![]() |
Platform digital Ternaknesia. |
Deputi
Kerja Sama Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Wisnu Wijaya
Soedibjo mengapresiasi upaya digitalisasi bidang peternakan yang dilakukan
ketiga perusahaan diantaranya Ternaknesia, Karapan, dan SmarTernak.
Wisnu
bahkan menyebut ketiganya sebagai pionir digitalisasi
dalam sektor peternakan. Menurutnya, digitalisasi ekonomi bisa memberikan nilai
tambah kepada sistem peternakan tradisional.
BKPM
memperkirakan ada lebih dari Rp 30 triliun investasi akan masuk lewat
digitalisasi ekonomi, terutama yang mengarah pada perangkat aplikasi dan sumber
daya manusia. Meski begitu, dia belum dapat merinci seberapa besar investasi yang terserap khusus untuk sektor
peternakan berbasis digital.
Agribisnis
merupakan investasi menarik bagi para pemain asing. Namun, pemerintah masih
belum akan memberlakukan aturan ketat bagi penanaman modal pada sektor digital.
"Kita buka pintu selebar-lebarnya untuk tahu siklus bisnisnya seperti apa,
sehingga kita bisa beradaptasi," kata Wisnu di Jakarta, Selasa
(16/10/2018).
Pengamat
Pertanian Universitas Padjadjaran Rochadi Tawaf menyatakan industri 4.0 adalah
wajah baru pada sektor peternakan Indonesia. Era digital pun mengharuskan
peternak rakyat turut serta dalam perkembangan zaman, jika tak mau tertinggal
oleh perusahaan besar yang terus berinovasi dengan teknologi.
Rochadi
menyebutkan ada 4 kewajiban peternak rakyat untuk bertahan di era bisnis
digital. Pertama, infrastruktur informasi dan teknologi dalam bentuk jaringan
internet. Kedua, klasterisasi wilayah sesuai spesialisasi dalam peternakan sapi
seperti pembagian pembibitan, penggemukan, pemotongan, atau penghasil susu.
Ketiga,
penggunaan teknologi finansial sebagai inovasi dalam akses permodalan.
Terakhir, jejaring bisnis lewat sistem aplikasi. "Efisiensi bisa tercapai
dalam transportasi, logistik, komunikasi, serta produksi lewat jejaring,"
ujar Rochadi.
Dia
menjelaskan, disrupsi teknologi akan memaksa para peternak rakyat di perdesaan
untuk beradaptasi. Pemerintah harus terus mendukung masyarakat supaya memiliki
daya saing dengan penyediaan infrastruktur dan kebutuhan untuk menuju
digitalisasi. Salah satu program yang disorot adalah Desa Model Digital sesuai
Program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
(Sumber: katadata.co.id)
0 Comments:
Posting Komentar