![]() |
Kepanitiaan HATN berada di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau (Foto:Infovet) |
Perhelatan tahunan Hari Ayam dan Telur
Nasional (HATN) IX masih terbilang jauh hari pelaksanaannya. Namun, tim yang
ditugaskan untuk melakukan penjajakkan ke berbagai daerah untuk dijadikan tuan
rumah, jauh-jauh hari sudah mulai dilakukan.
Ir Bambang Suharno dari Majalah Infovet
dan Ricky Bangsaratoe dari Perhimpunan Insan Peternakan Rakyat, berkunjung dan
bertemu langsung dengan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
Riau, drh Askardiya R Patrianov MP, Senin (26/11/2018). Adapun tujuan dari
pertemuan ini adalah untuk membicarakan kemauan dan kesiapan Provinsi Riau
dijadikan sebagai tuan rumah HATN.
Menurut Ir Bambang, dijadikannya
Provinsi Riau sebagai tuan rumah penyelenggaraan Hari Ayam dan Telur Nasional
IX 2019 bukanlah tidak beralasan. Alasan mendasar adalah Provinsi Riau dengan
Ibu Kotanya Pekanbaru, tumbuh dan berkembang menjadi pusat kota, dengan beragam
aktivitas industri, masyarakat terdidik dari beragam kalangan, sehingga
menjadikan kota ini salah satunya sebagai pusat kuliner.
“Kita sudah mahfum bersama, salah satu
ciri masyarakat kota yang maju adalah memiliki sifat konsumtif, olahan pangan fast food, dan ini menjadi alasan,
mengapa Provinsi Riau untuk tahun 2019 dijadikan sebagai tuan rumah
penyelenggaraan Hari Ayam dan Telur Nasional IX,” kata Bambang.
Pemaparan Ir Bambang terkait habit atau
kebiasaan buruk masyarakat Indonesia kini dan bahkan nanti di depan Kepala
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, rata-rata pengeluaran
keluarga terbesar adalah untuk pembelian rokok. “Pengeluaran untuk rokok 5 kali
lebih banyak dari pengeluaran untuk telur dan susu,” kata Bambang.
Beragam hasil kajian menyebutkan, Indonesia
nomor 1 sebagai negara dengan konsumsi rokok terbesar di ASEAN, yakni 1.3 ribu
batang/orang/tahun.
Masih menurut Bambang, tingginya angka
konsumsi rokok tersebut berdampak pada penurunan angka konsumsi daging ayam dan
telur, yang ditandai dengan posisi Indonesia untuk angka konsumsi daging ayam
(11 kg/orang/tahun) dan telur (100 butir/orang/tahun) nomor 3 terendah di ASEAN
setelah Filipina.
Menanggapi apa yang disampaikan Ir
Bambang, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau menyanggupi,
Riau dapat dijadikan sebagai tuan rumah Hari Ayam dan Telur Nasional IX 2019.
Kesiapan tersebut dilihat dari tujuan dan manfaat positif yang dapat diambil
dari kegiatan dimaksud.
“Hari Ayam dan Telur Nasional mengandung tujuan mulia, yakni mengedukasi masyarakat agar sadar gizi, mengubah kebiasaan mereka ke arah yang lebih baik, sehingga mereka dan anak-anaknya dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan standar pertumbuhan yang diharapkan. Ke depannya, anak-anak mereka dapat menjadi generasi yang cerdas,” kata Patrianov.
Terkait dengan pelaksanaan kegiatan
tersebut, Patrianov meminta tim dari Hari Ayam dan Telur Nasional IX untuk
memfikskan terlebih dahulu perihal pendanaan, sehingga pada saat kegiatan
tersebut akan digelar, tidak ada hal-hal yang merintangi, terutama yang
berhubungan langsung dengan keuangan.
“Kita sudah pahami bersama, ada banyak
sumber dana yang dipaparkan oleh tim diantaranya sponsorships, sumbangan
pemerintah daerah, penjualan stand
pameran officials products, serta
sumbangan atau donasi yang bersifat tidak mengikat,” urai Patrianov.
Namun demikian, lanjut dia, terkait
dengan sumbangan pemerintah daerah, tentu kami meminta tim untuk menunjukkan
jalan bagaimana mendapatkan dana tersebut dipenyelenggaraan tahun lalu.
“Jika dimasukkan ke anggaran murni,
jelas tidak bisa. Kemudian apabila dimasukkan ke anggaran perubahan, tentu
harus ada contoh atau petunjuk yang jelas,” tandasnya.
Terlepas dari itu, Patrianov memastikan
bahwa kegiatan Hari Ayam dan Telur Nasional akan menuai sukses, apatah lagi
acara ini telah mendapat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari instansi
pemerintah pusat dan daerah, organisasi pendukung, seperti Asosiasi Obat Hewan
Indonesia. Ditambah lagi keterlibatan UIN Suska Riau dengan sumberdaya manusia
yang mumpuni di bawah Program Studi Peternakan yang dimiliki.
“Kami yakin, acara ini akan sukses
mengedukasi masyarakat agar sadar gizi. Tentu dengan keterlibatan Infovet
sebagai media peternakan dan kesehatan hewan nasional, dan Riau Pos untuk media
lokal yang juga telah me-nasional,” pungkas Patrianov. (Sadarman).
0 Comments:
Posting Komentar