-->

PELATIHAN FORMULASI PAKAN SAPI PERAH ALA CENTRAS IPB UNIVERSITY

Para Peserta Pelatihan Formulasi Pakan Sapi Perah
(Foto : CR)

CENTRAS (Center for Tropical Animal Studies) IPB University mengadakan pelatihan bertajuk "Formulation, Production, and Rapid Test of Dairy Cattle Feed Quality", yang dilaksanakan pada Rabu-Kamis (20-21/11) di Ibis Styles Bogor Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, dan kunjungan pada Jumat (22/11) di Nutricell Pacific, Tangerang Selatan. 

Tujuan dari kegiatan tersebut yakni untuk menggali lebih dalam mengenai pentingnya formulasi pakan yang tepat, proses produksi yang efisien, serta penerapan uji cepat untuk memastikan kualitas pakan yang optimal. Selain itu acara tersebut juga dimaksudkan untuk  memberikan wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat bagi para peternak, pengusaha pakan, dan praktisi di bidang ini.

Ketua CENTRAS IPB University Prof Nahrowi dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata komitmen CENTRAS dalam mencari solusi atas berbagai tantangan di sektor peternakan sapi perah khususnya dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas. 

Peternakan sapi perah di Indonesia masih menghadapi berbagai persoalan yang kompleks. Yang palingh mendasar adalah produktivitas dan kualitas susu sapi perah yang masih rendah. Ia menyebut ada beberapa faktor salah satunya adalah kualitas pakan yang belum bagus. 

"Peternak kita terutama skala kecil banyak menghabiskan waktu untuk mencari hijauan pakan. Ini paradigma yang harus kita ubah, supaya waktunya itu dihabiskan di kandang untuk memantau sapi-sapinya," tutur Nahrowi.

Dirinya juga menyoroti mengenai isu kebutuhan susu nasional terus meningkat seiring dengan pertambahan populasi dan adanya program pemerintah seperti makan bergizi gratis dimana minum susu menjadi salah satu yang digaungkan.

"Ironisnya ketergantungan kita pada impor susu juga terus meningkat karena produksi kita tidak cukup, terlebih setelah terjadi wabah PMK. Alhasil ini tantangan besar yang memerlukan perubahan mendasar khususnya dalam pendekatan budidaya dan pakan ternak sapi perah," jelas Prof Nahrowi.

Direktur Pakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nur Saptahidhayat yang juga memberikan sambutannya melalui daring mengatakan bahwa isu di sektor sapi perah sejatinya semakin menarik, apalagi beberapa waktu lalu sempat terjadi demonstrasi yang bahkan sampai ada kegiatan mandi susu.

"Ini menggambarkan bahwasanya permasalahan di sapi perah ini ternyata tidak sesederhana itu, tidak hanya masalah produksi distribusi dan penyerapan pun juga bermasalah. Demonstrasi justru membuka wawasan semua pimpinan nasional, bahkan sampai ada pertemuan yang baru pertama kali pertemuan membahas sapi perah yang bahkan dihadiri oleh Mensesneg, Menko, dan juga kedepan akan ada diskusi bersama Menhan. Ini memang agak diluar apa yang pernah ia bayangkan," tuturnya. 

Ia menegaskan permasalahan persusuan menjadi permasalahan nasional yang menjadi fokus para petinggi negara, karena bersamaan dengan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak terlepas dari peran sapi perah yaitu dalam rangka menyediakan susu. 

"Semua lini menjadi penting terkait dengan pengembangan sapi perah, salah satu lini yang tidak kalah penting adalah penyediaan pakan, menjadi satu hal yang mutlak. Dimana-mana kita selalu mendiskusikan tentang sapi terutama sapi perah dan yang menjadi topik paling hangat adalah terkait dengan pakan," pungkas Sapta.

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer