Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini PAKAN MENJADI TIDAK TERJANGKAU BAGI PETERNAK UNGGAS IRAN | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

PAKAN MENJADI TIDAK TERJANGKAU BAGI PETERNAK UNGGAS IRAN

Pasokan yang langka dan harga yang tinggi di pasar pakan Iran membuat ribuan peternak unggas tidak beroperasi selama beberapa bulan terakhir. Pemerintah gagal mendistribusikan pakan pakan yang cukup bagi peternakan unggas dengan harga yang dijamin, demikian kata Habibollah Asad-Nejad, wakil ketua Asosiasi Produsen Ayam Iran.

Di Iran, pihak berwenang memperkenalkan nilai tukar pemerintah khusus untuk bahan makanan impor. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah mendistribusikan pakan dengan harga yang jauh lebih rendah daripada harga di pasar terbuka untuk menghindari fluktuasi harga di pasar daging ayam. Namun dalam beberapa bulan terakhir, permintaan pakan lebih tinggi dari yang bisa didistribusikan pemerintah. Di pasar terbuka, peternakan unggas harus membayar IRR 120.000 (US $ 0,5) per kg pakan unggas, lebih tinggi dari harga pemerintah.

Sejak Mei 2020, pemerintah hanya mampu menyuplai 50% kebutuhan peternakan unggas untuk pakan, Asad-Nejad memperkirakan. Masalah pasokan pakan telah menyebabkan 7.000 peternakan unggas berhenti beroperasi dan mendorong banyak hatchery untuk mengurangi produksi.

Gangguan pasokan disebabkan oleh mata uang Iran yang terus turun. Real Iran telah kehilangan sekitar 49% nilainya pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19 dan akibatnya terjadi penurunan harga minyak. Pada awal September, nilai tukar jatuh ke rekor terendah terhadap dolar AS. Ini membuat semua produk impor, termasuk bahan pakan, lebih mahal. Iran mengimpor sekitar 80% bahan pakan untuk produksi pakan unggas.

Saat ini, total produksi DOC adalah sekitar 110 juta per bulan, sedangkan sebelum pandemi Covid-19 adalah 120 juta. Pada Mei 2020, kekurangan pakan unggas yang akut di pasar domestik telah mendorong hatchery untuk mengubur hidup-hidup DOC karena tidak ada yang membeli.

Menurut Asosiasi Industri Pakan Iran, pandemi Covid-19 tidak bisa disalahkan. Sanksi AS telah memblokir pembayaran untuk 3 juta ton jagung dan kedelai impor, membuat pasar domestik kekurangan bahan makanan. Peternak unggas Iran meminta pemerintah untuk mengambil langkah segera untuk melindungi industri unggas domestik. Menurut Asad-Nejad, krisis saat ini dapat berdampak parah dan berdampak jangka panjang pada industri perunggasan Iran. (Sumber poultryworld.net)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer