Berkat badai media sosial dan putusan pengadilan pada menit terakhir, 400 burung unta yang menghadapi culling pada tanggal 1 Februari di sebuah peternakan di British Columbia masih hidup.
Sehari sebelum culling seharusnya dilakukan di Universal Ostrich Farms oleh Badan Pengawasan Makanan Kanada (CFIA), seorang hakim federal di Toronto, Ontario, memutuskan untuk menunda perintah culling sementara pemilik peternakan mencari tinjauan yudisial. Hakim Michael Battista menulis dalam keputusannya bahwa melanjutkan eutanasia pada tanggal 1 Februari sebelum masalah tersebut dapat diperiksa lebih lanjut "akan membuat pemohon menghadapi bahaya yang tidak dapat diperbaiki".
Kawanan burung unta itu telah menderita wabah flu burung. Sebagian besar telah pulih. Dokumen pengadilan menunjukkan 69 dari 450 burung unta di peternakan itu mati antara tanggal 15 Desember 2024 dan 15 Januari 2025 setelah menunjukkan gejala. CFIA telah mengeluarkan perintah culling pada tanggal 30 Desember setelah lembaga tersebut mengonfirmasi adanya flu burung pada 2 burung unta yang mati. Peternakan tersebut segera mengajukan pengecualian CFIA, tetapi lembaga tersebut menolaknya pada tanggal 10 Januari.
Sehari sebelum culling direncanakan pada tanggal 1 Februari, pengacara CFIA berpendapat di Toronto bahwa culling harus dilanjutkan karena flu burung dapat menyebar ke manusia dan burung unta yang berhasil diselamatkan masih menimbulkan risiko kesehatan masyarakat. Ia juga menyatakan bahwa ada risiko virus tersebut dapat bermutasi menjadi varian baru, bahkan pada hewan yang sehat.
Pemilik dan pendukung peternakan telah menggunakan banyak platform media sosial untuk meningkatkan kesadaran akan culling yang akan datang, dan untuk mencoba mencegahnya. Organisasi media independen Kanada yang terkenal, Rebel News, bahkan membuat situs web dengan banyak video dan juga menggalang dana untuk membantu burung unta dan pemiliknya menghindari culling.
0 Comments:
Posting Komentar