-->

PARAMETER MANAJEMEN REPRODUKSI SAPI PERAH YANG BAIK

Manajemen reproduksi yang baik sangat vital karena sapi harus beranak secara teratur untuk dapat terus memproduksi susu. Parameter kunci meliputi:

Lama Kosong (Days Open): Periode dari melahirkan hingga sapi bunting kembali. Idealnya sekitar 85-110 hari. Lama kosong yang terlalu panjang berarti sapi tidak akan mulai siklus laktasi berikutnya dalam waktu yang tepat, sehingga terjadi penurunan produksi susu kumulatif.

Service Per Conception (S/C): Jumlah inseminasi per kebuntingan. Idealnya kurang dari 2. Angka S/C yang tinggi menunjukkan masalah kesuburan atau deteksi birahi yang buruk.

Calving Interval (Interval Beranak): Waktu antara dua kelahiran berturut-turut. Idealnya sekitar 12-13 bulan (sekitar 365-400 hari). Interval yang lebih panjang menunjukkan sapi tidak bunting kembali dengan cepat.

Conception Rate (Angka Kebuntingan): Persentase sapi yang bunting dari seluruh sapi yang diinseminasi. Target yang baik adalah > 40%.

Pregnancy Rate (Angka Kebuntingan Kumulatif): Jumlah sapi yang bunting dibagi dengan jumlah sapi yang berpotensi bunting dalam periode waktu tertentu. Ini adalah indikator performa reproduksi yang komprehensif.

Detection Rate (Angka Deteksi Birahi): Persentase sapi yang birahi terdeteksi dan diinseminasi. Idealnya > 70%. Deteksi birahi yang akurat dan tepat waktu sangat penting.

Heat-to-Service Interval: Waktu dari awal birahi hingga sapi diinseminasi. Inseminasi pada waktu yang tepat sangat penting untuk keberhasilan kebuntingan.

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer