Peningkatan produktivitas, seperti produksi susu, produksi daging, efisiensi pakan, penghematan biaya produksi. Peningkatan kualitas produk, seperti susu rendah laktosa, daging tanpa lemak. Peningkatan kesehatan atau tahan terhadap penyakit, kemampuan beradaptasi dilingkungan tertentu, dsb.
Efisiensi reproduksi, meningkatkan angka kelahiran dan menurunkan angka kematian pedet, pengaturan siklus reproduksi dengan perencanaan jarak beranak.
Teknologi reproduksi, misalnya inseminasi buatan untuk meningkatkan mutu genetik dengan memanfaatkan potensi gentik sapi jantan. Transfer embrio untuk memperoleh tingkat kemurnian dan ketepatan potensi genetik secara utuh dari induk dan pejantan.
Pengurangan dampak lingkungan dan efisiensi sumber daya. Mengurangi emisi rumah kaca dari kotoran ternak karena tidak perlu memelihara banyak ternak dengan produksi rendah.
0 Comments:
Posting Komentar