Kementerian
Pertanian (Kementan) memastikan produksi jagung nasional 2018 dalam kondisi
surplus. Pasokan jagung nasional dinilai melebihi kebutuhan pakan ternak.
Melansir
dari laman kompas.com, Jumat
(3/8/2018), Kementan memahami bahwa jagung memiliki peran yang sangat penting
dalam produksi pakan dan perkembangan industri ternak ayam ras di Indonesia.
Kepala
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ketut Kariyasa mengemukakan, beberapa
hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan merupakan bagian terbesar dari
struktur biaya produksi daging ayam dengan porsi 65 hingga 70 persen dari total
biaya produksi yang dibutuhkan.
“Proporsi
jagung dalam pembuatan pakan ternak, khususnya ayam ras mencapai 40 hingga 50
persen. Jadi peningkatan produktivitas jagung menjadi salah satu perhatian
utama kami demi mendukung keberlangsungan industri peternakan nasional,”
jelasnya.
Saat
ini, kebutuhan jagung untuk pakan di Indonesia mencapai 7,8 juta hingga 8,5
juta ton per tahun. Dengan perkembangan pesat pada industri peternakan ayam
ras, Kariyasa memperkirakan kebutuhan jagung untuk pakan juga akan meningkat.
Dalam
sepuluh tahun mendatang, Kariyasa memprediksi kebutuhan jagung untuk pakan
ternak akan mencapai lebih dari 16 juta ton. Oleh karenanya, Kariyasa
memastikan bahwa produksi jagung nasional masih melebihi kebutuhan industri
pakan ternak.
Terus Meningkat
Kariyasa
menyebutkan, dalam empat tahun terakhir produksi jagung telah meningkat secara
signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2014
produksi jagung di Indonesia sebesar 19,0 juta ton.
Peningkatan
produksi mulai terjadi pada 2015 menjadi 19,6 juta ton. Pada 2016 produksi
jagung masih melanjutkan tren peningkatan dengan capaian produksi sebesar 23,6
juta ton. Puncaknya, pada 2017 produksi jagung sudah mencapai 28,9 juta ton.
Tahun 2017, peningkatan
produksi jagung sangat tinggi, mencapai 5,3 juta ton. Jumlah
ini meningkat 22,4 persen dibanding tahun sebelumnya.
Tahun
2018, tren positif peningkatan produksi jagung diperkirakan Kariyasa masih
terus berlanjut. Tingkat produksi rata-rata 5,2 ton per hektar dan luas panen
sampai akhir Desember nanti diperkirakan akan mencapai 5,74 juta hektar. Produksi
jagung tahun ini diprediksikan bisa melebihi produksi tahun lalu dengan capaian
lebih dari 29 juta ton. ***