Seremoni pelepasan ekspor produk vaksin serta obat hewan Vaksindo dan AJS (Foto: Istimewa) |
PT Vaksindo Satwa Nusantara (Vaksindo) dan PT Agrinusa Jaya Santosa (AJS), anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Japfa), Senin (26/8/2024) melepas produk vaksin, vitamin dan obat-obatan hewan ke 8 negara di Asia. Dua diantaranya, yakni Filipina dan Malaysia merupakan tujuan negara baru untuk produk vaksin dari Vaksindo dan vitamin ternak dari AJS. Total nilai ekspor pada periode bulan Agustus mencapai USD1,4 juta atau setara dengan Rp 22 Milyar.
Teguh Prajitno, Head of SBU Animal Health and Livestock Equipment Japfa mengemukakan. “Tahun ini, kami berhasil membuka pasar baru untuk produk vaksin dengan merek Vaksimune dan vitamin hewan. Selain pengiriman perdana ke Filipina, Vaksimune juga diekspor ke negara lainnya seperti Nigeria, Kamerun, Myanmar, Malaysia, Vietnam, India, dan UAE. Kami juga mengirim premiks pakan hewan ke Myanmar. Hal ini menandai pencapaian penting dalam upaya kami untuk meningkatkan kesehatan ternak, baik di tingkat nasional maupun global."
Direktur Kesehatan Hewan, Kementan RI, Drh Imron Suandy MVPH dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Vaksindo dan AJS atas pencapaian dalam mengekspor vaksin dan obat-obatan hewan ke pasar internasional. Keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan komitmen dan dedikasi perusahaan terhadap kualitas produk, tetapi juga merupakan contoh nyata dari inovasi dan keunggulan dalam industri farmasi hewan nasional.
“Kami berharap pencapaian ini akan menjadi inspirasi dan motivasi bagi perusahaan-perusahaan serupa agar terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya. Kami juga berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi sektor industri agar dapat berperan lebih aktif di pasar global. Terima kasih kepada Vaksindo dan AJS atas dedikasinya selama ini di industri farmasi ternak,” kata Imron.
Pada kesempatan yang sama, Drh Sri Yanto MSi PhD selaku Deputi Bidang Karantina Hewan, Badan Karantina Indonesia turut menyampaikan apresiasianya.
“Ekspor ini menunjukkan dukungan dan kontribusi Japfa terhadap ketahanan pangan dunia, terutama di negara sendiri. Berbicara mengenai produksi dan produktivitas unggas, stamina dan ketersediaan vaksin menjadi hal yang sangat penting dalam mengantisipasi tingkat mortalitas atau kematian hewan ternak," terang Sri Yanto,
Di era digitalisasi ini, lanjut dia, di Badan Karantina memiliki layanan yang disebut dengan SSNQC (Single Submission Quarantine Customs) bekerjasama dengan Bea Cukai, sehingga pengajuan ekspor akan lebih mudah secara struktural dan ketelusurannya lebih terjamin. Seluruh pelayanan yang dikaitkan dengan perkarantinaan, diharapkan semudah mungkin dan mampu memberikan pelayanan yang cepat.
Baik Vaksindo maupun AJS berkomitmen untuk memastikan produk yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas yang tinggi. Keduanya telah menerapkan standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2015, akreditasi laboratorium ISO 17025:2017 dan Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik/ Good Manufacturing Practice (CPOHB/ GMP). Selain itu, Vaksindo juga dilengkapi dengan laboratorium Biosafety Level-3 (BSL-3) yang memiliki tingkat keamanan yang sangat ketat dan fasilitas riset yang memadai.
Obat-obatan dan vaksin yang diproduksi Vaksindo telah berhasil diekspor ke total 19 negara yaitu Malaysia, Myanmar, Kamboja, Filipina, Vietnam, Thailand, India, Nepal, UAE, Nigeria, Kamerun, Irak, Mesir, Lebanon, Arab Saudi, Afganistan, Pakistan, Oman dan Uzbekistan. Sementara itu, AJS berhasil memasarkan produknya ke 4 negara, yakni Malaysia, Myanmar, India dan Pakistan serta menargetkan 2 negara tujuan baru yaitu Vietnam dan Nigeria.
“Kami bertekad untuk melakukan ekspansi ke negara lainnya dan terus memperbarui produk kesehatan hewan sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Tentunya didukung dengan penelitian yang komprehensif dan berkesinambungan, sehingga menghasilkan produk yang tidak hanya diminati secara nasional, melainkan mampu memenuhi permintaan dan kebutuhan di seluruh dunia,” tutup Teguh. (Rilis/INF)
0 Comments:
Posting Komentar