Iran telah menandatangani nota kesepahaman dengan Turki untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dalam industri pakan ternak, unggas, dan akuatik selama pertemuan yang diselenggarakan oleh Union of Chambers and Commodity Exchanges of Turkey di Ankara.
Majid Movahed Ghaderi, anggota dewan Kamar Dagang Teheran, menyatakan optimisme tentang potensi perjanjian baru tersebut. Ia yakin hal itu dapat secara signifikan meningkatkan perdagangan bilateral saat ini sebesar $11,7 miliar pada tahun 2023 menjadi $30 miliar yang menjanjikan pada akhir dekade ini, dengan sekitar $5 miliar berasal dari industri pertanian.
Meskipun lanskap politik yang menantang di Timur Tengah, perdagangan pertanian antara Turki dan Iran telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa, dengan pertumbuhan sebesar 30% pada tahun 2024.
Kedua pihak menekankan peluang investasi bersama, pengembangan pemasaran bersama, dan pertukaran informasi tentang keamanan pakan, nutrisi ternak, dan praktik berkelanjutan. Kesepakatan tersebut dipandang sebagai langkah maju dalam meningkatkan hubungan pertanian strategis dan memperkuat hubungan perdagangan di kawasan tersebut, kata Komite Strategis Pertanian Iran-Turki dalam sebuah pernyataan.
Kedua pihak juga membahas modernisasi lebih lanjut gerbang perbatasan untuk memfasilitasi perdagangan yang lebih lancar, dengan penekanan pada rute transportasi yang menghubungkan kedua negara dan Asia Tengah.
Selama pertemuan Ankara, perjanjian kerja sama juga ditandatangani oleh Asosiasi Industri Pakan Turki (Türkiyem-Bir) dan Asosiasi Industri Pakan Iran. Sebagai salah satu bidang kerja sama yang menjanjikan, Ghaderi menggarisbawahi permintaan Turki yang signifikan terhadap pakan akuatik dan bahan baku, yang menurutnya memberikan peluang bagi produsen Iran.
Peluang pengembangan yang luas diharapkan di pasar Iran, tempat industri pakan menderita tekanan sanksi Barat dan kemerosotan ekonomi secara umum. Laporan terbaru dari pejabat setempat menunjukkan bahwa industri tersebut hanya beroperasi pada 30% dari kapasitas yang dirancang karena pasokan bahan baku yang tidak mencukupi dan permintaan yang menurun.
Pejabat Turki menegaskan kembali komitmen negara itu untuk menjaga hubungan ekonomi dan perdagangan yang kuat dengan Iran meskipun ada sanksi Barat terhadap negara itu, dengan menyebutnya sebagai gerbang penting antara Eropa dan Asia.
“Iran adalah gerbang Turki ke Asia, dan Turki adalah gerbang Iran ke Eropa. Meskipun ada sanksi, kami tidak akan mengakhiri hubungan ekonomi dan perdagangan kami dengan tetangga kami. Kami berkomitmen untuk ini,” kata Ibrahim Yumaklı, Menteri Pertanian Turki, dalam konferensi pers setelah pertemuan tersebut, sebagaimana dikutip oleh pers setempat.
0 Comments:
Posting Komentar