-->

ASOHI JAWA BARAT GELAR SEMINAR NASIONAL MELALUI DARING

Seminar Nasional ASOHI, kupas tuntas mutasi virus patogen pada ungas


Rabu (14/7) ASOHI Jawa Barat mengadakan Seminar Nasional melalui daring Zoom meeting. Topik yang dibahas yakni mutasi virus infeksius pada unggas seperti ND, AI, dan IB beserta permasalahan yang dihadapi oleh peternak khususnya pada masa pandemi Covid-19 dua tahun belakangan. Hadir sebagai pembicara yakni Guru Besar sekaligus pengajar FKH UNAIR, Prof. Suwarno.

Dalam sambutannya Ketua Umum ASOHI Jawa Barat yang juga baru terpilih hari itu drh Nurvidia Machdum berterima kasih kepada para panitia penyelenggara yang sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menggelar acara tersebut. Dirinya juga mengatakan bahwa seminar nasional ini juga bertujuan untuk menambah informasi dan ilmu khususnya dibidang kesehatan hewan dan informasi terkini terkait virus patogen yang ada pada unggas seperti ND, IB, dan AI.

Terkait keterpilihannya sebagai Ketua ASOHI Jawa Barat ia berharap agar bisa bekerja semaksimal mungkin sesuai dengan visi dan misi ASOHI. Nurvidia juga memohon dukungan dari para stakeholder lainnya yang berkepentingan agar dirinya dan segenap pengurus ASOHI Jawa Barat dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. 

Setelahnya Prof. Suwarno memulai presentasinya mengenai mutasi beberapa jenis virus patogen pada unggas. Dalam presentasinya yang berdurasi kurang lebih satu jam, Prof. Suwarno menjabarkan mengenai faktor - faktor yang menyebabkan mutasi, jenis mutasi, cara virus bermutasi, serta dampak dari mutasi virus baik terhadap inang maupun virus itu sendiri. 

Tidak hanya mutasi virus pada unggas, Prof. Suwarno juga menyinggung mutasi virus pada manusia misalnya Covid-19. Menurut beliau virus Covid-19 memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dengan virus patogen pada unggas yakni Infectious Bronchitis (IB).

"Persamaannya yakni sama - sama dari Coronaviridae, target organ sama (paru - paru), dan memiliki karakteristik genom yang mirip. Namun bedanya adalah inang dan reseptornya, namun begitu keduanya memiliki karakteristik yang hampir serupa," tutur Prof. Suwarno.

Dirinya juga menjabarkan mengenai data - data kekinian terkait mutasi virus patogen pada unggas. Misalnya saja AI yang dalam beberapa tahun ini kurang hits ketimbang kompatriot virus lainnya dimana ND dan IB sedang "galak-galaknya" menginfeksi ayam baik layer maupun broiler.

Pada sesi diskusi, pernyataan menarik terlontar dari Prof. Suwarno, hal ini juga berkaitan dengan wabah Covid-19. Secara teori menurut Prof. Suwarno manusia dapat memanen plasma covalesens Covid-19 melalui ayam petelur. 

Caranya adalah dengan menyuntikkan antigen S milik Covid-19 ke dalam tubuh ayam. Karena perbedaan reseptor, ayam tidak akan menunjukkan gejala klinis dan terinfeksi, tetapi antibodi terhadap Covid-19 akan tetap dibuat dan dapat terkandung pada telur ayam dalam bentuk IgY yang apabila dikonsumsi bisa menjadi semacam produk "telur anti Covid-19".

"Ini baru sebatas teori saja, masih perlu kajian dan penelitian lebih lanjut, tapi tidak menutup kemungkinan ini bisa dilakukan. Namanya juga peneliti, teori tentunya harus diaplikasikan toh?," tutur Prof. Suwarno. (CR) 


Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer