Virus AI Ditemukan di Sampel Air Limbah di Beberapa Negara Bagian AS (Foto : Istimewa) |
Penelitian terbaru terhadap sampel air limbah yang diambil dari berbagai wilayah Amerika Serikat menemukan adanya jejak virus flu burung H5N1. Studi yang dilakukan antara Mei hingga Juli 2023 ini mendeteksi virus di sembilan negara bagian, tetapi hanya di area yang berdekatan dengan peternakan.
Penemuan ini semakin memicu kekhawatiran tentang kemungkinan virus tersebut bermutasi dan menyebar di antara manusia. Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), flu burung telah menyebar luas di antara unggas dan ternak sapi perah di AS, terutama di negara-negara bagian dengan industri peternakan besar.
Sejauh ini, sembilan negara bagian, termasuk California, Colorado, dan Texas, melaporkan adanya deteksi virus H5N1 dalam sampel air limbah.
"Sembilan negara bagian dengan deteksi H5 dalam air limbah termasuk tujuh negara bagian yang melaporkan infeksi HPAI A[H5N1] pada ternak selama periode ini," tulis CDC, sebagaimana dirangkum dari UPI, Selasa (24/9/2024).
Namun, hanya dua negara bagian, yaitu Colorado dan Michigan, yang melaporkan adanya infeksi manusia. Kasus manusia yang dilaporkan sejauh ini cenderung menunjukkan gejala ringan dan terjadi di antara pekerja yang memiliki kontak erat dengan hewan terinfeksi.
Meskipun penelitian ini menimbulkan kekhawatiran akan penyebaran virus dari hewan ke manusia, tim yang dipimpin oleh Souci Louis dari Layanan Intelijen Epidemi CDC menekankan bahwa teknologi saat ini belum mampu membedakan sumber virus antara manusia dan hewan dalam pengujian air limbah. Mereka mencatat bahwa,
"penyelidikan lebih lanjut mengungkap kemungkinan sumber virus terkait dengan hewan, termasuk pengolahan susu," katanya.
Selain memonitor virus flu burung, tim peneliti juga memeriksa tanda-tanda virus influenza A secara umum, yang terkait dengan flu musiman pada manusia. Di awal musim panas, virus influenza A dilaporkan menyebar di beberapa negara bagian seperti California dan Illinois, meskipun tidak ada laporan kasus flu burung di wilayah tersebut.
Penemuan ini semakin menyoroti pentingnya pengawasan berkelanjutan terhadap penyebaran virus di lingkungan peternakan, terutama dalam upaya mencegah potensi mutasi yang dapat menyebabkan penyebaran virus flu burung di antara manusia. (INF)
0 Comments:
Posting Komentar