![]() |
Rapat Koordinasi dipimpin WKU Bidang Peternakan Kadin Indonesia, Cecep Muhammad Wahyudin (Foto: Humas Kadin) |
Dalam Rapat Koordinasi Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Peternakan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Periode 2024-2029 di Ruang Muchtar Riady, Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Rabu (4/12) dipaparkan Program Kerja Bidang Peternakan.
Program Kerja Bidang Peternakan Kadin Indonesia, salah satunya fokus pada pertumbuhan industri obat hewan lokal yang meliputi premiks, vaksin, obat-obatan, disinfektan. Dalam upaya meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi.
Menambah komponen herbal didalam basis penguatan obat hewan juga menjadi bagian dalam program Komtap Non Ruminansia (Unggas), guna memaksimalkan penggunaan bahan baku obat hewan dalam negeri.
Pada kegiatan rapat koordinasi tersebut hadir WKU Bidang Peternakan, Drh Cecep Muhammad Wahyudin SH MH beserta para pengurus yang diantaranya para Ketua Komisi Tetap (Komtap) dan Wakil Ketua Komtap.
Terdapat lima Komtap Peternakan di bawah kepemimpinan WKU. Diantaranya Komtap Bidang Peternakan Non Ruminansia (Unggas), Komtap Bidang Peternakan Ruminansia Pedaging/Potong (Sapi, Domba, Kambing), Komtap Bidang Peternakan Ruminansia Perah (Sapi, Domba, Kambing Susu), Komtap Bidang Investasi dan Pengembangan Kemitraan, Komtap Bidang Hubungan Kerjasama Antar Pelaku Usaha, Pemerintah, dan Media
Selain fokus pada obat hewan, Komtap Bidang Peternakan Non Ruminansia (Unggas) mempunyai beberapa program kerja jangka pendek lainnya yaitu mempersiapkan sarana, dan supply chain untuk sumber protein hewani asal unggas, seperti ayam dan telur. “Dengan memberikan sarana produksi peternakan (pakan, obat-obatan, vaksin) yang baik serta aman dikonsumsi oleh masyarakat,” tandas Cecep, dihubungi redaksi Infovet, Senin (9/12).
Selanjutnya adalah mendorong produksi jagung lokal sebagai bahan baku pokok pakan unggas, sehingga dapat menurunkan biaya dari penyediaan sumber protein hewani yang berasal dari unggas.
Sementara itu, Komtap Bidang Peternakan Ruminansia Perah (Sapi, Domba dan Kambing Susu) juga ke depannya melaksanakan program minum susu segar untuk peningkatan gizi dan ekonomi masyarakat melalui budidaya sepasang kambing perah.
“Komtap Bidang Peternakan Ruminansia Pedaging dan Potong (Sapi, Domba, Kambing) melakukan advokasi hambatan perijinan perusaha guna percepatan investasi di sektor peternakan,” lanjut Cecep.
Pengendalian penyakit PMK dan LSD melalui penyediaan vaksin PMK dan LSD juga menjadi bagian dari program kerja lainnya. Penyediaan vaksin PMK untuk para peternak yang saat ini ketersediaan stok vaksin pemerintah sudah kadar luarsa dan habis. “Sampai saat ini belum ada alokasi vaksin untuk para peternak kembali dalam rangka pengendalian penyakit PMK dan LSD,” tutupnya. (NDV)
0 Comments:
Posting Komentar