-->

RUSIA: EKSPOR UNGGAS MENINGKAT TETAPI PROSPEKNYA TAMPAK SURAM

Selama 9 bulan pertama tahun 2024, ekspor unggas Rusia melonjak 11% menjadi 264.200 ton, lembaga pengawas veteriner negara Rusia Rosselhoznadzor mengungkapkan. Masih harus dilihat apakah dinamika ini dapat dipertahankan di tahun-tahun mendatang, mengingat industri ini dirundung berbagai tantangan.

Secara total, ekspor unggas dan daging Rusia melonjak 16% menjadi 570.000 ton. Dengan latar belakang ini, penjualan ke pelanggan asing diperkirakan mencapai 800.000 ton pada akhir tahun, angka tertinggi dalam dekade terakhir, sebuah studi oleh bank pertanian terkemuka Rusia Rosselhozbank mengungkapkan.

Ekspor unggas Rusia didorong oleh Asia dan Timur Tengah. Rosselhozbank menghitung bahwa pengiriman ekspor ke Arab Saudi tahun ini melonjak 11.000 ton dan China sebesar 8.000 ton.

Rusia telah masuk dalam daftar 3 eksportir unggas terbesar ke Tiongkok dan Arab Saudi, sebagaimana dilaporkan oleh Sergey Lakhtyukhov, direktur eksekutif Persatuan Peternak Unggas Rusia. Misalnya, ia memperkirakan bahwa Rusia menyumbang 14% dari impor unggas di Tiongkok pada tahun 2024.

Ada prospek pertumbuhan perdagangan lebih lanjut antara Rusia dan negara-negara ekonomi berkembang lainnya. Selama pertemuan puncak BRICS di Kazan, para anggota blok tersebut sepakat untuk mengintensifkan perdagangan produk pertanian dan bahkan mendukung gagasan untuk mendirikan bursa gandum antar-organisasi, yang dapat diperluas untuk memperdagangkan produk pertanian lainnya.

Namun, Sergey Yushin, direktur eksekutif Asosiasi Daging Nasional, mengatakan kepada surat kabar bisnis lokal Kommersant bahwa Rusia harus bersiap menghadapi perlambatan ekspor dalam 3 tahun mendatang.

“Dunia semakin condong ke arah mencapai kemandirian pangan, sehingga banyak negara telah mencoba membatasi impor pangan demi mengembangkan industri pertanian dan pangan mereka sendiri, meskipun produk tersebut lebih mahal daripada yang diimpor,” kata Yushin.

Selain itu, pengembangan ekspor memerlukan peningkatan kapasitas produksi yang sesuai. Yushin memperingatkan bahwa lonjakan biaya dana pinjaman di Rusia telah memaksa sejumlah perusahaan untuk mempertimbangkan kembali rencana investasi mereka. Dalam konteks ini, ia mengakui, peningkatan produksi yang substansial tidak boleh diharapkan.

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer