-->

MIKROALGA BISA MENJADI JAWABAN SAUDI UNTUK MEMENUHI KETERGANTUNGAN SEKTOR IMPOR

Sekelompok peneliti perintis Saudi telah meluncurkan teknologi produksi mikroalga yang inovatif. Inovasi ini dilaporkan berpotensi merevolusi industri pakan di negara ini, yang saat ini bergantung pada impor sebesar 13 juta ton per tahun.

Sebuah tim dari Universitas Sains dan Teknologi King Abdullah (KAUST) telah melaporkan bahwa mereka telah mengembangkan strain alga khusus jenis “Spirulina dan Chlorella”. Strain ini memiliki keunikan dalam kemampuannya beradaptasi dengan air laut yang asin di Semenanjung Arab, sehingga ideal untuk produksi skala besar.

Para peneliti mengatakan keuntungan utama mikroalga adalah tidak memerlukan air tawar, sumber daya yang semakin langka di Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir.

Produksi industri mikroalga di negara ini akan menjadi bagian dari Visi Saudi 2030, sebuah rencana pembangunan ekonomi komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor pakan dan bahan mentah di tahun-tahun mendatang.

Proyek ini akan membantu alga memainkan peran utama dalam mencapai tujuan ketahanan pangan Kerajaan dan akan memberikan banyak manfaat yang dapat diterapkan pada inisiatif lainnya.

Meskipun jadwal pasti produksi industri mikroalga di Arab Saudi belum diumumkan, teknologi ini diharapkan menjadi langkah signifikan menuju kepemimpinan global negara tersebut di bidang bioteknologi alga.

Arab Saudi mengimpor sebagian besar bahan mentah yang dibutuhkan untuk memproduksi pakan ternak – protein, lemak, dan karbohidrat – dari negara-negara seperti Brasil dan Amerika Serikat. Kebutuhan tahunan diyakini mendekati 13 juta ton per tahun.

Sasaran awalnya adalah meningkatkan produksi mikroalga hingga 100 ton per tahun, yang mencakup hampir 20% kinerja produksi gabungan Eropa.

Dr Claudio Grunwald, Direktur Program Alga di KAUST, mengatakan bahwa penelitian telah menunjukkan bahwa produksi mikroalga adalah teknologi yang layak, berkelanjutan, dan andal bagi Arab Saudi tidak hanya untuk memproduksi bahan mentah pakan ternak tetapi juga untuk penyerapan karbon dioksida, dan bioremediasi air tawar.

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer