-->

WABAH FLU BURUNG DI EROPA GANGGU IMPOR TELUR TELUR RUSIA

Peternak unggas Rusia mengeluhkan kurangnya telur tetas akibat wabah flu burung baru-baru ini di Eropa yang telah mengganggu pasokan. Beberapa harapan disematkan pada pertumbuhan produksi persilangan Smena-9 lokal.

Beberapa peternak Rusia mengalami kesulitan karena kekacauan di pasar telur tetas Eropa. Produkty Pitaniye, perusahaan unggas yang berbasis di Kaliningrad, misalnya, terpaksa beralih ke impor telur dari Turki. Pada tahun-tahun sebelumnya, Produkty Pitaniye terutama mengimpor telur tetas dari Jerman, tetapi setelah wabah flu burung baru-baru ini, pemasoknya beralih untuk memenuhi permintaan hanya di pasar UE.

Pabrik unggas tersebut juga mengimpor telur tetas dari Hongaria dan Spanyol, tetapi jumlah yang tersedia tidak cukup untuk memenuhi permintaan perusahaan sepenuhnya. Peralihan dari Eropa ke Turki menimbulkan tantangan tertentu bagi Produkty Pitaniye, karena waktu pengiriman berubah dari 2 hari menjadi 2 minggu.

“Rutenya seperti ini: truk berpendingin menempuh perjalanan dari Turki ke Georgia, lalu ke Azerbaijan, menyeberangi perbatasan Rusia di St. Petersburg, lalu naik feri ke Kaliningrad,” ungkap perusahaan itu, seraya menambahkan bahwa logistik yang rumit juga menyebabkan kenaikan biaya yang tajam.

Sementara itu, produksi telur tetas Rusia mengalami penurunan dan investasi dalam industri ini anjlok pada tahun 2024, Dmitry Vlasenko, wakil kepala Kementerian Pertanian Rusia, mengungkapkan dalam sebuah konferensi industri pada bulan Februari 2025.

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer