Daging babi adalah protein pilihan bagi banyak orang di Filipina, namun, pada tahun 2019, ayam menyalip daging babi untuk pertama kalinya dalam konsumsi per kapita. Preferensi ini tetap ada.
Pertumbuhan permintaan daging ayam di dalam negeri dikabarkan lebih cepat dari daging lainnya, salah satu alasannya adalah ekspansi gerai makanan cepat saji. Konsumsi ayam per kapita naik dari 11,6 kg pada 2009 menjadi 15,6 kg pada 2018 dengan konsumsi rata-rata 13,4 kg per orang per tahun.
Untuk kuartal pertama 2022, produksi daging ayam meningkat 13% tahun-ke-tahun dengan peternakan unggas besar masih relatif tidak terpengaruh dari flu burung yang sangat patogen. Namun, banyak unit pemerintah daerah terus memberlakukan pembatasan yang melampaui Program Perlindungan Flu Burung nasional Filipina. Hal ini mengakibatkan terbatasnya ketersediaan ayam hidup. (poultryworld)
0 Comments:
Posting Komentar