![]() |
Suasana Workshop Yang Digelar Unram (Foto : Unram) |
Tim Peneliti The Center for Sustainable Farm Systems (CESFARMS) Universitas Mataram (Unram) menggelar workshop bersama para pelaku usaha bidang pertanian dan peternakan di Pulau Lombok. Kegiatan yang dilaksanakan di Mataram itu mengangkat tema Creating Resilient Communities in Indonesia Through Smallholder-Inclusive Tourism Markets.
Workshop ini merupakan kegiatan kedua pada 2024 setelah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada 2023 lalu. Antara Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR) dengan Universitas Mataram (Unram), Universitas Udayana (Unud), Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam bidang pertanian.
Workshop dibuka Rektor Unram Prof Bambang Hari Kusumo PhD. didampingi Tim Peneliti Ag4 Tourism Prof Sri Widyastuti PhD, Prof Dr Sukartono, Prof Dahlanuddin PhD, I GL Parta Tanaya PhD. Juga peneliti dari BRIN Dr Tanda Sahat Panjaitan dan Dr Nurul Hilmiati.
Hadir Project Leader ACIAR Ag4T Jeremy Badgery-Parker dari University of Adelaide Australia. Serta 40 tamu undangan yang berasal dari para pelaku usaha tani seperti kangkung, nanas, peternak ayam dan pedagang ketiga komoditas ini.
Sinergi antara akademisi dan pelaku usaha tani serta ternak ini mampu menciptakan produk unggulan berbasis pertanian dan peternakan.
Tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tapi juga menarik minat wisatawan melalui agrowisata dan kuliner khas daerah.
”Melalui inovasi dan riset akademis, peningkatan kualitas, kuantitas dan keberlanjutan hasil pertanian oleh petani kita dapat menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan,” ujar Prof Bambang.
Permasalahan dalam rantai pasok produk pertanian menuju sektor hotel, restoran, dan katering kini menjadi perhatian utama.
Mengingat pentingnya memastikan keberlanjutan pasokan bahan makanan berkualitas. Berbagai tantangan dalam peredaran rantai pasok mengancam efisiensi dan kestabilan pasokan. Serta berdampak pada kualitas dan harga produk yang sampai ke konsumen akhir.
Ketua Tim Ag4T Unram Prof Sri Widyastuti PhD menuturkan, kolaborasi ini adalah langkah penting menuju keberlanjutan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penyerapan produk pertanian oleh horeca dapat ditingkatkan secara signifikan.
”Inisiatif ini tidak hanya memperkuat rantai pasokan pangan tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” ucapnya.
Dr Tanda Sahat Panjaitan, peneliti dari BRIN mengatakan, permasalahan utama yang dihadapi pembudi daya dan peternak dalam memasok produk adalah ketidakstabilan kualitas.
Workshop itu hadir sebagai upaya sinergis yang praktis untuk menjawab tantangan dalam menjaga kualitas produk yang stabil.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kolaborasi yang erat antara petani dan akademisi untuk menerapkan temuan Iptek dalam kampanye edukasi yang efektif.
Petani lokal yang sering kali menghadapi tantangan dalam menjangkau pasar yang lebih luas kini mendapatkan dukungan dalam bentuk pelatihan tentang teknik pertanian modern dan pengelolaan rantai pasok.
”Dengan mengadopsi teknik pertanian inovatif dan membangun kemitraan yang erat dengan hotel, restoran, dan katering, petani dapat memastikan pasokan bahan makanan yang berkualitas dan beragam,” pungkasnya. (INF)
0 Comments:
Posting Komentar