Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini CHICK DAY CEVA SUGUHKAN TEKNOLOGI SMART POULTRY FARMING | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

CHICK DAY CEVA SUGUHKAN TEKNOLOGI SMART POULTRY FARMING

Kebersaman seluruh peserta Ceva Chick Day (Foto: Istimewa)

Mengusung tema “Smart Poultry Farming”, PT Ceva Animal Health Indonesia menggelar even tahunan Chick Day yang ke-9, bertempat di Hotel Santika Premiere Bintaro, Tangerang, Selasa (9/4/2019). Mengundang narasumber tamu, Prof Dr E (Lenny) van Erp-van der Kooij, dikupas secara menarik bagaimana kemajuan teknologi mampu meningkatkan profitabilitas.

Profesor dari HAS University, Netherlands ini menjelaskan pentingnya menciptakan lingkungan kandang yang nyaman bagi ayam dengan data management dan on-farm data.

“Lingkungan yang baik, berkorelasi pada kesehatan. Ayam sehat, performanya pun akan bagus. Secara langsung, kita telah turut berperan dalam meningkatkan awareness terhadap animal welfare,” terang Lenny.

Lebih lanjut, diuraikan management data ini merupakan mekanisme pengumpulan data dari kandang kemudian dianalisa. Pada studi di lapangan, peralatan sensor juga sebagai peringatan dini dan evaluasi dengan parameter kondisi cahaya di kandang, masa pemberian vaksinasi, tanda tidak adanya pakan, serta kekurangan air. Jadi, pendeteksian gejala ayam sakit atau tidak, dapat diketahui 1 atau 2 hari lebih awal.

Data manajemen disupport oleh teknologi sensor dan robotics. Dukungan teknologi di lingkungan peternakan, secara dini lebih awal membaca kejadian baik itu deteksi terhadap performa maupun kesehatan ayam.

“Kelengkapan data manajemen membantu peternak mengetahui aspek performa ayamnya ada improve atau tidak dan secara berkelanjutan berkaitan dengan aspek lainnya,” ujar Lenny.

Dijelaskan Lenny, tanpa harus masuk ke kandang, fungsi peralatan sensor membantu mengawasi farm selama 24 jam dengan mengaplikasikan eYeNamic camera. Sensor kamera ini terpasang di tempat pakan dan minum.

Selain kamera, sensor suara, terdapat juga sensor untuk mengukur suhu ayam. “Jika sensor memperlihatkan warna gelap, ayam sedang kedinginan. Apabila warna dari sensor terang, ayam suhunya normal,” jelas Lenny.

Pada presentasinya, dihadapan kurang lebih lebih dari 150 peserta Chick Day, Lenny menayangkan video teknologi robotics yang dimasukkan ke dalam peternakan. Salah satu contoh ditampikan Robot Octopus yang berfungsi mengurangi bau amonia di sekitar kandang ayam.

Penerapan data manajemen berhasil meningkatkan keuntungan berbisnis serta kesehatan ayam pun terjaga. David Speller, peternak broiler asal UK secara keseluruhan menerapkan smart poultry farming telah membuktikannya.

Menangkal ND dan IB

Beranjak pada sesi presentasi Technical and Marketing Manager Ceva Animal Health Indonesia, Drh Ayatullah M Natsir mempresentasikan informasi terkini perkembangan penyakit Newcastle Disease (ND) dan Infectious Bronchitis (IB).

Ayat menerangkan penyakit ND dihubungkan dengan kondisi saat ini masih menjadi penyebab kerugian ekonomis di peternakan broiler, breeder hingga layer.

Tahun 2018, survei yang dilakukan tim Ceva Indonesia, terdapat kejadian 721 penyakit di farm. “Dua puluh dua persen kasus ditemukan dominasi penyakit ND,” terang Ayat, sembari memperlihatkan info grafis di layar.

Berdasarkan buku Indeks Obat Hewan Indonesia 2017, kata Ayat, terdapat 220 vaksin live dan kill yang sudah melewati uji standar.

“Mengapa masih banyaknya kasus ND terjadi di Indonesia?, penyebabnya banyak. Salah 1 pertanyaan kita sampaikan adalah apakah mungkin vaksin yang beredar tidak cocok dengan challenge lapangan,” ujar Ayat.

Penelitian yang banyak terpublikasi di tahun 2009, kemudian berlanjut di tahun 2018 disimpulkan bahwa vaksin tidak cocok dengan challenge bukanlah isunya.

Pada kesempatan yang sama, Pascal Paulet selaku Poultry Corporate Franchise Director Ceva Sante Animale France mengatakan di beberapa belahan dunia, virus IB bersinergi dengan penyakit lain seperti AI dan ND yang ditemukan di Mesir. “Sekitar 33 persen, IB berdiri sendiri. Sedangkan 70 persen kolaborasi dengan penyakit lain,” katanya.

Disebutkan Pascal, dari 9 inovasi Ceva, data manajemen merupakan salah satu unggulan selain inovasi hatchery yang meliputi pengaplikasian vaksin yang baik, hingga menghasilkan hasil DOC yang optimal. Ceva juga selalu mengevaluasi dinamika penyakit di lapangan, melahirkan inovasi vaksin yang efektif sesuai dinamika virus di lapangan.

Pascal juga memperkenalkan vaksin vector milik Ceva yaitu Vectormune ND yang akan segera hadir di Indonesia. Dimana vaksin ini bisa diaplikasikan di telur melalui teknologi in-ovo vaccination.

Referensi Global di Hatchery Vaccination

Ceva menjadi referensi global di hatchery vaccination. Hal ini dibuktikan dari cakupan luas penjualan produkproduk vaksin di hatchery yang Ceva miliki. Secara global pada tahun 2017, 22 milyar dosis new vaccine technology digunakan di berbagai negara.

Dalam presentasinya, Jessica Lee DVM, Asia Veterinary Services Manager menyampaikan tentang update penyakit gumboro dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pelanggan menggunakan Transmune. Sudah 10 tahun lamanya, vaksin gumboro unggulan Ceva ini digunakan di 324 hatchery di Asia. Transmune memberikan ketenangan pikiran untuk pelanggan dalam menghentikan gumboro cycle, konsistensi dalam keseragaman titer dibanding vaksin IBD drinking water dan rHVT-VP2 dan juga mendapatkan kepercayaan dalam memberikan performa yang tinggi.

Jessica juga menyampaikan bahwa Ceva juga mengembangkan metode quality control untuk produk Transmune secara spesifik, yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Metode spesifik ini untuk menghitung potensi vaksin yang diproduksi disebut sebagai CID50 (Chicken Infective Dose 50).

Disusul dengan pemaparan “Hatchery Modernization” oleh Dr Chalermchai Skulphuek (Tose), Regional Vaccination Services and Equipment Manager Ceva Animal Health Thailand. Dalam presentasi nya Tose memberikan informasi mengenai update di Hatchery Modernization. Dimana Ceva juga siap berikan tidak hanya produk yang terbaik namun juga equipment technology yang mendukung dan inovatif, seperti LasefLife dan Egginject.

Embrace Chicken and Eggs

Penyelenggaraan Chick Day tahun ini, menurut Marketing Executive Ceva Animal Health Adhysta Prahaswari menjadi bagian awal dari komitmen Ceva untuk turut berperan dalam meningkatkan konsumsi daging ayam dan telur. “Tim milenials Ceva mengkreasikan tema ‘Embrace Chicken and Eggs To break cycle of child stunting’ dan program ini telah kami mulai dengan kampanye video dan menyebarkan informasi melalui sosial media,” ungkap Adhysta. Program ini, merupakan komitmen Ceva dalam mendukung para peternak Tanah Air untuk menyediakan daging ayam dan telur yang bagus kepada masyarakat. (Adv)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer