Webinar mengenai “Inovasi Pencahayaan untuk Produktivitas Kandang Closed House” yang diinisiasi Signify Indonesia. (Foto: Infovet/Ridwan) |
Pencahayaan yang diprogram dengan baik di dalam kandang menjadi salah satu faktor penting dalam manajemen pemeliharaan ayam. Pencahayaan berpengaruh pada proses kematangan organ dan pertumbuhan ayam.
“Segi pencahayaan kandang turut memengaruhi perbaikan produktivitas ayam. Dan hal ini tentunya juga berpengaruh pada hasil produksi ternak yang berkualitas,” ujar Direktur Komersial Leader Signify Indonesia, Raymon, dalam webinar “Inovasi Pencahayaan untuk Produktivitas Kandang Closed House”, Kamis (16/9), yang diinisiasi Signify Indonesia bekerja sama dengan Majalah Infovet.
Hal tersebut juga diamini oleh Pakar Peternakan Universitas Padjajaran, Dr Sauland Sinaga yang menjadi narasumber. Ia mengungkapkan, kenyamanan pencahayaan dalam kandang berpengaruh pada faktor fisiologis yang juga memengaruhi potensi biologis ayam. “Khususnya pada kandang closed house yang memang sistem pencahayaannya tergantung pada lampu,” kata Sauland.
Iapun menjelaskan intensitas cahaya yang dibutuhkan unggas tidak perlu terlalu tinggi. Karena apa yang ditangkap oleh penglihatan ayam berbeda dengan manusia. “Kita berpikir 50 watt saja kadang masih redup, padahal bagi ayam itu sudah cukup tinggi, karena gelombang cahaya yang diterima ayam lebih luas. Sehingga ayam membutuhkan cahaya yang nyaman,” ungkap dia.
Jadi kata Sauland, peternak bisa memilih lampu berwarna kehijauan redup untuk pemeliharaan ayam. Ia juga menegaskan, jangan pernah menggunakan lampu berwarna merah karena hal tersebut berpeluang ayam menjadi kanibal karena meningkatkan perasaan fighting ayam.
Lebih lanjut dipaparkan, pada fase gelap atau redup ini juga membantu ayam mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Disinilah terjadi pembentukan hormon melatonin secara optimal yang menginduksi peningkatan sekresi hormon pertumbuhan.
“Optimalnya hormon melatonin juga meningkatkan sistem imun. Karena pada waktu terang hormon tersebut tidak bekerja optimal. Dengan waktu istirahat yang baik tubuh ayam juga melakukan recovery sel-sel yang rusak, mengoksidasi radikal bebas, meningkatkan penyerapan vitamin dan menurunkan peristaltik usus dan sekum yang terjadi peningkatan kecernaan mineral dan serat, serta meningkatkan produksi enzim pitase dan produksi inositol (vitamin B 8) yang memengaruhi sistem saraf pusat otak untuk tenang,” jelas Sauland yang juga Ketua Asosiasi Monogastrik Indonesia.
Hal senada juga dikemukakan Pakar Bisnis dan Teknologi Signify Indonesia, Budi Novianto. Dikatakan dalam pemeliharaan ternak ayam, pemberian cahaya yang nyaman pada saat ayam beraktivitas dan istirahat turut memegang peranan penting dalam pertumbuhan.
“Dari situlah kami lakukan inovasi teknologi pada lampu kandang yang mampu memberikan kenyamanan pada ayam. Dengan inovasi teknologi ini program lampu kandang tersebut memiliki simulasi seperti matahari terbit dan tenggelam, sehingga ayam benar-benar nyaman dibuatnya,” kata Budi.
Lebih lanjut dijelaskan dari beberapa penelitian yang dilakukan, penggunaan lampu tersebut turut memengaruhi kebaikan bobot badan ayam, memperbaiki konversi pakan hingga menurunkan angka deplesi pada populasi ayam. (RBS)
0 Comments:
Posting Komentar