Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Advertorial | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

PROBIOTIK B.I.O.Sol MELINDUNGI AYAM SEJAK DARI DOC

Potensi genetik ayam modern telah ditentukan semenjak DOC menetas, demikian juga panjang potensial vili usus dan lebar area permukaan usus untuk penyerapan nutrisi.

Hal ini merupakan salah satu tantangan terbesar peternakan unggas terutama di era tanpa AGP (Antibiotic Growth Promoter), untuk mengoptimalkan potensi genetik dibutuhkan usus sehat dengan mikrobiota seimbang, bebas dari peradangan dan infeksi, serta imunitas tinggi. Kerusakan usus pada tahap awal kehidupan tidak dapat dikompensasi sepenuhnya di kemudian hari dan akan memengaruhi performa produksi di akhir.

Minggu pertama kehidupan merupakan periode kritis bagi unggas, dimana terjadi stres tinggi karena transportasi, handling, perubahan bentuk pakan dari kuning telur ke crumble, dan faktor stres lainnya. Sementara dalam tubuh unggas kondisi mikrobiota usus masih berkembang. Untuk mengatasi hal tersebut saat ini telah dilakukan early feeding dengan pemberian probiotik, prebiotik, sinbiotik, acidifier, essential oil, mineral dan trace element tertentu untuk menjaga keseimbangan mikroflora usus, membantu meningkatkan kesehatan usus dan imunitas tubuh.

B.I.O.Sol merupakan probiotik pelindung ayam sejak dini dengan kombinasi sinergis bakteri asam laktat Enterococcus faecium dan betain bermanfaat untuk:

  • Inokulasi yang cepat pada saluran usus
  • Keseimbangan mikroflora usus
  • Stimulasi sistem kekebalan tubuh
  • Resistensi terhadap bakteri patogen
  • Mencegah dehidrasi saat transportasi

B.I.O.Sol terbukti mempunyai efikasi tinggi ditunjukkan dengan penurunan tingkat kematian minggu pertama pasca penetasan dengan keseragaman flock yang lebih baik. Manfaat lainnya yaitu peningkatan berat potong dan perbaikan konversi pakan.

Dari penelitian yang dilakukan di Filipina pada 90.000 ekor ayam broiler menunjukan respon positif pada ayam trial yang diberikan B.I.O.Sol via spray di hatchery, dilanjutkan via air minum di kandang pada tiga hari pertama berdampak nyata pada angka kematian yang lebih rendah dibanding kelompok kontrol yang diberi treatment antibiotika.

Aplikasi B.I.O.Sol dapat dikombinasikan dengan media pembawa gel multifungsi HatchGel SP.

HatchGel SP yang mengandung mikroalga spirulina akan meningkatkan efikasi probiotik dan komponen aktif usus lainnya, memodulasi sistem kekebalan tubuh, memberikan nilai gizi tambahan, memberikan perlindungan terhadap vaksin dan menstabilkan air.

Hatchgel SP mempunyai kelarutan tinggi dan sudah disertai warna hijau cerah dengan visibilitas terbaik untuk anak ayam, sehingga memudahkan pengamatan hasil aplikasi.

Selain digunakan di hatchery, HatchGel SP juga cocok digunakan di farm. Gel dapat diaplikasikan di atas pakan starter atau ke anak ayam dan diberikan saat tiba di peternakan. Air untuk mencampur gel juga dapat diganti sebagian dengan sediaan vitamin cair. (ADV)

BIOPLUS® YC, MENJADIKAN PERFORMA BABI LEBIH OPTIMAL


Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang apabila diberikan dalam jumlah memadai memberikan manfaat kesehatan pada host. Head of Technical Service APAC, Chr Hansen, Jean Christophe Bodin, pada Launch of BioPlus® YC via daring, Selasa (29/3), yang diselenggarakan oleh Chr Hansen dan PT Emvi Indonesia selaku distributor BioPlus® YC, menjelaskan bahwa ada 3 bakteri yang paling penting dalam keluarga besar probiotik.

Pertama, bakteri asam laktat yang cukup dikenal pada industri makanan, adalah bakteri gram positif yang merupakan microbiota pada usus normal. Tidak tahan terhadap panas, kelembaban, antibiotik dan kadang terhadap oksigen.

Kedua, adalah ragi (yeast), jamur uniseluler yang hampir 20-300 kali ukuran bakteri, dikenal dalam dunia peternakan. Mempunyai beta-glukan yang mampu merangsang status kekebalan hewan namun kebanyakan tidak tahan terhadap panas.

Ketiga, adalah Bacillus spp terutama ditemukan di tanah atau sedimen laut. Adalah bakteri pembentuk spora yang mampu bertahan melewati berbagai proses dalam pembuatan pakan. Mempunyai kemampuan bertunas untuk berkembang biak di usus dan menempel, serta membuat koloni mikro pada epitel usus. Tahan terhadap panas dan perlakuan mekanis atau kimia, dan dapat bersinergi dengan koksidiostat atau antibiotik.

BioPlus® YC adalah probiotik yang dikembangkan khusus untuk peternakan babi. Probiotik dengan dua strain yaitu Bacillus Licheniformis yang diisolasi dari tanah dan Bacillus Subtilis yang diisolasi dari tumbukan kacang kedelai,” kata Jean Christophe Bodin.

Jean Christophe Bodin

Bacillus spp terbukti mampu membentuk biofilm pelindung pada permukaan usus, yang memungkinkan untuk memproduksi dan melepaskan beberapa enzim di saluran pencernaan. Dan juga beberapa senyawa tambahan yang akan membantu meningkatkan kecernaan bagian pakan yang tidak dapat dicerna.

Selain itu juga memiliki kemampuan memproduksi lipopeptida atau bakteriosin, yang memiliki kemampuan secara langsung menghasilkan lingkungan mikro untuk menghambat beberapa bakteri patogen.

Semua Bacillus dapat berkolonisasi secara mikro pada saluran usus, dan mampu menghasilkan enzim untuk membantu penyerapan nutrisi.

Jenis enzim yang dihasilkan Bacillus bergantung pada jenis substrat dan jenis bahan pakan. Bacillus juga akan melepaskan nutrisi tambahan dan meningkatkan kecernaan pakan.

Kesehatan hewan akan lebih baik karena residu nutrisi di saluran pencernaan lebih sedikit. Residu nutrisi tersebut digunakan bakteri patogen untuk tumbuh dan menginfeksi saluran pencernaan.

BioPlus® YC, solusi probiotik yang didedikasikan untuk peternakan babi.

“Dalam satu trial yang kami buat ketika kita menambahkan pakan dengan BioPlus® YC pada sekelompok induk, terlihat bahwa selama laktasi induk babi yang menerima BioPlus® YC menunjukkan asupan pakan lebih tinggi per hari, yang mungkin disebabkan oleh proses farrowing yang lebih lancar,” jelas Jean. “Artinya berkat suplementasi BioPlus® YC induk babi mampu mempertahankan berat badan dan status kesehatannya dengan lebih baik.”

Uji coba menunjukkan hasil induk babi memiliki hari non-produktif lebih sedikit, penurunan angka kematian saat prasapih dan penambahan 1 anak babi yang disapih per induk per tahun. Pada fase nursery juga terbukti adanya peningkatan pertumbuhan dengan perolehan rata-rata harian yang meningkat dan efisiensi pakan lebih baik.

Pada fase grower dan finisher, BioPlus® YC dapat diterapkan dengan dua cara. Cara pertama adalah on top. Yaitu menambahkan BioPlus® YC pada pakan tanpa perubahan formulasi untuk meningkatkan pertumbuhan. Cara kedua adalah reformulasi pakan yang fleksibel. Baik on top maupun reformulasi pakan, mampu meningkatkan performa babi.

Uji coba juga menunjukkan berkurangnya angka kematian sehingga didapatkan lebih banyak anak babi yang disapih, juga menurunnya prevalensi diare. Penggunaan pakan menjadi lebih baik dengan penurunan 3% dalam penggunaan pakan per kilo kenaikan berat badan. Pada akhir produksi mampu meningkatkan berat badan sebesar 3%.

Dalam kondisi tertentu pada peternakan babi seringkali menerapkan pengobatan dengan menambahkan antibiotik pada pakan. BioPlus® YC tidak ada masalah ketika diberikan bersamaan dengan obat, tetap memberikan nilai tambah pada pertumbuhan dan FCR (feed conversion ratio). Artinya ada semacam sinergi yang dicapai ketika pengobatan dan BioPlus® YC diberikan bersama-sama. (ADV)

CSR PT HUTAMA KARYA: PONDOK PESANTREN KEMANDIRIAN PANGAN

Serah terima bantuan kandang ayam closed house dan budidaya ternak ayam broiler di Pondok Pesantren Ansharullah, Minggu 5 September 2021.

Masyarakat Indonesia saat ini terdampak pandemi COVID-19 yang akibatnya banyak yang mengalami persoalan pekerjaan, kekurangan bahan makanan pokok, dan sebagainya. Salah satu yang ikut terpukul adalah pondok pesantren. Hal itulah yang mendorong Ir Lukman Edy, Wakil Komisaris Utama PT Hutama Karya mencetuskan program CSR Pondok Pesantren Kemandirian Pangan.

Agar Pesantren Mandiri Pangan

Lukman Edy

“Saya merasa tergerak, minimal kebutuhan pokok untuk kebutuhan pangan di pondok pesantren terpenuhi,” kata Lukman. “Mengapa CSR berupa kandang ayam, selain ayam-ayamnya bisa dijual untuk membantu penghasilan dan membayar gaji tenaga pengajar juga hasil ternak daging ayamnya bisa dimakan para santri.”

Pondok Pesantren Ansharullah di Jl Banteng PKU Bangkinang Km 38, Desa Pulau Birandang, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau, adalah ponpes pertama yang menerima CSR tersebut.

Hutama Karya sebagai fasilitator menyediakan kandang dan mendampingi sampai dengan ponpes mandiri. Dalam artian sampai ponpes memperoleh akses sumber/lembaga keuangan misalnya perbankan syariah sehingga bisa dibantu permodalan untuk pengembangan peternakan.

Ke depannya ponpes juga diharapkan dapat mengelola dan membudidayakan ayam broiler secara mandiri untuk dapat dipasarkan, dan membangun peluang bisnis yang baru sekaligus memenuhi kebutuhan pangan di lingkungan pesantren.

Hidayat Noor

“Saya ditugaskan Hutama Karya sebagai konsultan program CSR ini,” terang Hidayat Noor, SPt. “Selanjutnya, saya merekrut tim teknis dari Bandung untuk membangun kandang. Juga mengadakan bimbingan teknik dan pelatihan, dua orang dari Pondok Pesantren Ansharullah ke Bandung untuk mengikuti training. Saya turut memberikan pelatihan dan kontrol saat kandang dibangun.”

Di sisi lain program budidaya ternak ayam broiler ini adalah bentuk dukungan dan kepedulian Hutama Karya, dalam melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang berfokus pada kegiatan pembinaan masyarakat/komunitas.

Pembangunan Kandang dan Pelatihan

Pada tahun 2020 Hutama Karya membangun kandang closed house berkapasitas 5.000 ekor di lahan Ponpes Ansharullah. Selain menyediakan lahan ponpes menyediakan sapronak, juga DOC yang disuplai oleh PT Semesta Mitra Sejahtera.

Pembangunan sempat terhambat karena pandemi COVID-19 dan faktor lemahnya kapasitas listrik di daerah ponpes.

Intan Savitri

“Hingga saat ini belum ditemukan kendala serius dalam pengelolaan budidaya broiler. Ada pun beberapa kendala yang pernah dihadapi di antaranya terkait dengan ketersediaan aliran listrik untuk kandang ayam. Tetapi kendala tersebut sudah ditangani oleh pihak peternak dengan menambah daya listrik kandang ayam sekaligus membeli genset sebagai sumber daya listrik tambahan di kandang ayam,” kata Intan Savitri, Asisten Manajer CSR/PKBL Hutama Karya.

Sebelum masa chick in, dua orang dari Ponpes Ansharullah dikirim ke Bandung selama 14 hari untuk pelatihan. Diantaranya mereka mengikuti bimbingan teknis pengenalan ayam, juga diajak melihat langsung kandang closed house modern. Selain memberikan pelatihan, Hutama Karya juga mendampingi dan mengawasi proses budidaya broiler di ponpes.

Kandang closed house dipilih karena dinilai efektif. Secara tidak langsung mencegah perubahan suhu ekstrim yang mungkin dapat terjadi di dalam kandang ayam agar menjadi lebih stabil. Selain itu, model kandang closed house dapat memperpanjang daya tahan hidup ayam broiler dibandingkan dengan menggunakan model kandang open house.

Panen Perdana

Panen perdana pada 23 Agustus 2021 di kandang Ponpes Ansharullah memberikan hasil yang memuaskan. Chick in 5.000 ekor menghasilkan ayam terpanen 4.772 ekor dengan berat total 8.315 kg pada umur 30 hari. Hasil IP tercatat 395 pada BW 1,74; FCR 1,38; deplesi 4,6% dengan laba kotor diperoleh Rp 28.056.450,- atau Rp 5.611,- per ekor. Ditambah dengan penjualan pupuk laba totalnya mencapai 30 juta rupiah lebih.

Sebagian hasil panen dijual dan sisanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan pesantren. Hasil ini cukup memuaskan tetapi manajemen meminta hasil ditingkatkan dengan beberapa catatan evaluasi.

M Nur SHI, Pimpinan Pondok Pesantren Ansarulloh bersyukur menerima bantuan CSR dari Hutama Karya.

M Nur

“Kami senang dan sangat berterima kasih dengan bantuan CSR dari PT Hutama Karya berupa kandang budidaya ayam broiler. Kandang ini membantu sekali dalam upaya menunjang kelancaran kegiatan pondok pesantren dan upaya menuju kemandirian pangan dalam memenuhi kebutuhan konsumsi protein hewani,” kata Nur.

Nur sendiri ikut turun ke lapangan, mengikuti training agar tahu secara langsung bagaimana memelihara ayam broiler, menjaga dan meningkatkan produksinya.

Nur mengatakan, ”Kita sudah jalan satu tahap, adanya unit usaha budidaya broiler adalah prospek yang sangat bagus. Ke depannya kami berharap bisa dilakukan penambahan satu unit kandang lagi, karena ini sangat bagus sekali untuk menuju kemandirian pangan. Lahan pondok pesantren masih bisa menampung tiga kandang. Anak kandangnya sendiri satu dari pondok pesantren dan satu dari mantan anak kandang yang sudah punya pengalaman cukup lama.”

Bantuan CSR Hutama Karya membawa banyak manfaat untuk Ponpes Ansharullah. Selain menciptakan peluang usaha ekonomi produktif, santri mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan budidaya ayam broiler. Dengan sendirinya tercipta lapangan kerja untuk santri dan melatih mereka berwirausaha.

Pesantren juga meningkat kemandiriannya untuk mencukupi kebutuhan pangan untuk santri dan masyarakat sekitar ponpes. Ke depannya diharapkan akan meningkatkan perekonomian pesantren serta membangun jaringan perekonomian antar pesantren.

Pengembangan Program CSR

Momen meninjau kandang di Ponpes Ansharullah.

Apabila dalam pelaksanaan program budidaya ternak ayam broiler di Ponpes Ansharullah mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang positif, ke depannya Hutama Karya berencana menerapkan program yang sama pada beberapa pondok pesantren lainnya.

Hidayat menginformasikan program ini akan terus dikawal dan dikembangkan ke wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan manajemen yang lebih profesional. Koordinasi dengan Lukman Edy selaku penggagas CSR tetap terus dilakukan. Diharapkan program CSR ini memberi manfaat sebesar-besarnya kepada warga pesantren dan lingkungan, serta turut membangkitkan gairah peternakan broiler dikalangan pemula. (ADV/NDV)

SELKO INTELLIBOND® C : MEMAKSIMALKAN PERFORMA DAN PRODUKSI TERNAK MONOGASTRIK

Selko Intellibond® C : Memaksimalkan produksi ternak monogastrik

Tembaga, atau dalam bahasa inggris disebut dengan copper, yang dalam bahasa latin disebut dengan cuprum (Cu) merupakan salah satu unsur kimia yang namanya sering kita dengar. Nyatanya copper memiliki efek bakterisidal dan fungisidal dalam konsentrasi tertentu sehingga dapat dimanfaatkan sebagai substituen antibiotik pemacu pertumbuhan (AGP) terutama pada ternak monogastrik seperti babi dan unggas.

Hal tersebut dibahas secara mendalam oleh Prof. Hans Stein, peneliti dari Illinois University dan Alice Hibbert Global Program Manager - Trace Mineral Trouw Nutrition dalam sebuah webinar bertajuk "Effect of hydroxy copper chloride on growth performance of monogastric animals" Rabu (28/7) lalu yang diadakan oleh PT Trouw Nutrition Indonesia

Menggali Manfaat Copper Pada Ternak Monogastrik

Prof. Hans Stein

Prof. Hans Stein lebih dulu menjabarkan secara detil efek pemberian hidroksi copper klorida sebagai imbuhan pakan pada babi. Dari kacamata nutrisi ternak, copper memiliki beberapa fungsi seperti antibakteri, sebagai mikronutrien, membantu dalam beberapa reaksi metabolisme, dan sebagai komponen dari metaloenzim (enzim yang berkaitan dengan logam). 

Lebih lanjut dalam presentasinya Prof. Stein menjabarkan berbagai hasil penelitian yang dilakukan oleh timnya pada babi. Dimana copper dalam bentuk sediaan hidroksi copper klorida teruji dan terbukti dapat meningkatkan performa pertumbuhan, meningkatkan kecernaan nutrisi, meningkatkan performa bakteri baik pada saluran cerna, dan berfungsi dalam metabolisme lemak. 

Gambar 1. Penambahan Copper (Cu) pada ransum babi, mereduksi kasus diare (Espinosa et al, 2017)

"Intinya copper ini memiliki potensi yang jika diberikan dalam ransum babi dalam jumlah yang tepat, dapat membantu dalam meningkatkan kesehatan saluran cerna dan meningkatkan performa sistem imun babi," tukas Prof Stein.

Gambar 2. Efek Penambahan Copper pada kenaikan bobot badan babi (Espinosa et. al, 2017)


Selko Intellibond® C: Substituen AGP Kaya Manfaat

Alice Hibbert

Senada dengan Prof Stein, Alice Hibbert juga menjabarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh timnya di berbagai negara terkait efek copper sebagai imbuhan pakan pada ayam. Ia mengatakan bahwa ayam merupakan sumber protein hewani terbanyak yang dikonsumsi oleh manusia di dunia. Namun sayangnya, penggunaan antibiotik pada ayam di seluruh dunia merupakan yang kedua terbesar setelah babi, yakni 150 mg/1 kg ternak.

Selain itu Alice juga menyinggung mengenai isu Antimicrobial Resistance yang sudah mendunia dimana kita tahu bahwa salah satu penyebabnya adalah penggunaan antibiotik yang kurang terkontrol di sektor peternakan, terutama ayam.

“Kami dan tim berusaha mencari solusi dari sini dan memaksimalkan potensi copper agar dapat digunakan untuk mensubtitusi AGP. Kami juga telah banyak melakukan trial pada ayam, hasilnya pun bisa dibilang sangat baik dengan produk yang kami miliki yakni Selko Intellibond® C,” tutur Alice.

Selko Intellibond® C merupakan produk imbuhan pakan berbasis Copper Chlorida yang diproduksi dengan teknologi canggih agar dapat diserap dalam jumlah yang cukup oleh ternak. Produk ini telah melalui pengembangan selama lebih dari 20 tahun dan telah terbukti di seluruh dunia dapat meningkatkan performa ternak monogastrik seperti babi dan unggas.

Selko Intellibond® C memastikan kesehatan hewan dan produktivitasnya dengan bekerja secara langsung mendukung integritas jaringan, proses enzimatik, meningkatkan pertumbuhan bobot badan dan produktivitas, serta meningkatkan fungsi sistem imun.

Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh tim Trouw Nutrition menjabarkan manfaat yang didapat ketika menambahkan Selko Intellibond® C pada pakan ayam. Salah satunya terlihat pada Tabel 1 di bawah ini, dimana Selko Intellibond® C dapat menekan pertumbuhan bakteri E.coli dan C. perfringens (penyebab nekrotik enteritis).

Tabel 1. Efek penggunaan Selko Intellibond® C pada pakan ayam




Tidak hanya itu, dalam kondisi adanya Nekrotik Enteritis pun, penggunaan Selko Intellibond® C juga terbukti bahwa ayam tetap dapat memberikan performa terbaik. Hal ini sebagaimana terlihat pada Tabel 2. di bawah ini. 

Tabel 2. Penggunaan Selko Intellibond® C pada ayam yang terinfeksi NE

Bahkan, dalam trial lainnya, Alice juga membuktikan bahwa Selko Intellibond® C juga bekerja lebih baik ketimbang AGP yakni BMD dan sediaan sejenis yang berupa Copper Sulfat. Dengan demikian Alice mengatakan bahwa Selko Intellibond® C dapat menjadi bahan alternatif dalam mengurangi penggunaan antibiotik baik sebagai growth promoter maupun terapi suportif medikasi.

"Copper sulfat mungkin harganya lebih murah, tetapi sifatnya sangat reaktif ketimbang produk kami. BMD juga merupakan AGP yang sudah lama digunakan dalam pakan, namun karena isu keamanan pangan (food safety) penggunaannya mulai ditinggalkan, Selko Intellibond® C menawarkan sesuatu yang lebih baik dengan harga yang lebih terjangkau, jadi, mengapa harus ragu untuk beralih ke Selko Intellibond® C,” tutup Alice. (adv).




PENCAPAIAN LUAR BIASA DI 2019, FARMSCO BERSIAP MELESAT DI TAHUN 2020


Foto bersama seluruh keluarga besar Farmsco Indonesia (Foto: Infovet/NDV)

Pencapaian luar biasa diraih PT Farmsco Feed Indonesia di tahun 2018 hingga 2019 dengan mencetak penjualan pakan melebihi target yang ditetapkan manajemen Head Quarter Farmsco Korea. Farmsco bersiap melesat cepat dengan menargetkan penjualan pakan pada 2020 sebesar satu setengah kali lipat dibanding tahun 2019.

Penyebutan target oleh master of ceremony (MC) tersebut disambut riuh tepuk tangan para udangan yang memenuhi Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta. Acara megah bertajuk “2020 Vision Completion Farmsco Indonesia: Kemajuan Bisnis Farmsco Indonesia” sukses digelar pada Jumat, 27 Desember 2019.

Acara yang dihadiri oleh seluruh jajaran direksi dan karyawan PT Farmsco dari berbagai divisi ini digelar untuk yang kedua kalinya. Sebelumnya tepat pada akhir tahun 2018 lalu, keluarga besar Farmsco berkumpul di Hotel JS Luwansa, Jakarta.

Berbeda dengan tahun lalu, kali ini tim kepanitiaan yang juga dari kalangan karyawan terpilih Farmsco  mengemas acara secara lebih megah dan diwarnai banyak hiburan. Antara lain menampilkan pentas seni oleh Farmsco employee, atraksi taekwondo, serta kehadiran bintang tamu Duo Biduan.

Diawali dengan perkenalan para direksi sekaligus para karyawan lintas divisi, agenda acara berikutnya pemberian penghargaan kepada karyawan terbaik sekaligus pemberian waktu bagi karyawan berprestasi untuk mempresentasikan hasil pencapaian kinerja di tahun 2019.

Peraih “2019 Yearly Award” kategori Best Sales adalah Aysa Yunaidi, kategori Excellent Sales diraih Ali Nurdin, disusul dengan penerima kategori Best Area Sales yaitu Ian Tjung Ie Sien.

Pengumuman selanjutnya yaitu kategori Best Harim diraih Haris Badole, kemudian tiga penerima penghargaan Best Support yakni Jumadi, Anggiat Sitompul, dan Novly Junaedi.

Para peraih penghargaan ini berhak mendapatkan hadiah yaitu berwisata ke Korea Selatan dan ke Bangkok untuk beberapa nama yang keluar sebagai pemenang kategori Best Broiler Sales serta Best Support.

Agenda acara berikutnya adalah presentasi Aysa Yunaidi, peraih penghargaan Best Sales yang memaparkan data market share pakan Farmsco pada November 2019.

Presentasi berikutnya berjudul “Achievement Sales Jabotabek Jabar” di tahun 2019 oleh Ian Tjung selaku Area Sales Manager Jabotabek Jabar.

Target 2025

Ucapan selamat dan terima kasih kepada seluruh karyawan atas prestasi yang diraih diungkapkan Park Ju Hyun selaku Vice President Sales and Marketing PT Farmsco Feed Indonesia.

“Keberhasilan ini tercapai berkat dukungan kuat dari top management, tim produksi (QC, logistik), R&D, purchasing, dan tentunya semua staf. Selamat dan terima kasih atas kerja kerasnya” ucap Park Ju Hyun.

Ia menyampaikan 4 strategi utama untuk mencapai target penjualan pakan yang sudah ditargetkan.

Pertama memacu penjualan sebanyak 45.000 ton setiap bulannya dan secepatnya. Kedua, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan pelatihan-pelatihan. Ketiga, value sales dan different product, serta keempat meningkatkan daya saing perusahaan salah satunya dengan pengembangan produk.

Park juga mengatakan target lima kali lipat di tahun 2025 yang telah ditetapkan manajemen. “Untuk mencapainya kita akan berlari seperti kereta api,” ujar Park kepada seluruh karyawan yang hadir.

Pemberian Kuota

Sesi kedua gelaran tahunan Farmsco ini diisi dengan acara pemberian kuota untuk Divisi Produksi, Purchasing, Admin, Harim Group, Cahaya Teknologi Unggas, serta Sales&Marketing.

Tahun ini, Farmsco juga menyiapkan “2020 Yearly Awards Program” dengan beberapa kategori beserta syarat dan ketentuannya.

Menjelang puncak acara, ditandai dengan momen Presiden Direktur PT Farmsco Feed Indonesia, Kwun Chun Nyun yang menaiki podium panggung untuk mempresentasikan “Target Bisnis Tahun 2020”.

“Misi Farmsco adalah memimpin industri pakan ternak dan berkontribusi terhadap kebahagiaan pelanggan,” ungkap Kwun.

Lebih lanjut Kwun memaparkan, core value dan janji masa depan Farmsco mengedepankan komunikasi dan kepercayaan pelanggan.

“Kami terus-menerus mempertimbangkan dan memperbaiki diri. Tentunya kami juga selalu
berusaha menjadi nomor satu sekaligus menjadi yang terbaik,” ungkapnya.

Farmsco hadir dengan 4 bisnis utamanya di Indonesia yaitu jagung, pakan, telur, dan DOC (ayam umur sehari). Pada tahun 2019 keempat divisi bisnis utama Farmsco mencatatkan prestasi perusahaan yang memenuhi target manajemen Head Quarter Farmsco Korea. Pakan ternak menjadi penyumbang angka penjualan terbesar di tahun 2019.

Seluruh direksi, karyawan Farmsco beserta para istri/suami dan putra-putrinya membaur untuk makan malam dan menikmati family time dengan menyaksikan berbagai hiburan yang sudah disiapkan.

Suguhan menarik dari Farmsco employee berupa pentas seni yang mengisahkan kehidupan petani peternak di pedesaan sangat menginspirasi.

Berlanjut dengan penampilan atraksi taekwondo yang mengundang decak kagum dan diakhiri dengan suara merdu Duo Biduan mengajak para undangan untuk berdendang sekaligus berjoget. Sukses terus Farmsco Indonesia! (ADV/NDV)


CHICK DAY CEVA SUGUHKAN TEKNOLOGI SMART POULTRY FARMING

Kebersaman seluruh peserta Ceva Chick Day (Foto: Istimewa)

Mengusung tema “Smart Poultry Farming”, PT Ceva Animal Health Indonesia menggelar even tahunan Chick Day yang ke-9, bertempat di Hotel Santika Premiere Bintaro, Tangerang, Selasa (9/4/2019). Mengundang narasumber tamu, Prof Dr E (Lenny) van Erp-van der Kooij, dikupas secara menarik bagaimana kemajuan teknologi mampu meningkatkan profitabilitas.

Profesor dari HAS University, Netherlands ini menjelaskan pentingnya menciptakan lingkungan kandang yang nyaman bagi ayam dengan data management dan on-farm data.

“Lingkungan yang baik, berkorelasi pada kesehatan. Ayam sehat, performanya pun akan bagus. Secara langsung, kita telah turut berperan dalam meningkatkan awareness terhadap animal welfare,” terang Lenny.

Lebih lanjut, diuraikan management data ini merupakan mekanisme pengumpulan data dari kandang kemudian dianalisa. Pada studi di lapangan, peralatan sensor juga sebagai peringatan dini dan evaluasi dengan parameter kondisi cahaya di kandang, masa pemberian vaksinasi, tanda tidak adanya pakan, serta kekurangan air. Jadi, pendeteksian gejala ayam sakit atau tidak, dapat diketahui 1 atau 2 hari lebih awal.

Data manajemen disupport oleh teknologi sensor dan robotics. Dukungan teknologi di lingkungan peternakan, secara dini lebih awal membaca kejadian baik itu deteksi terhadap performa maupun kesehatan ayam.

“Kelengkapan data manajemen membantu peternak mengetahui aspek performa ayamnya ada improve atau tidak dan secara berkelanjutan berkaitan dengan aspek lainnya,” ujar Lenny.

Dijelaskan Lenny, tanpa harus masuk ke kandang, fungsi peralatan sensor membantu mengawasi farm selama 24 jam dengan mengaplikasikan eYeNamic camera. Sensor kamera ini terpasang di tempat pakan dan minum.

Selain kamera, sensor suara, terdapat juga sensor untuk mengukur suhu ayam. “Jika sensor memperlihatkan warna gelap, ayam sedang kedinginan. Apabila warna dari sensor terang, ayam suhunya normal,” jelas Lenny.

Pada presentasinya, dihadapan kurang lebih lebih dari 150 peserta Chick Day, Lenny menayangkan video teknologi robotics yang dimasukkan ke dalam peternakan. Salah satu contoh ditampikan Robot Octopus yang berfungsi mengurangi bau amonia di sekitar kandang ayam.

Penerapan data manajemen berhasil meningkatkan keuntungan berbisnis serta kesehatan ayam pun terjaga. David Speller, peternak broiler asal UK secara keseluruhan menerapkan smart poultry farming telah membuktikannya.

Menangkal ND dan IB

Beranjak pada sesi presentasi Technical and Marketing Manager Ceva Animal Health Indonesia, Drh Ayatullah M Natsir mempresentasikan informasi terkini perkembangan penyakit Newcastle Disease (ND) dan Infectious Bronchitis (IB).

Ayat menerangkan penyakit ND dihubungkan dengan kondisi saat ini masih menjadi penyebab kerugian ekonomis di peternakan broiler, breeder hingga layer.

Tahun 2018, survei yang dilakukan tim Ceva Indonesia, terdapat kejadian 721 penyakit di farm. “Dua puluh dua persen kasus ditemukan dominasi penyakit ND,” terang Ayat, sembari memperlihatkan info grafis di layar.

Berdasarkan buku Indeks Obat Hewan Indonesia 2017, kata Ayat, terdapat 220 vaksin live dan kill yang sudah melewati uji standar.

“Mengapa masih banyaknya kasus ND terjadi di Indonesia?, penyebabnya banyak. Salah 1 pertanyaan kita sampaikan adalah apakah mungkin vaksin yang beredar tidak cocok dengan challenge lapangan,” ujar Ayat.

Penelitian yang banyak terpublikasi di tahun 2009, kemudian berlanjut di tahun 2018 disimpulkan bahwa vaksin tidak cocok dengan challenge bukanlah isunya.

Pada kesempatan yang sama, Pascal Paulet selaku Poultry Corporate Franchise Director Ceva Sante Animale France mengatakan di beberapa belahan dunia, virus IB bersinergi dengan penyakit lain seperti AI dan ND yang ditemukan di Mesir. “Sekitar 33 persen, IB berdiri sendiri. Sedangkan 70 persen kolaborasi dengan penyakit lain,” katanya.

Disebutkan Pascal, dari 9 inovasi Ceva, data manajemen merupakan salah satu unggulan selain inovasi hatchery yang meliputi pengaplikasian vaksin yang baik, hingga menghasilkan hasil DOC yang optimal. Ceva juga selalu mengevaluasi dinamika penyakit di lapangan, melahirkan inovasi vaksin yang efektif sesuai dinamika virus di lapangan.

Pascal juga memperkenalkan vaksin vector milik Ceva yaitu Vectormune ND yang akan segera hadir di Indonesia. Dimana vaksin ini bisa diaplikasikan di telur melalui teknologi in-ovo vaccination.

Referensi Global di Hatchery Vaccination

Ceva menjadi referensi global di hatchery vaccination. Hal ini dibuktikan dari cakupan luas penjualan produkproduk vaksin di hatchery yang Ceva miliki. Secara global pada tahun 2017, 22 milyar dosis new vaccine technology digunakan di berbagai negara.

Dalam presentasinya, Jessica Lee DVM, Asia Veterinary Services Manager menyampaikan tentang update penyakit gumboro dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pelanggan menggunakan Transmune. Sudah 10 tahun lamanya, vaksin gumboro unggulan Ceva ini digunakan di 324 hatchery di Asia. Transmune memberikan ketenangan pikiran untuk pelanggan dalam menghentikan gumboro cycle, konsistensi dalam keseragaman titer dibanding vaksin IBD drinking water dan rHVT-VP2 dan juga mendapatkan kepercayaan dalam memberikan performa yang tinggi.

Jessica juga menyampaikan bahwa Ceva juga mengembangkan metode quality control untuk produk Transmune secara spesifik, yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Metode spesifik ini untuk menghitung potensi vaksin yang diproduksi disebut sebagai CID50 (Chicken Infective Dose 50).

Disusul dengan pemaparan “Hatchery Modernization” oleh Dr Chalermchai Skulphuek (Tose), Regional Vaccination Services and Equipment Manager Ceva Animal Health Thailand. Dalam presentasi nya Tose memberikan informasi mengenai update di Hatchery Modernization. Dimana Ceva juga siap berikan tidak hanya produk yang terbaik namun juga equipment technology yang mendukung dan inovatif, seperti LasefLife dan Egginject.

Embrace Chicken and Eggs

Penyelenggaraan Chick Day tahun ini, menurut Marketing Executive Ceva Animal Health Adhysta Prahaswari menjadi bagian awal dari komitmen Ceva untuk turut berperan dalam meningkatkan konsumsi daging ayam dan telur. “Tim milenials Ceva mengkreasikan tema ‘Embrace Chicken and Eggs To break cycle of child stunting’ dan program ini telah kami mulai dengan kampanye video dan menyebarkan informasi melalui sosial media,” ungkap Adhysta. Program ini, merupakan komitmen Ceva dalam mendukung para peternak Tanah Air untuk menyediakan daging ayam dan telur yang bagus kepada masyarakat. (Adv)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer