![]() |
James McGrane, Team Leader FAO ECTAD Indonesia dan I Ketut Diarmita (Foto: Humas Kementan) |
Badan Pangan dan Pertanian
Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO) memberikan apresiasi kepada Direktorat
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian
(Kementan) yang telah berhasil dalam pelaksanaan pengendalian dan penanggulangan
penyakit Avian Influenza (AI) atau
yang lebih dikenal sebagai Flu Burung (FB). Hal tersebut disampaikan oleh
Stephen Rudgard, FAO Representative for Indonesia and Timor Leste melalui
suratnya kepada I
Ketut Diarmita, Dirjen PKH, Kementan, Jumat (19/07).
Penyakit AI atau FB adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang semua jenis unggas
domestik termasuk ayam, bebek, dan burung puyuh, serta diketahui dapat
menyebabkan tingkat kematian yang tinggi.
Flu burung merupakan salah satu dari
15 penyakit hewan yang dapat ditularkan ke manusia (Zoonosis) prioritas untuk dikendalikan bagi Pemerintah. Indonesia
tertular virus flu burung sejak tahun 2003 yang menyebar ke beberapa wilayah
dalam beberapa tahun saja. Dalam rangka melindungi kesehatan manusia dan
produksi ternak unggas di Indonesia, pemerintah gencar melakukan program
pengandalian dan penanggulangan flu burung. Berdasarkan data Kementan, angka
tahunan kasus FB turun dari 2751 pada tahun 2007 ke 476 pada tahun 2018.
Atas pencapaian dalam
pengendalian dan penanggulangan FB tersebut, James McGrane, Team Leader FAO ECTAD Indonesia mewakili
Stephen memberikan penghargaan kepada Ketut atas kepemimpinannya dalam
pelaksanaan program.
"Sir, your leadership has inspired Indonesia to protect the community
from zoonotic disease threats. Thank you for your great partnership!"
Atau "Pak, kepemimpinan Anda telah menginspirasi Indonesia untuk melindungi
masyarakat dari ancaman Zoonosis. Terima kasih atas kemitraan yang hebat!"
Demikian pernyataan Stephen dan
James yang ditulis pada foto/lukisan yang diserahkan kepada Ketut. Pada
kesempatan tersebut, FAO Indonesia melalui James juga menyerahkan surat
pernyataan apresiasi yang senada untuk Dirjen PKH tersebut.
“FAO telah mendukung program
Kementan dalam pengendalian dan penanggulangan FB sejak tahun 2006. Sepanjang
kerjasama selama 13 tahun ini, kami mengapresiasi angka kasus penyakit flu
burung yang terus menurun,” kata James.
Ketut mewakili Kementan juga
menyampaikan apresiasinya kepada FAO atas kontribusinya dalam meningkatkan
kapasitas pengendalian dan penanggulangan zoonosis, khususnya FB di Indonesia.
Menurutnya, banyak keberhasilan yang telah diperoleh dalam kerangka kerjasama
Pemerintah Indonesia-FAO dengan dukungan USAID ini.
Lanjut Ketut, pada saat ini
pengendalian dititikberatkan pada peningkatan biosekuriti pada peternakan dan
sertifikasi kompartemen bebasAI, dan pemantauan dinamika virus AI yang beredar
di lapangan untuk tujuan produksi dan penggunaan vaksin yang efektif dalam
melindungi peternakan.
"Implementasi strategi ini
berhasil menekan kasus flu burung di peternakan rakyat, juga memberikan
sertifikasi kompartemen bebas AI bagi peternakan komersial. Keberhasilan
sertifikasi tersebut membuat produk unggas Indonesia dapat diekspor ke beberapa
negara," pungkasnya. (Rilis/INF)
0 Comments:
Posting Komentar