Itik Alabio (Foto: Istimewa) |
Pemandangan menawan terlihat ketika 1.000 ekor itik Alabio
bergerombol menyusuri kolam di kawasan Desa Jejangkit Muara, Kabupaten Barito
Kuala, Kalimantan Selatan. Itik Alabio ini rupanya tengah turut meramaikan momen
Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38, Kamis (18/10/2018).
Kepala Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan
Ternak (BPTU-HPT) Pelaihari, Gigih Tri Pambudi mengungkapkan penyebaran bibit
itik Alabio sebanyak 1.000 ekor dibagikan untuk beberapa kelompok peternak.
Dalam keterangan resmi yang diterima Infovet, Gigih
mengemukakan itik Alabio merupakan salah satu rumpun itik lokal Indonesia yang
mempunyai sebaran asli geografis di Provinsi Kalimantan Selatan, dan telah
ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2921/Kpts/OT.140/6/2011
tanggal 17 Juni 2011.
Ciri khas Itik Alabio postur tubuh tegak membentuk sudut 70
derajat, paruh dan kaki berwarna kuning terang hingga jingga kemudian warna
bulu kombinasi cokelat, abu-abu dan putih. Ciri khas yang paling nampak adalah
adanya bulu putih membentuk garis seperti alis mulai dari pangkal paruh sampai
ke bagian belakang kepala.
Hebatnya lagi itik Alabio tergolong jenis itik unggul, karena
memiliki kemampuan bertelur 220-250 butir/ekor/tahun. Puncak produksi telur
diatas 90 %, bobot telur berkisar 58-65 gram/butir dan kemampuan produksi
sampai berumur 3 tahun serta memiliki kemampuan pertumbuhan cukup baik dengan
bobot badan dewasa berkisar 1,6-1,7 kg.
Itik Alabio merupakan sumber daya genetik ternak Indonesia
yang perlu dijaga dan dipelihara kelestariannya, sehingga dapat memberikan
manfaat dalam peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.
Gigih berharap itik alabio dapat dilestarikan sehingga jauh
dari ancaman kepunahan.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan
Kabupaten Batola, Alfian Noor, menyatakan bahwa bibit itik alabio sebanyak
1.000 ekor diterima oleh Kelompok Tani
Maju Bersama untuk 20 kepala keluarga. (NDV)