Ukraina telah menyetujui kuota ekspor unggas ke Uni Eropa sebanyak 55.536 ton pada tahun 2025, dibandingkan dengan 132.200 ton pada tahun 2024.
Pemerintah mengungkapkan bahwa kuota ekspor daging kalkun, yang ditetapkan secara independen, juga dikurangi hampir setengahnya menjadi 1.565 ton. Negara tersebut memberlakukan kuota pada daging unggas dan produk sampingan yang diekspor ke pasar Uni Eropa mulai 1 Juli 2024 sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan bebas bea.
Pengurangan kuota tersebut dilobi oleh para peternak unggas Eropa. Misalnya, Dewan Unggas Nasional Polandia berjuang untuk menurunkan kuota menjadi 90.000 ton pada tahun 2025, ungkap Dariusz Goszczyński, presiden Dewan, saat berbicara dengan kantor berita lokal, Pulz Biznesu. Ia menjelaskan bahwa ambang batas yang diusulkan akan menurunkan ekspor unggas Ukraina ke UE ke level tahun 2021.
Secara historis, peternak unggas Eropa telah menyuarakan kekhawatiran bahwa perusahaan unggas Ukraina, yang tidak tunduk pada standar ekologi dan kesejahteraan hewan yang sama ketatnya, lebih kompetitif di pasar UE.
Goszczyński berasumsi bahwa bahkan jika Ukraina menerapkan standar kesejahteraan hewan dan prinsip produksi berkelanjutan, skala peternakan unggas di negara tersebut dan biaya produksi yang umumnya lebih rendah akan tetap membuat ayam Ukraina lebih kompetitif di Eropa daripada produk dari pemasok lokal.
Selama 10 bulan pertama tahun 2024, Ukraina mengekspor 373.800 ton unggas dan produk sampingannya, yang 5,4% lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya, menurut perhitungan Layanan Bea Cukai Negara Ukraina. Secara moneter, ekspor melonjak 19,5% menjadi US$796,2 juta. Pasar penjualan utama unggas Ukraina adalah Belanda (dengan pangsa 22,5%), Arab Saudi (16,4%) dan Slovakia (8,9%).
Kuota ekspor dianggap sebagai solusi sementara, karena perjanjian perdagangan Ukraina-UE yang ada kemungkinan akan dinegosiasikan ulang dalam beberapa bulan mendatang.
Yana Kavushevska, kepala asosiasi produsen gula Ukraina Ukrtsukor, mengungkap beberapa kemungkinan skenario untuk kuota ekspor ke UE yang sedang dipertimbangkan. "Salah satunya memperkirakan bahwa pada Juni 2025, kita akan punya waktu untuk meninjau ketentuan Perjanjian Asosiasi Ukraina-UE, yang berlaku hingga 2022, dan menyepakati volume kuota baru yang lebih besar," kata Kavushevska.
Namun, ketentuan baru perjanjian tersebut mungkin tidak siap tepat waktu, dalam hal ini rezim preferensi perdagangan otonom yang ada akan tetap berlaku hingga akhir 2025, tambah Kavushevska.
0 Comments:
Posting Komentar