-->

PROFITABILITAS INDUSTRI UNGGAS RUSIA MEROSOT TAJAM

Peternak unggas Rusia telah menderita kerugian dalam beberapa minggu terakhir karena menjual daging dan telur ayam pedaging ke pengecer dan pedagang grosir karena kelebihan pasokan semakin menguasai pasar.

Pada minggu terakhir bulan Maret, harga grosir rata-rata karkas ayam pedaging di Rusia turun sedikit, turun menjadi 142 Rub per kg (US$1,68), kata Sergey Lakhtuykhov, direktur umum Persatuan Peternak Unggas Nasional Rusia.

Rata-rata, peternak unggas menderita kerugian 20 Rub per kg (US$0,24) saat menjual daging ayam pedaging langsung ke pengecer dan 40 Rub per kg (US$0,48) berdasarkan kontrak dengan pedagang grosir.

Di segmen daging unggas cincang, situasinya dramatis. Rata-rata, harga anjlok menjadi 25 Rub per kg (US$0,30), mencapai 20 Rub per kg (US$0,24) di beberapa wilayah. Tahun lalu, harganya sekitar 80 Rub per kg (US$0,95), menurut Lakhtuykhov.

“Beberapa peternak mengatakan lebih mudah mengubur daging cincang daripada menyimpan dan menjualnya,” Lakhtuykhov mengakui.

Keuntungan industri telur rata-rata juga berada di zona merah. Saat ini, harga grosir telur di pasaran diperkirakan mendekati 25 Rub per kg (US$0,30), sementara biaya produksi mencapai 55 hingga 65 Rub per kg (US$0,65 – US$0,77), tergantung pada lokasi peternak.

Peternak unggas menaruh harapan mereka pada musim barbekyu yang akan dimulai pada bulan Mei ketika permintaan daging dan telur unggas biasanya meningkat. Dengan latar belakang ini, Boris Chernyshov, wakil juru bicara Duma Negara, majelis rendah Parlemen Rusia, mengajukan permintaan kepada Kementerian Pertanian yang mengusulkan untuk sementara melarang ekspor daging, kemungkinan termasuk unggas. Chernyshov berasumsi bahwa tindakan tersebut akan menjaga harga tetap rendah selama permintaan puncak.

Pimpinan industri menentang gagasan pelarangan ekspor pada saat industri sedang berjuang melawan kerugian. “Sebaliknya, komunitas industri sedang memikirkan cara untuk merangsang ekspor guna menstabilkan harga dan mengurangi kerugian peternak,” kata Sergey Yushin, direktur eksekutif Russian National Meat Union.

Jika diterapkan, pembatasan ekspor dapat memperburuk krisis di industri tersebut, menurut para pelaku pasar.

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer