-->

PERTUMBUHAN YANG KUAT DIPROYEKSIKAN UNTUK INDUSTRI UNGGAS DAN TELUR UKRAINA

Ukraina akan meningkatkan produksi unggas sebesar 28% menjadi 1,7 juta ton hingga 2033 dibandingkan dengan 2023, menurut perkiraan yang diterbitkan oleh Sekolah Ekonomi Kyiv (KSE).

Margin kotor yang positif dan perubahan pola konsumsi merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan ini.

Produsen daging unggas skala besar di Ukraina, yang sering kali juga memproduksi pakan unggas, merupakan kekuatan pendorong yang signifikan di balik pertumbuhan industri ini. Kemampuan mereka untuk mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi dan biaya produksi yang lebih rendah, seperti yang ditunjukkan oleh KSE, sebagian besar berkontribusi pada pertumbuhan kapasitas.

Sementara itu, konsumsi daging unggas per kapita diperkirakan akan terus tumbuh dan diproyeksikan mencapai 32,3 kg per tahun pada 2033 – naik 15,9% dibandingkan dengan 2023. Dalam beberapa tahun mendatang, unggas akan menggantikan daging sapi sebagai sumber protein utama dalam makanan orang Ukraina.

Konsumsi daging sapi di Ukraina diproyeksikan akan anjlok dalam beberapa tahun mendatang. Namun, total konsumsi unggas akan stagnan setelah tahun 2026 pada level sekitar 1,3 juta ton per tahun, karena tren populasi yang diperkirakan negatif.

Baik produksi maupun konsumsi telur diperkirakan tidak akan kembali ke level sebelum perang. Pengembangan perusahaan skala besar di sektor unggas juga telah mendorong pertumbuhan produksi telur ayam, kata KSE.

Para analis memperkirakan pertumbuhan produksi telur hingga 855.000 ton pada tahun 2033, yang merupakan peningkatan sebesar 31% dibandingkan dengan tahun 2023. “Namun, baik produksi telur ayam maupun konsumsi dalam negeri tidak akan pulih ke level sebelum perang pada tahun 2033, terutama karena tren populasi yang negatif dan kerusakan fasilitas produksi telur besar di selatan Ukraina selama invasi Rusia,” kata KSE.

Pertanian Ukraina, termasuk industri unggas, terus menderita kerusakan dan kehancuran akibat pertempuran yang sedang berlangsung. KSE menghitung nilai gabungan dari aset yang hancur mencapai US$10,3 miliar, yang menandai peningkatan sebesar 18% dari estimasi sebelumnya yang dibuat untuk tahun pertama invasi skala penuh.

“Peningkatan kerusakan yang relatif moderat disebabkan oleh sebagian besar aset yang terletak di area permusuhan aktif yang telah rusak dalam versi estimasi sebelumnya,” kata KSE.

Total kebutuhan rekonstruksi dan pemulihan selama 10 tahun ke depan berjumlah US$56 miliar, dengan kebutuhan prioritas tahun 2024 sebesar US$435 juta, yang sebagian besarnya telah ditanggung oleh pendanaan donor, KSE menambahkan.

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer