-->

ASF SRI LANKA: VIRUS MENCAPAI NEGARA KE-21 DI ASIA

Demam Babi Afrika (ASF) telah mencapai negara ke-21 di Asia: Sri Lanka. Media berita lokal telah melaporkan kematian babi, begitu pula Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO). Konfirmasi resmi telah menyusul sekarang oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH).

Laporan WOAH baru-baru ini menyebutkan tentang 3 infeksi di peternakan, yang semuanya dimulai pada 25 Oktober 2024. Ketiganya ditemukan di bagian barat negara itu dalam radius 100 km dari ibu kota Kolombo.

Yang terbesar dari ketiganya adalah sebuah peternakan di Madampe di Provinsi Barat Laut, di distrik Puttalam, tepat di sebelah utara Kolombo. Di sini, virus muncul di sebuah peternakan dengan 855 babi. Secara total, 301 babi telah mati.

Sebuah peternakan di Bollaththa, Ganemulla di Provinsi Barat, di distrik Gampaha, melaporkan wabah di sebuah peternakan dengan 564 babi, yang 91 ekor di antaranya telah mati. Peternakan ini terletak di pinggiran kota metropolitan Colombo, dengan hampir 6 juta penduduk. Peternakan ketiga juga ditemukan positif di Ja-ela, Provinsi Barat, juga di distrik Gampaha. Di peternakan ini, terdapat 282 babi dan sebagian besar (251) telah mati. Jika diukur secara langsung, peternakan ini berjarak sekitar 5 km dari peternakan lainnya di provinsi ini.

Sejalan dengan wabah di tempat lain di Asia, kemungkinan besar wabah telah berkembang ke tingkat yang jauh lebih serius. Setidaknya itulah pesan yang muncul dari sumber-sumber lokal. Departemen Produksi dan Kesehatan Hewan negara itu sendiri telah mengumumkan wabah pertama pada akhir Oktober. Jika situs web FAO menyebutkan 20.000-25.000 korban babi di Provinsi Barat saja, media lokal telah melaporkan bahwa virus tersebut juga telah mencapai Provinsi Uva, Provinsi Utara, dan Provinsi Barat Laut.

Sebelumnya, sejak 2017, ASF masuk ke Asia melalui Siberia. Pada Agustus 2018, virus tersebut muncul di Tiongkok, setelah itu virus tersebut menyebar dengan sangat cepat ke seluruh benua. Selain 21 negara Asia yang sekarang terinfeksi, virus tersebut juga mencapai Papua Nugini pada Maret 2020 – secara teknis negara ini dianggap sebagai bagian dari benua Oseania.

Taiwan memang mengomunikasikan temuan virus ASF pada babi yang terdampar di pantai, tetapi karena mereka kemungkinan besar terbawa arus dari daratan Tiongkok, Taiwan sendiri telah mempertahankan status ASF negatif.

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer