot yang lebih besar, yang dapat meningkatkan berat badan dan pertumbuhan kelinci.

Asam amino berperan dalam produksi hormon pertumbuhan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel dan jaringan dalam tubuh. Juga berperan dalam proses penyerapan nutrisi dari pakan yang dikonsumsi.

Kunemax Breeder, Nutrisi Tepat untuk Breeding

Kunemax Breeder hadir untuk membantu permasalahan yang dihadapi peternak kelinci, yaitu kurang optimalnya reproduksi kelinci karena pakan yang diberikan kurang tepat. 

“Hasil bincang dan diskusi kami ke beberapa wilayah central produksi kelinci di Indonesia, mulai dari Batu Malang hingga ke Medan, menemukan permasalahan yang sama. Yaitu kurang optimalnya reproduksi kelinci karena pakan yang diberikan kurang tepat,” kata Country Nutritionist, Assistant Vice President-Nutrition & Research, Gold Coin Indonesia, Sahera Nofyangtri. “Beberapa kali kami melihat pada saat produksi bunting dan menyusui, peternak kelinci memberikan pakan konsentrat sapi, baik laktasi maupun bunting. Ketidaksesuaian kebutuhan nutrisi ini seringkali fatal akibatnya, mulai dari membuat kelinci kegemukan, diare hingga kematian. Permasalahan lain yang ditemukan umumnya body scoring condition induk setelah lahiran dan menyusui susut banyak, sehingga butuh waktu cukup lama mengembalikan kondisi tubuh ideal indukan.”

Untuk itulah Kunemax Breeder didesain khusus untuk kelinci fase fisiologis bunting dan menyusui. Sehingga bisa meningkatkan produksi susu, mengurangi efek stres, dan meningkatkan kesuburan indukan. Mempunyai palatable signifikan untuk mengatasi induk fase bunting yang ada kalanya kurang nafsu makan. Formulasi khusus Kunemax dirancang untuk merangsang nafsu makan yang baik, selama pakan yang diberikan fresh maka akan sangat tercium aromatic khusus seperti kombinasi wangi manis dan rumput alami yang disukai kelinci.

Sahera menambahkan, “Semua pakan Kunemax menggunakan hijauan yang dibudidaya khusus di Indonesia dan sudah melalui beberapa tahapan penelitian yang khusus dilakukan untuk kelinci. Gold Coin sangat concern menggunakan bahan baku berbasis lokal dan berkualitas.”

Pakan kelinci Kunemax bisa didapatkan dengan menghubungi:

081517888881
Hotline 021 88892222
https://www.goldcoin-group.com/

(NDV)

DESA DI SUMEDANG PERANGI STUNTING DAN KEMISKINAN MELALUI SEKTOR PETERNAKAN

Bupati Sumedang Kala Mengunjungi Desa Margamukti

Desa Margamukti di Kecamatan Sumedang Utara tangani stunting dan kemiskinan melalui sektor peternakan.Hal tersebut dipaparkan oleh Kepala Desa  Margamukti , Siti Nuraeni Sofa yang menjabarkan program ketahanan pangan melalui budidaya hewan kepada bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dalam kunjungannya pada Jum'at (23/6) yang lalu. Dony sejatinya mengunjungi desa tersebut untuk mengecek soal stunting dan kemiskinan.

“Alhamdulilah bersilaturahmi, kunjungan ke warga, sekaligus juga mengapresiasi apa yang dilakukan Desa Margamukti dalam rangka Gerakan Bersama Penanganan Kemiskinan dan Stunting,” kata Dony, dikutip Suara Sumedang (23/6/2023).

Masyarakat Desa Margamukti didorong untuk beternak ikan, kelinci, domba, serta ayam untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.

“Di sini ada sebuah ikhtiar untuk ketahanan pangannya, melalui peternakan. Baik kelinci dan sebagainya yang jadi nutrisi protein hewani untuk warga sehingga stunting akan teratasi,” ucap Dony.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Desa Margamukti Siti Nuraeni Sofa juga menggambarkan program ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat di Margamukti antara lain budidaya kelinci

Warga yang mengelola ialah warga yang kurang mampu dan masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Kami tidak ingin warga kami menjadi pengemis, tapi harus jadi pejuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,” kata Siti.

“Oleh karena itu kami buat beberapa kelompok, seperti kelompok budidaya maggot. Hasil budidaya bisa memenuhi pakan kelompok ikan dan ayam, juga kelompok kelinci dan domba,” sambungnya.

Siti juga memaparkan harapannya program-program itu bisa difasilitasi oleh pengampu kebijakan. Ia juga meyakini kasus kemiskinan dan stunting bisa lebih ditekan. (INF)

 


BETERNAK KELINCI PEDAGING, PASARNYA DARI RESTORAN HINGGA KAMPUS

Beternak kelinci merupakan salah satu usaha ternak yang jarang ditekuni orang, namun memiliki potensi besar. (Foto: Istimewa)

Tak semua orang suka memelihara kelinci pedaging. Beragam alasannya, ada yang tak tega melihat kelinci dipotong, ada pula yang enggan mencium bau kandangnya. Namun tak sedikit orang yang senang beternak hewan yang tergolong pengerat ini. Selain mudah, keuntungan usahanya lumayan.

Salah satunya adalah Wusono, peternak kelinci pedaging dan kelinci hias dari Bantul, Yogyakarta. Berkat ketekunannya, pria yang memeiliki pengalaman sebagai pekerja migran Indonesia ini berhasil meraup keuntungan dari beternak kelinci.

Beternak kelinci merupakan salah satu usaha ternak yang jarang ditekuni orang. Lazimnya beternak hewan berkaki empat lainnya, beternak kelinci juga butuh minat tersendiri. “Sejak dulu saya memang suka sekali dengan kelinci. Saya juga termasuk orang yang suka makan daging kelinci,” tuturnya kepada Infovet.

Wusono merintis usaha ini sejak 2008, dan sekarang tergolong sukses. Di Bantul, nama Wosono cukup dikenal, apalagi sudah beberapa kali diliput media. Bahkan, pria yang tinggal di daerah Trimulyo, Kecamatan Jetis tersebut kini juga menjadi motor penggerak kelinci di Bantul dan sekitarnya.

Dalam beternak, Wusono mengaku tak menyiapkan lahan khusus untuk kelinci-kelincinya. Ia hanya memanfaatkan sisa lahan di sebelah rumahnya. Kandang kelinci tak membutuhkan lahan luas seperti kandang kambing atau sapi. Untuk urusan pakan, menurutnya, tidak terlalu sulit. “Hampir semua jenis sayuran kelinci suka,” katanya.

Saat ditanya berapa omzet usahanya dalam sebulan, ia enggan menyebutkan angka pastinya. Ia beralasan tak mau pamer penghasilan, karena khawatir akan menyinggung perasaan para peternak lainnya. Ia hanya menyebutkan, dalam sebulan Wusono mampu menjual 300-500 ekor kelinci tergantung pemesanan pembeli.

“Jadi kalau ditanya berapa omzetnya, sangat tergantung pemesanan. Tidak bisa dipatok seperti ternak ayam atau lainnya,” kata Wusono.

Menurut dia, target pasar hasil ternaknya yang dibidik selama ini adalah rumah makan yang menyediakan menu daging kelinci. Selain itu, kampus-kampus terkenal juga menjadi target pasarnya.

Kampus yang memiliki fakultas kedokteran atau jurusan biologi, memiliki laboratorium untuk praktik para mahasiswanya. Kelinci merupakan salah satu hewan yang kerap dijadikan percobaan. Karena itu ada istilah “Kelinci Percobaan”.

Tak Mulus di Awal
Perjalanan usaha ternak kelinci Wusono bermula dari “purnanya” pria ini sebagai pekerja migran Indonesia pada 2008. Sepulang dari Malaysia, ia bingung mau membuka usaha. Saat itu tak ada keterampilan khusus yang ia miliki.

Hingga pada akhirnya, ia memutuskan untuk mencoba beternak kelinci, karena memang Wusono penghobi kelinci. Wusono kemudian memperdalam lagi ilmu teknik beternak kelinci dari beberapa temannya yang sudah lebih dulu menjalani.

“Saya sempat bingung mau usaha apa. Di situ saya punya keinginan untuk usaha kelinci setelah mengingat masa kecil saya dulu yang sering membuat orang tua kesal. Saya ingin membuat orang tua yang dulu kesal menjadi bangga dengan anaknya,” ungkap Wusono.

Sejak saat itu, Wusono mulai belajar mengenai breeding dan membesarkan kelinci. Tetapi di awal usahanya, ia justru menemui kegagalan. “Saya pun belajar bagaimana breeding, mulai dari tidak bisa menjadi bisa. Awalnya saya mengawali dengan kegagalan 100%. Kemudian di fase kedua, saya mengalami kegagalan 50%,” ucapnya.

Namun Wusono tak pernah berhenti belajar. Ia berusaha mengenalkan kelinci ke masyarakat. Caranya dengan memasarkan kelinci ke pasar-pasar tradisional. Selain itu, ia juga terus belajar mengenal kelinci lebih jauh, termasuk bagaimana memelihara hingga merawat kelinci.

Karena di pasar banyak kelinci jantan, Wusono memutar otak. Ia pun mulai menyediakan daging kelinci yang dipotong. “Biasanya yang kita potong adalah kelinci jantan atau kelinci betina yang sudah afkir. Jadi, daging-daging tersebut langsung disetorkan ke para penjual sate kelinci yang sudah menjadi langganan saya. Setiap hari saya bisa menyetor 5-10 kilogram daging kelinci,” terang dia.

Perlahan tapi pasti, usaha jual beli kelinci Wusono yang diberi nama Terminal Kelinci semakin berkembang. Pelanggan datang dari berbagai wilayah di DIY. “Saya terus berusaha mengenalkan kelinci di Kawasan Bantul dan sekitarnya. Dalam sebulan saya bisa menjual 300-500 ekor kelinci. Pengunjung yang datang ke sini setiap hari juga bisa mencapai 10-15 orang,” tukasnya.

Terminal Kelinci menawarkan berbagai jenis kelinci, diantaranya NZ, Anggora, Rex, Netherland Dwarf, Dutch, Mini Lop dan sebagainya. Wusono menjual kelinci-kelinci tersebut dengan harga variatif, mulai Rp 50 ribu hingga ratusan ribu.

Selain menjual kelinci, Wusono juga menyediakan berbagai macam kandang kelinci dan obat-obatan. Selain itu, ia juga melayani konsultasi dan edukasi, termasuk perawatan kelinci. Artinya, dengan satu core business, muncul ide-ide usaha lainnya yang dijalani Wusono.

Kebutuhan Daging dan Tips Beternak
Hingga saat ini memang tidak ada data pasti berapa kebutuhan daging kelinci secara nasional. Bisa jadi lantaran daging kelinci bukan sumber protein yang digemari banyak orang seperti daging ayam dan sapi, maka belum ada pendataan khusus.

Namun demikian, di tiap kota ada juga pemerintah daerah yang melakukan pendataan kebutuhan daging kelinci. Salah satunya adalah di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Dari situs pemda setempat, tahun lalu berdasarkan data Asosoiasi Peternak Kelinci Kebumen (APKK) di bawah naungan BPP Pertanian Alian dan Dinas Distapang Kebumen, menyebutkan kebutuhan daging yang cukup banyak. Dalam daftar kebutuhannya mencapai 2.000 kg/bulannya. Dan saat itu baru bisa mencukupi 20% saja dari kebutuhan pokok yang ada.

Dengan demikian, ini bisa menjadi peluang berternak dan menambah penghasilan serta penambahan gizi tinggi. Tahun lalu harga tarikan dari asosiasi daging kelinci tersebut adalah Rp 35.000/kg kelinci hidup, Rp 60.000/kg dalam bentuk karkas dan dalam bentuk filet Rp 110.000/kg.

Secara nasional, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan), baru sebatas mengungkapkan bahwa kelinci dapat menjadi hewan ternak yang berpotensi sebagai penghasil protein hewani yang mudah diternakkan masyarakat. Kandungan protein pada daging kelinci disebut lebih tinggi dari protein hewan ternak lainnya.

Kelinci bisa menjadi alternatif sumber protein unggulan di perkotaan. Karena itu, Kementan tidak hanya fokus membangun peningkatan populasi ternak untuk memenuhi kecukupan stok daging sapi dan ayam. Namun, juga membangun dan mendorong sumber pangan dari produk hewani, salah satunya kelinci.

Nah, jika berminat untuk merebut peluang pasar kelinci, berikut adalah beberapa tips menarik yang perlu dicoba.

Pertama, pilihlah indukan kelinci yang belum pernah beranak. Terdapat beberapa jenis kelinci pedaging seperti Rex, New Zealand, ataupun Hycole. Asalnya pun ada yang impor dan lokal. Jenis Rex termasuk unggul karena bisa dijual sebagai pedaging dan juga untuk kelinci hias.

Kedua, pastikan kandang kelinci selalu bersih dari kotoran setiap paginya. Kelinci pedaging dibuatkan satu kandang untuk satu ekor. Anak kelinci di bawah tiga bulan bisa dikumpulkan 5-10 ekor di satu kandang.

Ketiga, harus rutin cek kondisi kesehatannya. Waspada dari penyakit utamanya, yaitu jamur atau gatal. Selain itu juga awasi penyakit kelinci lainnya seperti diare, flu dan kotoran berlendir. Sumber penyakit umumnya dari pakan dan kandang yang kotor. Mengobati gatal bisa dengan mengoleskan campuran bawang merah, garam, minyak dan sedikit wormectin.

Keempat, perkawinan kelinci dilakukan hanya 10-15 menit di satu kandang. Taruh kelinci betina ke kandang jantan dan bukan sebaliknya. Kemudian dalam dua minggu kehamilan sudah bisa diprediksi dengan cara meraba perutnya atau palpasi. Berilah makanan berupa pakan khusus kelinci. Jangan diberi sayuran karena berisiko kembung bahkan mencret.

Kelima, kelinci umur dua bulan sudah bisa dijual per ekor sebagai bibit. Sementara pedaging jantan akan dijual per kilo. Semoga menginspirasi. (AK)

SELAIN DAGINGNYA NIKMAT, OTAK KELINCI JUGA BAIK UNTUK KESUBURAN?

Mengonsumsi daging kelinci diklaim bisa meningkatkan kesuburan. (Foto: Istimewa)

Untuk khasiat tersebut semula hanya mitos di kalangan penyuka panganan berbahan kelinci. Ternyata sudah ada penelitiannya. Tertarik untuk mencoba?

Makan siang Raffi kali ini agak berbeda. Sang ibu menyuguhkan gulai daging istimewa hasil olahannya di dapur siang itu. Anak semata wayang yang masih duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar itu tampak lahap menyantap gulai dengan sepiring nasi. Sudah separuh lebih makan, ia menemukan tulang iga berukuran kecil di mangkuk gulainya.

Raffi pun penasaran, karena biasanya tulang iga pada gulai yang ia makan beberapa waktu sebelumnya berukuran agak besar, karena itu adalah iga kambing atau sapi. Namun kali ini berukuran kecil, hampir seukuran jari kelingkingnya yang mungil. Untuk menghilangkan rasa penasarannya, ia bertanya kepada ibunya, daging apa yang barusan dimasak?

Raffi mendadak berhenti makan, ketika sang ibu menjawab bahwa daging gulai yang ia santap adalah daging kelinci. Entah apa yang ada dibenak sang anak, tiba-tiba saja Raffi enggan melanjutkan makannya.

Melihat gelagat anaknya tak mau makan lagi, sang ibu pun segera menjelaskan bahwa daging kelinci itu halal dan mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan anak-anak seperti Raffi. Orang tua Raffi kebetulan bekerja di Klinik Kesehatan Tumbuh Kembang Anak di Bogor, wajar jika ia juga pintar dalam menjelaskan soal kandungan gizi kepada anaknya. Raffi pun kemudian melanjutkan makannya setelah dibujuk sang ibu.

Apa yang di alami orang tua Raffi, mungkin saja juga pernah terjadi pada keluarga lainnya. Anak-anak memang terkadang merasa tidak tega melihat daging kelinci menjadi menu makanan. Hewan yang imut dan sering dijadikan teman bermain, kerap membuat anak-anak merasa kasihan kelinci dipotong dan dimakan dagingnya.

Berbeda dengan anak-anak, bagi orang dewasa menikmati daging kelinci merupakan kenikmatan tersendiri. Apalagi daging hewan yang tergolong jenis pengerat ini memiliki tekstur lembut dan gurih saat diolah menjadi sate atau gulai. Pemburu menu daging kelinci biasanya akan mencari tahu di mana warung makan yang menyediakan sate atau gulai kelinci.

Beberapa tahun lalu Infovet pernah mengunjungi warung sate kelinci Kang Ibing di Bogor, Jawa Barat. Jika Anda tinggal Kota Hujan ini akan menemukan banyak warung sate yang menyediakan sate kelinci. Warung Sate Kelinci Kang Ibing lokasinya di Jalan Veteran, Panaragan, Pasir Kuda. Warung sate ini cukup terkenal di seputaran wilayah Bogor.

Selain menyajikan menu sate kelinci, di warung Kang Ibing juga menyediakan sate kambing, ayam, sop kelinci dan sop kambing. Selain warung sate Kang Ibing, ada juga Saung Indira yang lokasinya di Jalan Raya Sindang Barang, Bogor Barat. Warung yang satu ini mempunyai menu andalan antara lain sate kelinci, bakso kelinci dan nugget kelinci. Nah, bagi penggemar daging kelinci, bisa mencoba mengunjungi mereka.

Sumber Protein
Pamor sate kelinci memang tak setenar sate kambing. Di Indonesia, menu olahan ini masih belum familiar. Wajar jika ada yang tidak “berani” menikmati sate kelinci. Bukan lantaran rasanya yang tak enak, namun ada rasa tak “tega” menyantap, mengingat kelinci merupakan hewan yang imut dan menggemaskan.

Banyak macam olahan daging kelinci yang disajikan di warung-warung penyedia menu daging kelinci, mulai dari sate, gulai, dendeng, abon, hingga diolah menjadi nugget. Harga seporsi sate kelinci masih sebanding dengan harga seporsi sate kambing. Kisarannya antara Rp 30.000-40.000, berisi 10 tusuk sate.

Daging kelinci sebenarnya bisa menjadi alternatif sumber protein hewani, khususnya jika harga-harga daging ternak lainnya meningkat atau sulit didapat. Guru Besar Fakultas Peternakan Unpad, Prof Dr Husmy Yurmiati, dalam laman unpad.ac.id, menyebutkan dari segi kesehatan daging kelinci memiliki banyak manfaat. Tekstur daging kelinci hampir sama dengan daging ayam, bertekstur halus dan berwarna putih.

Daging kelinci memiliki kadar protein yang sama dengan daging ayam, namun memiliki kadar kolesterol yang rendah. Cocok dikonsumsi bagi penderita darah tinggi, jantung dan kolesterol. Daging ini juga bisa diolah menjadi sajian apa saja, seperti sate, bakso, burger, nugget, tongseng, bakso tahu, hingga abon.

“Daging kelinci memiliki rasa yang enak. Setiap jenis kelinci pedaging memiliki cita rasa tersendiri dan membutuhkan resep pembuatan yang khas,” ungkapnya dalam laman tersebut.

Kelinci juga bisa menjadi alternatif bagi pemenuhan kebutuhan daging di Indonesia. Ahli gizi ini pernah melakukan penelitian tentang hewan ini. Ada lima potensi yang bisa dihasilkan dari seekor kelinci, yakni food (makanan), fur (kulit bulu), fancy (binatang hias), fertilizer (pupuk) dan laboratory (penelitian).

Dibandingkan dengan daging hewan lainnya, daging kelinci mengandung lemak yang lebih sedikit. Daging kelinci juga mengandung lebih sedikit kalori dibandingkan dengan daging lain. Daging kelinci mengandung kadar garam atau sodium yang sedikit. Namun, kandungan kalsium dan fosfornya lebih banyak dibandingkan dengan daging hewan lainnya.

Secara fisik, jika mempertimbangkan rasio tulang dan daging, kelinci memiliki lebih banyak daging yang bisa dimakan jika dibandingkan dengan ayam. Daging kelinci memiliki rasa yang enak dan aroma yang tak terlalu kuat seperti daging kambing atau sapi.

Jadi, selain memiliki banyak kelebihan di atas, daging kelinci juga bermanfaat untuk kesehatan. Daging kelinci cukup sehat untuk dikonsumsi karena mengandung lebih sedikit lemak, kolesterol dan garam.

Pasien Penyakit Jantung
Sebuah penelitian yang dilakukan para ahli US Departement of Agriculture 10 tahun lalu, juga menyebutkan hal serupa. Daging kelinci tergolong sebagai daging putih memiliki kadar lemak rendah dan glikogen tinggi. Rendahnya kandungan kolesterol dan natrium membuat daging kelinci sangat dianjurkan sebagai makanan untuk pasien penyakit jantung atau kolesterol, usia lanjut dan bagi mereka yang bermasalah dengan kelebihan berat badan.

Dalam penelitian tersebut juga diungkap bahwa daging kelinci baik dikonsumsi anak dalam masa pertumbuhan karena kandungan protein memaksimalkan pertumbuhan anak. Tak hanya itu, daging kelinci juga dianggap baik dikonsumsi bagi orang lanjut usia untuk menjaga kesehatan masa menuju tua.

“Kandungan daging kelinci dapat menyembuhkan penderita asma karena senyawa molekul pada bagian organ hati kelinci bisa meredakan atau melenyapkan penyakit asma dengan cara pengolahan direbus untuk dapat mempertahankan kandungan gizi dari hati kelinci tersebut,” papar hasil penelitian tersebut.

Di luar hasil penelitian itu, ada juga yang menyebutkan bahwa bagi wanita yang mengalami rendah kesuburan, kandungan bagian otak daging kelinci dikabarkan baik untuk kesuburan wanita. Bahkan ada juga yang menyebutkan kandungan bagian otak daging kelinci baik untuk vitalitas pria, berfungsi sebagai penguat pada jumlah protein yang diserap sehingga menghasilkan energi.

Ada juga yang menyebutkan bahwa daging kelinci dapat menjadi salah satu obat bagi penderita asma. Penyakit alergi yang bercirikan peradangan steril, disertai serangan sesak napas akut secara berkala, mudah tersengal-sengal dan batuk (dengan bunyi khas).

Penyebutan di alenia terakhir masih sebatas informasi yang belum terbukti keabsahannya berdasar hasil penelitian. Namun demikian, pengalaman sebagain masyarakat terkadang menjadi pembenaran akan khasiat suatu makanan. Jika tak terbukti, berarti itu hanya sebatas mitos. (AK)

MANFAAT DAGING KELINCI

Tidak banyak masyarakat yang mengetahui manfaat daging kelinci selain sebagai sumber protein hewani. Hal itu wajar karena di Indonesia saat ini konsumsi daging kelinci belum sepopuler konsumsi daging ayam, sapi, bebek, puyuh, atau ikan.

Daging kelinci diketahui mengandung lemak, lemak jenuh, lemak tak jenuh tunggal, lemak tak jenuh ganda, kolesterol, sodium, potasium, protein, kalsium, vitamin B12, zat besi, vitamin B6, dan magnesium.

Kelinci memiliki daging dengan persentase protein yang dapat dicerna tertinggi dibandingkan dengan daging lain, juga memiliki jumlah lemak terendah. Namun tetap kaya akan lemak sehat seperti lemak tak jenuh ganda dan lemak tak jenuh tunggal. Daging kelinci juga memiliki kalori lebih sedikit dibanding daging ayam dan memiliki lebih sedikit kolesterol dibanding daging lain seperti daging sapi, babi, dan ayam.

Kadar fosfor dan kalsium daging kelinci lebih tinggi daripada ayam. Kedua mineral ini berguna untuk membangun tulang yang sehat. Kelinci juga tinggi niasin, yang membantu mengubah karbohidrat menjadi energi.

Daging kelinci juga mengandung selenium. Mineral yang digunakan tubuh untuk membuat antioksidan yang dapat membantu mencegah kanker perut, paru-paru, prostat, dan kanker kulit. Selenium juga membantu mencegah pengerasan arteri.

Daging kelinci rendah kandungan lipidnya, juga lebih rendah kandungan natriumnya dibanding sebagian besar daging lain. Tinggi akan fosfor, kalium, kaya akan omega 3. Singkatnya daging kelinci bermanfaat untuk asupan keseimbangan vitamin dan mineral sehari-hari.

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer